TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pesan untuk Mama Baru: Bukan Jadi Sempurna, tapi Ibu yang Bahagia

Pesan psikolog untuk seluruh mama yang membaca ini

Popmama.com/Hari Firmanto

Menjadi seorang ibu seringkali identik dengan pengorbanan yang tanpa batas. Mulai dari saat pertama kali mengetahui kehadiran sang Buah hati, hingga detik-detik kehidupan yang terus berjalan. Seorang ibu tak henti memberikan seluruh cinta, waktu, dan tenaga demi keluarga.

Tuntutan dari masyarakat, lingkungan, dan bahkan diri sendiri terkadang membuat seorang ibu merasa harus menjadi sempurna—tak boleh lelah, selalu siap sedia, hingga mampu mengatasi segalanya dengan sempurna. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang seringkali terlupakan, yaitu kebahagiaan sang Ibu sendiri.

Tuntutan menjadi sempurna, membuat seorang ibu bisa kehilangan dirinya sendiri. Padahal untuk bisa mengasuh anak dengan mindful, kebahagiaan diri sendiri diperlukan seiring dengan pertumbuhan si Kecil.

Berikut Popmama.com sudah merangkum tentang pesan untuk mama baru 'bagaimana perasaan menjadi sempurna itu harusnya bisa dilepaskan perlahan dan tidak menyakitkan.'

1. Tidak ada yang mudah menjadi seorang ibu

Pexels/Daria Obymaha

Perjalanan menjadi orangtua bukan seperti pintu tol, ada jalan masuk dan bisa keluar. Tidak, menjadi orangtua, menjadi ibu adalah perjalanan seumur hidup.

Ma, pesan ini ditujukan untukmu bukan sebagai pengingat akan semua tanggung jawab yang sudah kau emban, tetapi sebagai pengingat bahwa kesempurnaan bukanlah hal yang seharusnya menjadi tujuanmu.

Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk menjadi seorang ibu.

"Jadi ibu itu tidak mudah apalagi kamu sebagai ibu baru. Banyak hal yang diekspektasi seperti apa tapi yakinlah tidak ada ibu yang sempurna," jelas Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog dari Morula IVF Jakarta kepada Popmama.com.

2. Bukan ibu sempurna yang dibutuhkan seorang Anak, Ma

Pexels/Jiaxin Chen

Apa yang anak-anak kita butuhkan bukanlah ibu yang selalu bisa memenuhi semua ekspektasi dunia. Melainkan seorang ibu yang bahagia dan mampu mencintai dirinya sendiri.

Selalu berusaha menjadi sempurna, justru sering kali yang terjadi pada ibu adalah kelelahan fisik dan mental. Tekanan ini bisa membuat seorang ibu merasa gagal, bahkan ketika ia sudah melakukan yang terbaik.

"Selama kamu sudah melakukan yang terbaik untuk anakmu, untuk bayimu, yakinlah itu upaya yang berharga," jelas Psikolog Arina.

3. Setiap hari adalah usaha terbaik dari ibu untuk anaknya

Popmama.com/Hari Firmanto

Ma, sekali lagi, setiap hari mungkin masih ada banyak hal di kepala. Ada begitu banyak hal yang harus dikerjakan, begitu banyak hal yang harus diselesaikan.

Anak tidak melihat ibu yang sempurna sesuai tuntutan lingkungan. Tapi ibu yang membawa ketenangan dan kehangatan. Dalam pelukmu, anak-anak akan menemukan ketenangan yang sejati.

Anak-anak belajar dari bagaimana ibunya mencintai hidupnya sendiri hingga menemukan kebahagiaan dalam setiap momen, meskipun ada hari-hari yang sulit.

"Kalau memang ada kesulitan dan lainnya, jangan malu dan ragu terus bertanya dan belajar. Karena yang paling baik untuk anak adalah bukan ibu yang sempurna tapi ibu yang bahagia, ibu yang nyaman berada di dekatnya, sehingga anak juga lebih attach dan nyaman didekatmu," tutur Psikolog Arina.

4. Ibu yang bahagia menciptakan anak yang bahagia pula

Jadi, Ma, jika membaca ini, lepaslah sejenak dari segala tuntutan untuk menjadi sempurna. Mementingkan kebahagiaan anak memang penting, begitupun keluarga, tapi jangan lupakan diri sendiri.

Dalam Journal of Child and Family Studies, disebutkan bahwa ibu yang memiliki tingkat stres yang rendah dan merasa puas dengan kehidupannya lebih mampu merespons kebutuhan emosional anak secara positif. Ini akan berdampak pada perkembangan sosial-emosional anak yang lebih baik kelak.

Hal itu senada dalam penelitian dalam jurnal Developmental Psychology, anak-anak cenderung mengembangkan keterampilan regulasi emosi yang lebih baik ketika ibu mereka bahagia dan mampu mengelola stres.

Pasalnya, Ibu yang bahagia cenderung menggunakan gaya pengasuhan yang lebih positif, seperti menunjukkan afeksi, komunikasi terbuka, dan memberikan dukungan emosional yang konsisten.

Ma, sekali lagi, merasalah bahagia hari ini. Temukan hal yang membahagiakan. Karena dari sana akan menciptakan keluarga yang lebih harmonis. Tersenyumlah, Mama. Karena anak-anak lebih membutuhkan kebahagiaanmu daripada kesempurnaanmu.

POPMAMA TALK Okrober 2024- Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog 
Psikolog Morula IVF Jakarta 

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina 
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Salsyabila Sukmaningrum 
Script - Sania Chandra Nurfitriana 
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati 
Photographer - Hari Firmanto
Videographer - Hari Firmanto
Property by INFORMA
In Collaboration with MORULA IVF Jakarta

Baca juga:

The Latest