Hati-Hati Ma, Ini 5 Risiko atau Bahaya Pompa ASI Elektrik!
Dibalik kegunaan dan manfaatnya, pompa ASI elektrik juga memiliki risiko bagi kesehatan.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memberikan ASI secara eksklusif tentu menjadi keinginan semua Mama. Namun sayang, dalam praktiknya, memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati bukan perkara mudah.
Banyak tantangan yang harus Mama lalui mulai dari ASI yang keluar sedikit, hingga keterbatasan waktu dimana Mama harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan selesai.
Bagi Mama yang akan kembali bekerja misalnya, menyetok ASI sejak masih mendapati cuti tentu akan dilakukan.
Biasanya para Mama akan memerah ASI menggunakan pompa ASI elektrik lalu menyimpannya di lemari pendingin guna memastikan kebutuhan ASIP si Kecil terpenuhi dengan baik.
Penggunaan pompa ASI elektrik memang dapat mempermudah hidup Mama dalam menjalani program pemberian ASI eksklusif karena selain mudah digunakan, pompa ASI elektrik juga lebih cepat dalam memompa ASI sehingga tak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan ASI.
Namun tahukah Mama, penggunaan pompa ASI ekslusif juga memiliki risiko. Mama ingin tahu apa saja risikonya?
Popmama.com telah merangkum berbagai risiko yang mengintai dari penggunaan pompa ASI elektrik:
1. Membuat bayi bingung puting
Meski tidak berkaitan secara langsung, pemberian susu ASI dari hasil pemerahan pompa ASI elektrik dapat menyebabkan bayi bingung puting Ma.
Hal ini karena pemberian ASI menggunakan botol susu dapat membuat bayi merasa bingung. Sebab, tekstur puting payudara dan puting susu botol berbeda dan dikhawatirkan bayi lebih memilih menyusu dari dot dibanding payudara apabila Mama menggantungkan pemberian ASI dari botol saja.
Padahal pemberian ASI langsung dari payudara lebih disarankan karena ada beragam keuntungan yang bisa diperoleh, salah satunya adalah merangsang produksi ASI.
2. Menurunkan produksi ASI
Meski hal ini tidak semua Mama mengalaminya, penggunaan pompa ASI elektrik dapat menyebabkan penurunan jumlah ASI. Hal ini karena mekanisme pompa ASI jelas berbeda dengan cara bayi menyusu melalui payudara secara langsung.
Untuk itu, agar pasokan ASI tetap terjaga dengan baik, Mama disarankan untuk tetap memberikan ASI secara langsung, terutama saat sedang ada di rumah bersama si Kecil.
3. Menurunkan gizi dari ASI
Meski tidak langsung berkaitan dengan penggunaan pompa ASI elektrik, ASI yang disimpan dari proses pemerahan menggunakan pompa ASI elektrik cenderung memiliki gizi yang lebih rendah dibanding memberikannya secara langsung Ma.
Sebab proses pembekuan atau pendinginan ASI, proses mencairkan dan memanaskan kembali ASI dapat menyebabkan berkurangnya nutrisi penting yang terdapat pada ASI.
4. Potensi ASI terkontaminasi
Potensi ASI terkontaminasi ad ajika Mama tidak membersihkan dan menjaga pompa ASI tetap steril sebelum digunakan untuk memerah ASI.
Jadi, pastikan bahwa pompa ASI elektrik yang akan Mama gunakan benar-benar steril agar ASIP yang diberikan kepada si Kecil terbas dari bakteri dan jamur yang bisa membahayakan kesehatannya.
5. Merusakan jaringan payudara
Risiko penggunaan pompa ASI elektrik berikutnya adalah kerusakan jaringan payudara. Hal ini karena pemompaan ASI dapat memberikan tekanan besar pada payudara. Hal ini memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan payudara, terutama pada puting. Mama gak mau kan ini terjadi?
Itulah beberapa risiko penggunaan pompa ASI elektrik. Mama jangan khawatir berlebih, risiko tersebut bisa diminimalisir jika Mama tahu cara penggunaan pompa ASI elektrik yang benar, termasuk dalam hal merawatnya. Yang pasti, gunakan pompa ASI elektrik yang telah disterilkan dan pastikan botol susu yang digunakan juga benar-benar bersih. Jika Mama ada keluhan seputar nyeri payudara pasca penggunaan pompa ASI elektrik atau ASI menjadi berkurang, konsultasikan ke dokter ya Ma!