7 Efek Samping Penggunaan Anestesi saat Persalinan Caesar
Risikonya beragam, mulai dari yang bersifat sementara hingga permanen seperti kelumpuhan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anestesi adalah satu prosedur yang dilakukan saat proses persalinan caesar berlangsung.
Melansir dari National Institute of General Medical Sciences, anestesi menjadi salah satu perawatan medis yang diberikan dengan tujuan untuk meringankan rasa sakit, terutama ketika proses pembedahan berlangsung.
Umumnya, dokter spesialis anestesi akan memberikan dosis anestesi sesui dengan kondisi pasien, serta janin yang ada di dalam kandungan. Anestesi akan bekerja dalam waktu kurang lebih 15 menit. Dimana setelah itu, tubuh Mama akan mengalami mati rasa atau kebas, sehingga rasa sakit saat persalinan bisa berkurang.
Namun meski bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit saat operasi berlangsung, Mama juga harus waspada terhadap efek samping penggunaan anestesi ya.
Faktanya, anestesi bisa menimbulkan efek samping, baik yang bersifat sementara atau permanen.
Di bawah ini Popmama.com akan berikan informasi mengenai 7 efek samping penggunaan anestesi saat persalinan caesar, melansir dari berbagai sumber.
1. Mengalami mual dan muntah
Kandungan obat pereda nyeri yang ada pada anestesi bisa menyebabkan Mama merasa mual dan muntah. Ini adalah efek yang paling umum terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari pasca operasi.
Mual merupakan gambaran perasaan ingin muntah, tapi sebenarnya tidak muntah. Sementara muntah adalah refleks mengeluarkan isi lambung melalui mulut.
2. Mengalami gatal kulit
Pada beberapa kasus, penggunaan anestesi juga bisa menyebabkan Mama mengalami gatal kulit.
Gatal ini bisa muncul di seluruh tubuh, disebabkan oleh penggunaan obat anestesi, termasuk opioid. Kondisi ini bisa diperparah jika pada dasarnya tubuh Mama sudah memiliki alergi terhadap penggunaan obat-obatan tertentu.
Jika Mama mengalami hal ini, sebaiknya segera beritahu tim medis yang menangani jalannya operasi. Supaya nantinya dokter akan memberi obat untuk menghilangkan rasa gatal di tubuh.
3. Mengalami demam
Menurut National Library of Medicine, perempuan yang menjalani operasi caesar dan mendapatakan anestesi berupa epidural, terkadang mengalami demam.
Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 23% perempuan yang mendapatkan anestesi epidural mengalami demam, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat anestesi.
Dimana penyebab utama terjadinya demam adalah lonjakan suhu tubuh yang tidak bisa terkendali, setelah seseorang mendapat anestesi.
4. Mengalami sakit tenggorokan dan mulut terasa kering
Efek samping penggunaan anestesi saat persalinan caesar berikutnya yaitu mengalami mulut kering dan sakit tenggorokan, akibat kekurangan cairan. Jika dibiarkan terus menerus, hal ini bisa menyebabkan Mama mengalami mual, muntah dan rasa mengantuk.
Apabila mengalaminya, Mama sangat disarankan untuk segera memberitahu dokter. Sebab, dalam kondisi ini tubuh harus mendapat asupan cairan, obat anti mual, serta perawatan lainnya pasca anestesi.
5. Mengalami derilium pasca operasi
Derilium merupakan suatu kondisi dimana pasien mengalami kebingungan setelah sadar dari operasi. Umumnya ini adalah hal yang wajar terjadi dan bisa hilang dengan sendirinya, paling lama dalam waktu satu minggu.
Saat mengalami derilium, Mama mungkin akan merasa bingung, sulit mengingat sesuatu atau menjadi kurang fokus. Karena alasan ini, pasca operasi pasien harus didampingi oleh keluarga selama 24 jam.
6. Mengalami penurunan tekanan darah
Melansir dari Healthline, 14% perempuan yang mendapat anestesi sebelum persalinan caesar, mengalami penurunan tekanan darah. Ini karean anestesi memengaruhi serabut saraf yang mengontrol kontraksi otot di dalam pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah menjadi rileks dan tekanan darah pun menurun.
Karena itulah, selama operasi berlangsung biasanya tim medis akan memasangkan alat pengukur tekanan darah. Dalam kondisi ini, jika diperlukan dokter mungkin akan memberikan cairan intravena (IV) untuk mengurangi risiko terburuknya.
7. Mengalami cedera permanen pada sumsum tulang belakang
Menurut American College of Obstetrics and Gynecologists, mengalami cedera permanen pada sumsum tulang belakang bisa jadi salah satu efek samping serius dalam penggunaan anestesi. Meskipun pada kenyataanya, hal ini sangat jarang terjadi.
Cedera permanen pada sumsum tulang belakang ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kehilangan kendali gerak. Jika tidak ditangani segera, cedera pada saraf tulang belakang ini bisa berujung pada kelumpuhan.
Demikian tadi 7 efek samping penggunaan anestesi saat persalinan caesar.
Untuk menghindari risiko efek samping di atas, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter spesialis anestesi sebelum melahirkan. Selain itu, beritahu juga mengenai riwayat kesehatan dan kondisi tubuh Mama jelang persalinan ya.
Baca juga:
- Bahaya Mengonsumsi Suplemen Diet saat Menyusui, Efek Sampingnya Parah
- Efek Samping Konsumsi Minyak Jarak sebagai Induksi Persalinan
- 7 Efek Samping KB IUD Pasca Persalinan Selain Timbulkan Rasa Nyeri