Melahirkan di Tempat Pangkas Rambut, Ibu di Cimahi Telantarkan Bayinya
FS dan suaminya mengaku tidak bisa merawat bayi karena sibuk bekerja
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Sabtu (14/3/2024) warga Jalan Gunung Batu, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi dikejutkan oleh seorang Ibu berinisial FS yang melahirkan di tempat pangkas rambut sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, FS ditemani suaminya tidak sengaja berhenti dan melahirkan di tempat pangkas rambut. Hal ini lantaran, motor yang ditumpangi mereka berdua mogok, kehabisan bensin di tengah perjalanan menuju bidan.
Ibu muda tersebut melahirkan seorang bayi, didampingi suaminya. Namun usai persalinan, FS dan suaminya justru enggan membawa bayi mereka pulang. Keduanya berdalih jika mereka sibuk kerja, sehingga tak bisa merawat bayi tersebut.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya mengenai Ibu di Cimahi melahirkan di pangkas rambut. Di mana usai melahirkan, bayinya ditelantarkan begitu saja.
1. Kronologi Ibu di Cimahi melahirkan di pangkas rambut
Peristiwa ini berawal saat FS dan suaminya sedang dalam perjalanan menuju ke bidan untuk melakukan pemeriksaan kandungan pada Sabtu (14/3/2024). Di tengah perjalanan, motor yang mereka kendarai rupanya mogok karena kehabisan bensin. Keduanya pun memutuskan untuk menepi dan berhenti tepat di depan tempat pangkas rambut.
Menurut keterangan saksi bernama Eka, suami FS panik dan mengatakan kepada warga jika istrinya hendak melahirkan. Karena sudah tak tahan, FS pun dibawa masuk ke tempat pangkas rambut dan melahirkan bayinya di sana.
“Jadi awalnya saya itu lagi jaga toko (kue kering), tiba-tiba ada orang bilang istrinya mau melahirkan. Terus saya suruh ke bidan karena kebetulan dekat. Tapi dia bilang sudah nggak kuat. Akhirnya saya suruh masuk ke tempat cukur yang kebetulan lagi tutup, di sebelah toko saya,” kata Eka (49) kepada awak media pada Senin (18/3/2024).
2. FS melahirkan bayi hanya ditemani suami
Mengetahui hal tak biasa yang terjadi di wilayah tersebut, sejumlah warga pun berdatangan. Ada yang berusaha menghubungi bidan terdekat, hingga memberikan kain untuk alas dan selimut bayi.
Eka mengatakan jika FS melahirkan bayinya sendirian, hanya ditemani suami. Proses persalinan berlangsung hanya dalam waktu singkat. Sebab menurut Eka, tak lama setelah FS masuk ke pangkas rambut, terdengar suara tangisan bayi dari dalam.
“Jadi pas bidan sedang dijemput sama Linmas di sini, dia (FS) sudah melahirkan. Soalnya saya dengar ada suara bayi menangis. Akhirnya warga yang udah berkerumun di sini, banyak yang ngasih kain untuk alas dan selimut bayi. Jadi dia itu melahirkan sendiri, cuma ditemani suaminya,” ungkap Eka.
3. Bayi FS selamat dan langsung mendapat perawatan
Beruntungnya, di tengah kondisi yang serba darurat, FS berhasil melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat. Setelah bayi FS lahir, bidan yang dijemput warga akhirnya datang untuk membantu.
Bidan tersebut lantas mengecek kondisi FS dan bayinya, membantu memotong ari-ari, serta memberikan sejumlah jahitan untuk FS pasca persalinan. Setelah itu, FS dan bayinya pun dibawa oleh bidan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Jadi, yang potong ari-ari sama menjahit si Ibu melahirkan itu bidan. Anaknya langsung dicek juga dibawa ke bidan, alhamdulilla sehat kondisinya,” kata Eka.
4. FS dan suaminya menelantarkan bayi tersebut
Satu hari usai persalinan darurat tersebut, tepatnya pada Minggu (17/3/2024), sesuatu yang janggal terjadi. FS dan suaminya diduga menelantarkan bayi yang baru dilahirkan tersebut. Hal ini diketahui setelah suami istri tersebut enggan membawa bayi mereka pulang ke rumah.
Menurut Ranta, Ketua RW 10, FS dan suaminya beralasan jika mereka sibuk bekerja, sehingga tak bisa merawat bayi tersebut. Hal ini diketahui Ranta dari Pekerja Sosial (Peksos) kelurahan setempat.
“Sehari setelah lahiran, saya dapat kabar dari Peksos kelurahan kalau ibu dan bapaknya itu nggak mau bawa anaknya. Alasannya katanya mereka bekerja, jadi tidak ada yang merawat anaknya. Sampai hari ini, mereka tidak muncul untuk membawa anaknya. Tapi kalau masalah administrasi ke bidan, katanya sudah diselesaikan,” jelas Ranta.
5. Lurah setempat masih berkoordinasi dengan Dinsos
Saat ini, Lurah Pasirkaliki, Andri Nurwanto menyebut jika pihaknya sudah mencoba berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bayi yang ditelantarkan tersebut.
Menurut Andri, saat ini bayi FS dalam kondisi sehat dan Dinsos Kota Cimahi sedang memastikan siapa yang nantinya akan bertanggungjawab merawat bayi tersebut.
“Kita fokus dulu merawat bayinya, alhamdulillah kondisinya sehat. Memang orangtua tidak mau membawa bayinya, makanya kita koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Cimahi memastikan siapa nanti yang akan bertanggungjawab merawat bayi ini,” kata Andri.
Itulah informasi mengenai Ibu di Cimahi melahirkan di pangkas rambut. Tentu ini jadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Jika memang belum siap untuk memiliki anak, sebaiknya tunda kehamilan agar penelantaran anak tidak terjadi lagi!
Baca juga:
- Viral! Seorang Ibu Melahirkan saat Antre di Bank
- Perusahaan Korea Selatan Berikan Rp1,2 Miliar untuk Ibu Melahirkan
- 31 Kata-Kata Perjuangan Ibu Melahirkan Caesar yang Tangguh dan Kuat