Normalkah Jika ASI Encer dan Bening? Cek Faktanya!
Encer atau tidaknya ASI dipengaruhi oleh kandungan gizi atau lemak di dalamya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama pasti selalu ingin memberikan yang terbaik bagi si Kecil, termasuk dalam hal menyusui.
Menyusui adalah momen yang penting sekaligus intim antara Mama dan si Kecil. Wajar jika Mama ingin melakukannya dengan sempurna dan sebaik mungkin. Mama mungkin merasa khawatir jika mengalami kendala dalam menyusui Si Kecil. Contohnya, ketika mendapati ASI (Air Susu Ibu) bertekstur encer dan terlihat bening.
Kekhawatiran Mama terhadap ASI yang encer dan bening mungkin karena anggapan bahwa ASI tersebut memiliki nutrisi yang rendah. Padahal, bukan itu yang menjadi tolak ukur dari kandungan nutrisi ASI. Tekstur encer atau kentalnya ASI tidak dipengaruhi oleh kualitas nutrisi di dalamnya.
Lantas, apakah yang menyebabkan ASI bisa encer dan bening? Normalkah kondisi ini?
Nah, simak penjelasan berikut ini yang telah dirangkum oleh Popmama.com.
1. Mengapa ASI bisa bertekstur encer dan terlihat bening?
Pernahkah Mama mendapati ASI bertekstur encer dan terlihat bening? Jika pernah, jangan khawatir ya Ma, karena kondisi ini normal terjadi.
Mama mungkin menghasilkan ASI yang encer pada awal proses menyusui. Konsistensi ASI ini akan berubah seiring proses menyusui.
Perlu Mama ketahui, ada dua jenis tekstur ASI. Pertama, ASI encer pada awal menyusui yang dikenal dengan istilah foremilk. Kedua, seiring berjalannya proses menyusui, ASI encer ini akan berubah lebih kental atau disebut dengan hindmilk.
Penyebab ASI encer dan bening adalah kurangnya kandungan lemak di dalam ASI, sedangkan ASI yang lebih kental dipengaruhi oleh banyaknya lemak. Encer atau tidaknya ASI dipengaruhi oleh kandungan gizi atau lemak di dalamya.
Seiring bertambahnya kadar lemak di dalam ASI, tekstur ASI yang encer dan bening secara perlahan akan semakin mengental. Perubahan tekstur ini akan makin cepat terlihat ketika Mama semakin sering menyusui.
2. Mana yang lebih baik, ASI yang encer atau ASI yang kental?
ASI encer atau foremilk rendah lemak dan rendah kalori.
Namun, foremilk mengandung laktosa yang penting bagi pembentukan otak bayi dan memenuhi kebutuhan bayi terhadap air minum. Foremilk juga mengandung protein yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mempercepat pembentukan saraf dan jaringan tubuh serta memperkuat daya tahan tulang dan kulit.
Sementara itu, ASI kental atau hindmilk kaya akan lemak dan tinggi kalori. Lemak berperan penting untuk melindungi organ-organ vital dalam tubuh bayi dari suhu panas maupun dingin.
Hindmilk terbentuk ketika air susu dalam payudara berkurang. Semakin sedikit air susu, semakin tinggi pula kandungan lemak di dalamnya.
Meski demikian, baik foremilk maupun hindmilk sama-sama berperan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan sama-sama dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3. Yang perlu diwaspadai jika ASI encer terus-menerus
Tentu kondisi yang ideal adalah adanya keseimbangan antara konsistensi ASI encer dan kental. Namun, jika ASI encer terjadi terus-menerus, maka hal ini juga tidak baik bagi bayi.
Meskipun tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan tetapi ada kemungkinan terjadi kasus di mana bayi menyusu terlalu banyak foremilk.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ASI encer memiliki kandungan laktosa yang lebih banyak. Jika payudara terlalu sering menghasilkan ASI encer akan menyebabkan kelebihan laktosa pada bayi atau dikenal dengan istilah lactose overload.
Kondisi ini paling sering terjadi ketika bayi berpindah payudara terlalu sering, jeda menyusui terlalu lama, atau Mama memiliki masalah dalam produksi ASI atau dalam hal ini, suplai ASI yang terlalu banyak.
Terlalu banyak laktosa dan kurangnya lemak bisa memengaruhi pencernaan bayi. Beberapa gejala yang terjadi pada bayi yang mengalami lactose overload, antara lain perut kembung, kotoran berwarna kehijauan dan berbuih, dan ketidaknyamanan pencernaan.
4. Cara mengatasi ASI yang encer
Kandungan lemak dalam ASI akan semakin banyak jika payudara semakin dikosongkan. Artinya, semakin banyak ASI dikeluarkan, maka semakin tinggi pula jumlah lemak pada ASI yang dihasilkan.
Dengan kata lain, ASI akan semakin mengental. Oleh karena itu, jeda waktu yang terlalu panjang antar sesi menyusui meningkatkan produksi ASI foremilk yang lebih encer.
Jadi, salah satu cara mengentalkan ASI atau mengatasi ASI encer adalah dengan meningkatkan frekuensi menyusui atau memompa ASI.
Beberapa cara untuk mengatasi ASI encer sekaligus meningkatkan produksi ASI, antara lain:
- Lebih sering menyusui atau memompa ASI, yaitu sekitar 8-12 kali sehari,
- Meningkatkan durasi menyusui,
- Jangan terburu-buru beralih dari payudara kanan atau kiri,
- Hindari memberikan susu formula pada 6 bulan pertama,
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan protein, lemak tak jenuh, zat besi, dan kalsium,
- Minum air putih yang cukup, minimal 8-10 gelas per hari,
- Mencukupi kebutuhan tidur,
- Hindari alkohol dan kafein,
- Mengola stres dengan baik,
- Menjaga mood untuk tetap bahagia,
- Hindari memberikan dot yang bisa mengakibatkan “bingung puting”,
- Mempelajari cara menyusui yang benar, dan
- Mengevaluasi berat badan bayi secara berkala
5. Tanda-tanda bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI
Mama disarankan agar bayi menyusu secara eksklusif beberapa bulan pertama untuk mendapatkan manfaat kesehatan terbaik. Anak-anak yang disusui memiliki risiko lebih rendah mengalami obesitas, diabetes, dan asma masa kanak-kanak.
Ini juga menurunkan risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan depresi pasca melahirkan.
Berikut ini adalah cara untuk mengetahui apakah bayi sudah mendapatkan cukup nutrisi dari ASI:
- Popok basah
Bayi yang baru lahir biasanya memiliki satu popok basah untuk setiap hari sampai susu masuk. Kemudian, setelah ASI matang, bayi harus memiliki 5 hingga 6 popok basah dalam sehari selama 24 jam.
Penting untuk memantau tanda-tanda dehidrasi seperti mengantuk berlebihan, tidak ada air mata, mulut kering, popok basah kurang dari 5, dan bintik-bintik lunak cekung. Jika salah satu ini terjadi pada Si Kecil, segera hubungi dokter.
- Gerakan usus
Jika Si Kecil mendapatkan ASI yang baik, Mama akan sering melihat buang air besar setiap kali menyusui. Minimal Si Kecil harus buang air besar sebanyak 3 kali dalam sehari. Kotoran ini tampak berair, kuning, dan berlumpur.
- Berat badan
Jika Mama memiliki ASI yang encer, cara terbaik untuk mengetahui apakah ASI itu sehat adalah jika berat badan Si Kecil bertambah. Bayi yang disusui biasanya menambah berat badan dengan kecepatan 6 ons per minggu.
Ingatlah bahwa mereka kehilangan sedikit berat badan pada minggu pertama tetapi harus mulai bertambah setelah ASI Mama masuk.
Itu dia informasi mengenai ASI yang encer dan bening serta penyebabnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama.
Semangat mengASIhi ya!
Baca Juga:
- Mama Baru, Ini Hal Penting yang Perlu Dipahami tentang Laktasi
- Produksi ASI Berlebih atau Hiperlaktasi, Apa Penyebabnya?
- Pasokan ASI berlebihan, Inilah 5 Hal Mengenai Hiperlaktasi