Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, banyak kaum perempuan yang kaget melihat perubahan pada tubuhnya. Apakah Mama termasuk juga? Kaget karena tubuh semakin melebar ke samping dan ketika becermin hanya akan membuat Mama mengelus dada.
Rasanya pasti Mama ingin sekali mengembalikan bentuk tubuh ke ukuran semula, bukan?
Sering kali banyak perempuan ingin cepat-cepat mengembalikan tubuhnya ke berat yang ideal. Tapi tunggu dulu, Ma. Mama harus ingat kalau saat ini sedang menyusui si Kecil.
Melakukan diet kilat juga bisa mempengaruhi produksi ASI loh, Ma. Apalagi diet menggunakan obat penurun berat badan. Ini sangat tidak dianjurkan, Ma!
Lalu bagaiman sih cara menurunkan berat badan ketika sedang menyusui?
Caranya adalah dengan rajin menyusui si Kecil, Ma. Pasalnya, menyusui adalah cara paling baik untuk menurunkan berat badan. Malahan menyusui bayi akan dengan mudah mengurangi lemak-lemak yang terdapat di bagian pinggul, paha, dan pantat, Ma.
Berapa lama berat badan akan turun? Nah, hal ini tidak sama pada setiap perempuan, Ma. Tapi biasanya, dalam waktu empat sampai enam bulan, berat badan Mama bisa turun secara pelan-pelan, tidak drastis, Ma.
Selebihnya, penurunan berat badan adalah relatif pada setiap ibu menyusui. Soalnya ada kasus ibu menyusui yang berat badannya tidak kunjung turun, malah naik terus.
Sampai di sini, mungkin Mama berpikir untuk melakukan diet lagi.
Tapi memang ada kok diet yang sehat dan aman bagi ibu menyusui. Informasi selengkapnya sudah Popmama.com rangkum dan bisa Mama simak berikut ini.
1. Sering menyusui bayi
Trik pertama dalam melakukan diet yang aman dan sehat adalah dengan memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil, Ma.
Dengan sering memberikan ASI kepada bayi, maka produksi ASI jadi lancar sehingga seluruh zat termasuk lemak yang terkadung dalam ASI ditransfer ke bayi, Ma. Karena itu, tidak mustahil menyusui bayi secara intensif bisa menurunkan berat badan alami sebesar 0,6-0,8 kilogram setiap bulan.
2. Makan teratur
Pemberian ASI eksklusif akan sempurna jika pola makan Mama teratur. Jadi, Mama enggak boleh berpikir bahwa diet harus mengurangi asupan makanan atau menunda-nunda makan. Pola pikir ini salah kaprah, Ma. Sebab, Mama melakukan diet sembari menyusui bayi dan tentu saja tidak mengurangi kualitas produksi ASI.
Mama bisa memvariasikan makanan yang dikonsumsi dengan gizi yang seimbang, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta mineral. Inget juga, Ma, jangan pernah sesekali mengonsumsi makanan cepat saji maupun yang mengandung banyak MSG. Konsumsilah makanan yang sehat ya, Ma.
3. Porsi makanan
Mama mungkin masih bingung mengenai porsi makan yang tepat untuk ibu menyusui. Intinya, enggak perlu porsi yang besar untuk sekali makan, Ma.
Mama bisa menggunakan porsi makan kecil tetapi dengan intensitas sering. Dan jangan pernah menurunkan asupan makanan secara tiba-tiba ya, Ma, karena bisa mempengaruhi produksi ASI untuk si Kecil.
4. Makanan sehat
Selain makan secara teratur dan menerapkan porsi makan kecil tetapi sering, Mama juga harus melengkapi diet ini dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Sebenarnya ada banyak sekali pilihan makanan sehat bagi diet ibu menyusui. Dengan melimpahnya jenis makanan ini, ibu menyusui tidak akan merasa bosan dengan ragam jenis menunya.
Beberapa jenis makanan sehat yang bisa Mama konsumsi antara lain beras merah, daging tanpa lemak, buah-buahan, kacang dan biji-bijian, susu rendah lemak, telur, ikan salmon, roti gandum, sereal, serta sayuran.
Perhatikan juga cara menyajikan makanannya, Ma. Jika biasanya Mama hobi makanan yang digoreng, bisa diganti dengan direbus, Ma. Sebab, makanan yang direbus bisa mengurangi jumlah kalori yang terdapat dalam minyak.
5. Asupan cairan yang cukup
Ketika menyusui, Mama membutuhkan kira-kira 16 gelas per hari. Selain air mineral, sumber air juga bisa Mama dapatkan dari makanan, buah, atau sayuran.
Asupan air bagi ibu menyusui harus tercukupi karena penting bagi metabolisme tubuh. Jika kurang cairan Mama akan mengalami rasa lelah yang berlebihan dan dehidrasi. Pada dasarnya, jangan pernah menunda ketika Mama merasakan haus ya.
6. Hindari kafein dan alkohol
Ketika sedang menyusui si Kecil, sebaiknya Mama menghindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol dan kafein. Jenis makanan dan minuman yang mengandung zat kafeina antara lain kopi, teh, soda, dan cokelat.
Jika Mama memang sangat menyukai minum teh atau kopi, perhatikan takarannya sehingga tidak terlalu banyak dalam satu hari.
Selain kafein, alkohol ternyata sangat berbahaya bagi ibu menyusui. Pasalnya, alkohol bisa menghambat hormon oksitosin yang menyebabkan gangguan produksi pada ASI. Selain itu, alkohol hanya akan membuat si Kecil tidak mau menyusu lantaran aroma ASI jadi tajam.
7. Olahraga
Selama menyusui, Mama juga dianjurkan untuk melakukan olahraga. Dengan berolahraga, otot-otot yang mengendur di tubuh Mama pasca-melahirkan bisa kencang kembali dan lagi massa tulang Mama bisa lebih padat.
Nggak susah kok, Ma, melakukan diet sembari menyusui si Kecil. Asalkan Mama bisa konsisten menerapkan gaya hidup sehat seperti di atas, bisa jadi dalam waktu dekat berat badan Mama kembali seperti dulu lagi.
Baca juga:
- 15 Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Cerdas dan Gemuk Sehat
- Persiapan Menyusui yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Melahirkan
- Berapa Kalori yang Terbakar saat Menyusui? Cari Tahu Ya, Ma!