Dampak Negatif pada Bayi akibat Induksi dan Kelahiran Caesar
Usahakan kelahiran normal ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, hampir di seluruh dunia, angka kelahiran normal telah menurun. Banyak bayi yang dilahirkan dengan proses induksi dan caesar, baik yang darurat maupun yang terencana. Dilansir dari situs popsugar.com, para peneliti menyebutkan persalinan dengan induksi dan caesar bisa mempengaruhi kesehatan anak ke depannya.
Tim periset tersebut meneliti 491.590 kelahiran di New South Wales pada tahun 2000 hingga 2008 dan memperoleh hasil temuan yang cukup mengejutkan. Di antaranya terdapat kelahiran vaginal sebanyak 38 persen dan selebihnya merupakan kelahiran melalui operasi dan bantuan induksi.
Studi kesehatan ini meneliti anak-anak yang berusia 28 hari hingga 5 tahun. Hasilnya, anak-anak yang terlahir dengan campur tangan alat medis ternyata cenderung memiliki kesehatan yang negatif dalam jangka pendek dan panjang.
Dari hipotermia hingga stres
Perlu diketahui bahwa bayi yang lahir melalui caesar mempunyai tingkat hipotermia yang lebih tinggi daripada bayi yang lahir secara vaginal. Selain itu, bayi yang lahir lewat caesar darurat memiliki gangguan metabolisme tinggi di kemudian hari, misalnya diabetes atau obesitas.
Gangguan kesehatan lainnya akibat kelahiran caesar adalah bayi mendapat tingkat stres yang lebih tinggi ketimbang kelahiran normal. Sementara itu, tim peneliti juga menemukan bayi yang terlahir dengan proses induksi memiliki risiko penyakit kuning dan masalah makan.
Karena itulah, semua anak yang lahir dari proses induksi ataupun caesar lebih rentan mengalami infeksi pernapasan, gangguan metabolisme, dan eczema atau lebih dikenal dengan eksim.
Perkembangan otak terhambat
Yang paling mengkhawatirkan adalah kelahiran caesar bisa menghambat perkembangan otak bayi. Dikutip dari dailymail.co.uk, tim peneliti dari York University, Kanada, menemukan fakta bahwa faktor-faktor seperti berat bayi dan usia seorang ibu ketika melahirkan juga mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan berpikir bayi.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Scott Adler dan Dr Audrey Wong-Kee-You ini membandingkan bayi yang dilahirkan dengan normal dan caesar.
Mereka melakukan percobaan pada bayi berusia tiga bulan dan menyimpulkan bahwa bayi yang terlahir caesar kurang memiliki konsetrasi yang baik terhadap objek tertentu. Bola mata kelompok bayi caesar tidak bisa bergerak ke objek tertentu ketika seseorang mengarahkan perhatiannya.
Pada akhir riset, tim peneliti ini meyakini bahwa perkembangan otak bayi dipengaruhi oleh metode kelahiran. Akan tetapi, mereka memberi juga memberikan catatan, apakah dampak negatif dari kelahiran caesar ini berlangsung seumur hidup atau hanya di tahap awal perkembangan bayi saja.
Cara menghindari induksi dan caesar
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, kelahiran caesar di setiap provinsi Indonesia memiliki persentase 15,3 persen. Hal ini tentu lebih tinggi ketimbang standar persalinan caesar WHO, yakni 5-15% untuk setiap negara.
Apabila standar kelahiran kelahiran caesar tidak sesuai dengan standar tersebut, maka akan mengakibatkan risiko seperti morbiditas serta mortalitas ibu dan bayi.
Dalam medis, tindakan caesar sebetulnya dilakukan dokter untuk kondisi yang darurat saja. Namun bagi calom mama di kota besar, pilihan caesar justru bukan dianggap pilihan terakhir.
Bahkan mereka sengaja menentukan jadwal kelahiran anaknya dengan melihat tanggal-tanggal yang cantik. Fenomena caesar di kota-kota besar umumnya terjadi tanpa indikasi medis yang perlu penanganan serius.
Karena itu, calon mama sebaiknya memilih kelahiran normal atau vaginal dan tanpa induksi. Berikut ini Popmama.com rangkum tips-tipsnya, Ma.
- Pilih dokter dan rumah sakit yang memiliki tingkat operasi caesar yang rendah
- Mengonsumsi makanan yang cukup gizinya selama hamil. Dengan cukupnya nutrisi, risiko kelahiran berisiko tinggi tak akan terjadi
- Jangan berbaring terus selama hamil. Mama harus tetap aktif melakukan kegiatan seperti biasanya
- Tetap di rumah meski sedang di pembukaan ketiga. Cara ini untuk menghindari stres berkepanjangan dan tindakan induksi
- Menjelang persalinan usahakan tetap makan dan minum agar tidak mengalami persoalan gula darah dan metabolisme
- Gunakan pereda nyeri yang alami, misalnya, pijatan, musik, dan hipnosis. Hindari obat-obatan seperti epidural yang justru meningkatkan tindakan caesar
- Jika dokter menyarankan tindakan induksi atau caesar, mintalah penjelasan mengapa harus memilih opsi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.