TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bukan Hanya Mama, Baby Blues Juga Bisa Menyerang Papa

Sulitnya adaptasi jadi orangtua dapat memicu baby blues pada Papa

Popmama.com/Hari Firmanto

Baby blues merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan suasana hati yang dialami setelah melahirkan. Meski umumnya dialami oleh Mama yang baru melahirkan, ternyata baby blues juga bisa dialami oleh Papa, lho.

Ketidaksiapan dalam mengemban tanggung jawab baru sebagai orangtua hingga kewalahan dalam mengurus si Kecil bisa jadi penyebab Papa mengalami baby blues. Bukan dipengaruhi hormon, kondisi sekitar juga dapat memengaruhi perubahan suasana hati Papa.

Ada banyak hal yang jadi penyebab baby blues dapat terjadi pada laki-laki yang notabenenya tidak melahirkan. Hal ini ternyata juga dijelaskan oleh Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog Morula IVF Jakarta lewat Popmama Talk.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan terkait baby blues juga bisa menyerang Papa. 

1. Bukan hanya Mama, seorang Papa juga bisa mengalami baby blues

Popmama.com/Hari Firmanto

Baby blues merujuk pada kondisi psikologis yang terjadi setelah kelahiran bayi. Bukan hanya Mama yang mengalami perubahan suasana hati hingga depresi setelah melahirkan, seorang Papa juga bisa mengalaminya.

“Pada dasarnya baby blues itu bisa juga kok dialami oleh Ayah atau pun mungkin primarycare terdekat,” kata Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog Morula IVF Jakarta.

Meski gejalanya mirip dan hampir saja, baby blues yang dialami oleh Papa ini biasanya lebih lambat dan berlangsung lebih lama. Umumnya Papa akan mengalami baby blues selama tiga sampai enam bulan setelah bayi lahir.

Sebenarnya depresi yang dialami Papa ini juga dikenal dengan sebutan postnatal depression. Mengutip dari Baby Centre, sebanyak satu dari 10 orang Papa mengalami depresi setelah kelahiran bayi.

2. Saat bayi lahir, Papa juga ikut andil dalam merawat

freepik/studioredcup

Salah satu hal yang menyebabkan baby blues juga bisa dialami oleh Papa adalah karena peran barunya sebagai orangtua. Bukan hanya Mama yang harus beradaptasi dengan hari-harinya sebagai orangtua, tetapi si Papa juga.

“Yang mengurus anak itu tidak hanya ibu mungkin, bisa jadi Ayah atau orang-orang terdekat,” ujar Arina.

Selain itu, Papa yang turut serta merawat dan menjaga bayinya akan berpotensi mengalami babyblues selayaknya Mama baru. Hal tersebut timbul dari perasaan lelah atau kewalahan karena tiba-tiba harus siap siaga atau bahkan merasa khawatir tidak bisa menjadi seorang Papa yang baik.

3. Bertambahnya peran dalam rumah tangga memicu baby blues pada Papa

Freepik/freepik

Memiliki buah hati juga berarti ada peran baru yang hadir dalam rumah tangga. Setelah sebelumnya hanya menjadi pasangan suami dan istri, kini Mama dan Papa juga harus menjalani peran sebagai orangtua.

Bukan hal yang mudah untuk menjadi orangtua, apalagi yang baru menyambut kehadiran anak pertama. Terlalu banyak hal yang diperhatikan dan terlalu hati-hati ini justru dapat memicu gejala baby blues.

“Selain mengurus kan banyak peran yang berubah dalam rumah tangga, sehingga wajar sekali atau bisa saja terjadi pada Ayah atau orang-orang terdekat yang mengalaminya," ungkapya.

Tanggung jawab yang dipikul juga akan menjadi lebih besar, hal ini yang dapat membuat Papa mengalami baby blues meski tidak sepenuhnya merawat si Kecil di rumah.

4. Menjadi suporter nomor satu namun juga membutuhkan sosok supporter

Freepik/freepic.diller

Seorang suami sekaligus Papa juga harus hadir di sisi sang istri untuk memberikan dukungannya. Tentu hal ini perlu dilakukan agar Mama yang melewati proses hamil hingga melahirkan dan merawat anak tidak merasa kewalahan hingga lelah.

“Sebenarnya suami itu kan sumber support pertama Ibu ya karena Bapak yang pastinya yang mengikuti atau menemani perjalanan Ibu selama hamil ataupun nanti mengasuh anak, membangun keluarga,” tambahnya.

Tanggung jawab yang besar ini membuat Papa merasa takut dan khawatir. Bukan hanya secara moral, tanggung jawab secara finansial seringkali juga jadi alasan mengapa Papa dapat mengalami baby blues.

Pada dasarnya baby blues ini muncul karena ketakutan berlebih yang dialami orangtua. Selain menjadi supporter untuk sang istri, ketakutan yang ada di benak juga membuat Papa membutuhkan supporter sehingga mengalami baby blues.

5. Penting untuk saling kerjasama dan menawarkan bantuan

Popmama.com/Hari Firmanto

Seringkali permasalahan dalam rumah tangga timbul karena kurang kerjasama dan komunikasi yang baik. Untuk itu, sebaiknya orangtua baru selalu berdiskusi agar sama-sama menjalani peran barunya dengan nyaman.

“Jadi perannya penting sekali. Usahakan bapak bisa membantu Ibu untuk bisa mengurus anaknya atau misalnya bingung tanya deh sama istrinya,” jelas Arina.

Penting untuk seorang Papa menawarkan bantuan pada istrinya saat membutuhkan sesuatu. Begitu juga dengan Mama yang harus terbuka jika membutuhkan sesuatu namun juga harus peka dengan kondisi sang suami.

Itu dia penjelasan mengapa baby blues juga bisa menyerang Papa. Baby blues yang dialami oleh Papa akan berangsur mereda jika saling memberi dukungan agar peran baru sebagai orangtua dapat dinikmati dengan senang.

Penjelasan seputar baby blues selengkapnya ada di Popmama Talk edisi Oktober 2024 dan dapat ditonton lewat Youtube Popmama.com.

POPMAMA TALK Okrober 2024- Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog 
Psikolog Morula IVF Jakarta 

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina 
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Salsyabila Sukmaningrum 
Script - Sania Chandra Nurfitriana 
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati 
Photographer - Hari Firmanto
Videographer - Hari Firmanto
Property by INFORMA
In Collaboration with MORULA IVF Jakarta

Baca juga:

The Latest