Diskusi Film ‘Baby Blues’ dengan Aurelie Moeremans dan Vino G. Bastian
Meski membahas suatu sindrom, film ini mempunyai alur cerita ringan dengan bumbu komedi keluarga
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Popmama Talk kembali hadir mengajak para Mama dan Papa untuk berbincang melalui Instagram Live. Nah, kali ini Popmama.com membahas tema seputar baby blues dengan sesi Live berjudul ‘Bicara Keresahan Orang Tua Baru Lewat Film Baby Blues’.
Dilansir dari March of Dimes, baby blues atau depresi pasca persalinan adalah perasaan sedih berlebihan yang dialami perempuan beberapa hari setelah melahirkan. Baby blues bisa berlangsung selama dua minggu, dan akan hilang dengan sendirinya.
Nah menariknya, sebentar lagi akan rilis sebuah film yang mengangkat isu tentang sindrom satu ini, berjudul ‘Baby Blues’. Sebagai informasi, ‘Baby Blues’ merupakan film bergenre drama komedi keluarga yang disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf.
Popmama.com berkesempatan berbincang dengan dua pemeran utama film ‘Baby Blues’, yaitu Vino G. Bastian dan Aurelie Moeremans.
Film ‘Baby Blues’ bisa masuk rekomendasi film yang wajib ditonton, terutama buat para Mama dan Papa yang sebentar lagi akan menjadi orangtua, atau sedang menantikan kelahiran buah hati.
Lantas, seperti apa ya momen keseruan Popmama Talk bersama Vino G. Bastian dan Aurelie Moeremans? Yuk, simak ulasan selengkapnya yang telah Popmama.comrangkum!
1. Sinopsis film ‘Baby Blues’
Film ‘Baby Blues’ berkisah tentang kehidupan pasangan suami istri, Andika dan Dinda, yang tidak menyangka jika merawat bayi tidak semudah yang dibayangkan. Hal tersebut membuat Dinda (Aurelie Moeremans) mengalami sindrom baby blues, sehingga kerap timbul pertengkaran antara dirinya dan Andika (Vino G. Bastian).
Suatu hari terjadi momen unik di mana jiwa mereka tertukar. Keduanya harus belajar untuk memahami dan mengerti kondisi satu sama lain agar bisa kembali ke tubuh semula.
“Ini film yang sangat menyenangkan, dari ceritanya sangat unik. Konsepnya itu memang nggak baru, tapi karena ceritanya menarik, aku seneng banget sih bisa bergabung,” kata Aurelie.
“Sebenarnya pas pertama kali dikirimkan sinopsis, wah ini menarik banget, karena ceritanya nggak biasa. Masalah baby blues itu sering didengar tapi kebanyakan pada nggak tau itu apa. Menariknya ini bercerita tentang perjuangan suami istri saat pertama kali punya anak, dan itu nggak ada di Indonesia dengan genre fantasi dan komedi,” kata Vino.
2. Hal yang menarik dari film ‘Baby Blues’ menurut Aurelie dan Vino
Melihat dari isu yang diangkat, tidak bisa dipungkiri bahwa sindrom depresi pasca persalinan kerap dialami oleh banyak perempuan, dan hal tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Ini film sangat unik. Ada fantasi, topiknya penting dan serius, tapi filmnya juga menghibur. Sangat relatable dengan orang yang pernah mengalami baby blues, pas nonton pasti bakal banyak kejadian yang relate,” ungkap Aurelie.
Meski membahas suatu sindrom, namun Vino menyebut jika film ini memiliki alur cerita ringan, tanpa melibatkan banyak istilah kedokteran yang tidak dipahami orang awam.
“Tapi memang sutradara dan penulis skrip ingin kita bawain alurnya jadi ringan. Biar nggak nakutin orang yang mau nikah. Film ini tuh sekadar sharing aja, ada sindrom kayak gini, ada penjelasan ilmiahnya tanpa kita menjadi dosen yang ngoceh begini terus,” tutur Vino.
3. Tantangan yang dihadapi Aurelie dan Vino saat syuting film ‘Baby Blues’
Terdapat tantangan yang dihadapi Aurelie dan Vino saat membawakan karakter Dinda dan Andika di film ‘Baby Blues’. Pasalnya, karakter yang mereka perankan memiliki jiwa yang tertukar.
Sehingga demi mendalami peran masing-masing, Aurelie harus melakoni peran sebagai tokoh laki-laki yang cuek dan Vino sebagai tokoh perempuan yang keibuan.
“Beda banget dari film-film aku sebelumnya. Tantangan terbesarnya aku harus berperan sebagai cowok karena switch body kan,jadi cukup menantang dan unik,” ungkap Aurelie.
“Tantangan lainnya itu aku pengen keliatan laki tapi nggak lebay juga. Dinda ini karakter yang banyak stres, banyak nangis, sibuk sama bayi, banyak cekcok sama Ibu negara. Kalau suaminya banyakan main game, nongkrong sama temen, jadi aku mesti jadi Vino yang begitu, lumayan seru sih memerankan itu,” tambahnya.
Sementara itu dari Vino sendiri, aktor kelahiran 24 Maret 1982 ini mengaku sempat bertanya dengan Marsha Timothy alias istrinya demi mendalami peran sebagai perempuan. Saat sesi membaca skrip, Vino juga mendapat banyak masukan dari pengalaman yang diceritakan para kru.
“Pas terjadi pertukaran itu maunya nggak lebay, tapi ya jiwanya memang bertukar. Tapi memang yang susah itu, karena mau dari pengalaman nggak pernah juga, kalau sedih juga sedihnya beda nggak kayak laki laki gitu. Jadi memang harus sering nanya sama Aurelie atau Istri juga. Butuh kerja sama yang luar biasa antar pemain dan sutradara,” jelas Vino.
4. Hal yang dipelajari dari karakter Aurelie dan Vino di film ‘Baby Blues
Banyak hal yang dipelajari Aurelie dan Vino lewat peran mereka di film ‘Baby Blues’. Keduanya pun semakin sadar jika kondisi depresi pasca persalinan tidak boleh diabaikan, jika penanganannya salah maka bisa berakibat fatal.
Aurelie mengaku semakin paham menjadi seorang Mama bukanlah perkara mudah. Banyak tanggung jawab yang harus dihadapi, baik dalam segi mengurus keperluan rumah tangga, merawat anak, memperhatikan suami, dan banyak lagi.
“Yang aku pelajari dari tokoh Dinda, ternyata jadi seorang Ibu itu tidak gampang dan butuh perjuangan banget. Karena mesti semua demi anak, suami, dan lain-lain,” ucap Aurelie.
“Kalau aku sih emang semua kuncinya adalah komunikasi. Apalagi pas emosi hormonnya nggak stabil, jadi kita sebagai suami harus nurunin egonya, nggak bisa jadi orang yang selalu benar. Pas lihat istri hormonnya nggak stabil, kita sebagai suami memang harus banyak ngalah, kita harus lebih pintar ngebangkitin rasa, biar istri semangat dan nggak salah ngomong,” ujar Vino.
5. Kunci mengatasi kondisi depresi pasca persalinan a la Aurelie dan Vino
Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan menjadi pemicu para Mama mengalami situasi depresi pasca persalinan. Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang, sehingga menyebabkan perubahan suasana hati.
Aurelie dan Vino pun memberikan tips singkat bagaimana cara mengatasi baby blues.
“Penting banget buat peka dan saling memahami satu sama lain,” - Aurelie Moeremans.
“Nggak ada rumah tangga ideal, adanya gimana kita yang ngasih terbaik buat keluarga kita,” - Vino G. Bastian.
Nah, bagi Mama yang tertarik untuk menonton film ini. Film ‘Baby Blues’ dapat disaksikan di bioskop mulai 24 Maret 2022.
Baca juga:
- 5 Jenis Makanan untuk Mencegah Baby Blues Syndrome Pasca Persalinan
- Ma, Ini Lho Perbedaan Depresi Postpartum dan Baby Blues
- Bukan Baby Blues, Waspada Postpartum Anxiety setelah Melahirkan