Ibu Menyusui Merasa Tidak Bahagia, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Penelitian terbaru menunjukkan 6 dari 10 ibu menyusui merasa tidak bahagia, apa penyebabnya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI merupakan asupan penting yang perlu diberikan seorang Mama kepada bayinya. Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK selaku Founder & Chairman Health Collaborative Center mengatakan bahwa angka ASI eksklusif di Indonesia memang meningkat, tapi masih tergolong rendah dibanding negara-negara maju lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru tentang ibu menyusui yang dilakukan oleh Ray Wagiu Basrowi bersama rekannya, Bunga Pelangi, menunjukkan bahwa 8 dari 10 ibu menyusui (74%) sudah menyadari terkait kewajiban mereka untuk menyusui.
Namun ternyata, hanya sebanyak 44% saja ibu menyusui merasa bahagia dalam proses pemberian ASI. Sebaliknya, sebesar 56% merasa tidak bahagia saat melakukan proses menyusui.
Ini menandakan kebanyakan ibu menyusui di luar sana hanya menjalankan kewajibannya saja untuk mengASIhi sang Anak, tanpa mereka merasakan bahagia atau menikmati kegiatan tersebut.
Lantas, apa yang menjadi penyebab ibu menyusui di luar sana tidak bahagia dalam proses mengASIhi? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. 6 dari 10 ibu menyusui di Indonesia merasa tidak bahagia, apa penyebabnya?
6 dari 10 ibu ASI di Indonesia merasa tidak bahagia dalam melakukan proses menyusui. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan ibu menyusui tidak bahagia karena kehilangan dukungan yang diharapkan.
Adapun bentuk dukungan yang diharapkan oleh ibu menyusui adalah sebagai berikut:
- Dukungan psikologis (89%)
- Dukungan informasi (72%)
- Dukungan ke layanan kesehatan (68%)
- Dukungan materiil (54%)
2. Bagaimana caranya agar ibu menyusui bisa bahagia selama proses mengASI-hi?
Menurut dr Ray, dengan memberikan dukungan pada ibu menyusui tentu hal itu bisa membuat ibu bahagia selama proses memberikan ASI. Dukungan sangat berarti bagi ibu menyusui.
“Hasil dari analisis kami, ibu yang menyusui tidak bahagia apabila dia tidak mendapat dukungan yang diharapkan. Ketika mereka menyusui, emosional atau psikologisnya perlu dijaga. Mereka perlu didukung. Didampingi saat menyusui. Saat mereka tidak dapat dukungan, mereka tidak bahagia,” kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK dalam acara Press Conference Diskusi Pekan ASI 2022, Sabtu (6/8/2022).
3. Pihak yang perlu mendukung ibu untuk memberikan ASI
Suami adalah aktor utama yang wajib mendukung ibu menyusui. Dengan persentase sebesar 90%, menandakan bahwa peranan suami sangat penting dalam menentukan ibu menyusui bahagia atau tidak.
Kemudian, disusul oleh ibu dari ibu menyusui (59%), ibu menyusui itu sendiri (58%), tenaga kesehatan (52%), ibu mertua dari ibu menyusui (50%), kakak atau adik dari ibu menyusui (37%), bapak dari ibu menyusui (34%), dan bapak mertua dari ibu menyusui (30%).
“Kenapa ada ibu menyusui yang nggak bahagia? Karena mereka kehilangan aspek ini (tidak dapat dukungan). Jadi yang mereka lakukan hanya melakukan kewajiban saja. Mereka tidak merasakan menyusui itu sebagai pengalaman psikologis,” jelas kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK.
Itu dia alasan mengapa kebanyakan ibu menyusui di Indonesia merasa tidak bahagia. Bentuk dukungan dari orang sekitar nyatanya mempunyai peranan penting ya, Ma.
Baca juga:
- 14 Tips untuk Memperbanyak ASI secara Alami agar Menyusui Lancar
- Cara Menghangatkan ASI Perah agar Kualitasnya Tetap Terjaga
- Cara Menyimpan ASI yang Tepat, Jangan Keliru Ya, Ma!