Apakah Normal Mengalami Perdarahan Rektal setelah Melahirkan?
Wasir dan fisura anus menjadi penyebab utamanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perdarahan rektal mengacu pada perdarahan dari rektum, usus besar, atau anus. Biasanya berwarna merah cerah atau darah berwarna cokelat tua yang ke luar bersama kotoran atau urine.
Beberapa perempuan mungkin mengalami perdarahan rektal sesaat setelah operasi caesar atau persalinan pervaginam disertai dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Jika Mama baru melahirkan dan menemukan ada tetesan atau noda darah pada kotoran atau urine, ini adalah hal yang normal.
Perdarahan rektal setelah kehamilan biasanya bukan masalah serius karena faktor penyebabnya (wasir atau robekan pada lapisan anus) akan sembuh dengan sendirinya. Dalam beberapa kasus, jika ini tidak sembuh dengan sendirinya, Mama harus memeriksakan diri ke dokter.
Postingan Popmama.com kali ini akan membahas mengenai penyebab, cara mengatasinya, serta pencegahan perdarahan rektal setelah melahirkan. Yuk disimak, Ma.
Penyebab Perdarahan Rektal setelah Persalinan
Kemungkinan penyebab perdarahan rektal setelah melahirkan antara lain:
- Wasir (pembengkakan pembuluh darah di rektum dan anus): Wasir sering terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga dan beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pembuluh darah yang membengkak ini pecah dan berdarah saat Mama mengejan ketika buang air besar akibat konstipasi postpartum. Atau saat Mama menyeka area anus menggunakan tisu.
- Fisura anus: Kotoran yang keras juga dapat menyebabkan retakan pada kulit di sekitar anus, yang dikenal sebagai fisura anus. Ini bisa menyakitkan dan menyebabkan perdarahan.
Oleh karena itu, jika Mama memiliki riwayat perdarahan rektal sebelum kehamilan karena wasir atau fisura anus, informasikan kepada dokter kandungan sehingga ia dapat menyarankan untuk melakukan penatalaksanaan medis yang sama karena kondisinya dapat bertambah parah setelah melahirkan.
Bagaimana Mengatasi Perdarahan Rektal Pasca Persalinan?
Berikut beberapa cara untuk mengatasi wasir dan fisura anus serta meredakan perdarahan rektal setelah melahirkan:
- Cobalah mandi air hangat. Berendam di dalam bak kecil selama sekitar 10 hingga 15 menit setiap selesai buang air besar atau dua hingga tiga kali sehari dapat meredakan iritasi. Tambahkan garam epsom ke dalam air untuk membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.
- Mama juga bisa berendam di bathtub. Relakskan otot anus saat berendam di bak mandi. Ini membantu memaksimalkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan. Cara ini juga bisa meredakan rasa sakit yang berhubungan dengan buang air besar.
- Kompres es (bungkus es dengan kain bersih) pada wasir dan biarkan selama sekitar sepuluh menit. Ini membantu mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan.
- Bersihkan daerah anus menggunakan tisu lembut dan tidak beraroma.
- Lakukan latihan kegel karena dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di daerah jaringan rektal dan perineum. Latihan ini juga membantu mengencangkan otot-otot dasar vagina dan panggul.
- Duduklah di atas bantal empuk untuk meredakan tekanan rektal. Duduk di kursi malas atau kursi goyang cenderung lebih nyaman daripada duduk di kursi dengan sandaran tegak.
- Batasi aktivitas yang menyebabkan tekanan rektal. Wasir umumnya terjadi karena tekanan yang diberikan pada area rektal. Faktor risikonya kemungkinan besar adalah obesitas, mengangkat barang berat, sembelit, susah buang air besar, atau duduk di dudukan toilet dalam waktu lama.
- Jangan menahan keinginan untuk buang air besar karena dapat memperparah rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh wasir dan membuat kotoran menjadi kering.
- Batasi waktu yang dihabiskan di toilet karena duduk dalam waktu lama memberi tekanan pada pembuluh darah rektal, yang dapat meningkatkan perdarahan.
- Gunakan krim, salep, atau semprotan ambeien yang dijual bebas setelah berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa meredakan gatal dan ketidaknyamanan di daerah rektal.
- Konsumsi makanan berserat tinggi dan minum cukup air. Ini dapat meredakan sembelit dan mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh wasir dan perdarahan rektal.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Perdarahan rektal biasanya dapat diobati di rumah, namun bila terjadi gejala seperti di bawah ini, segera periksakan diri ke dokter:
- Perdarahan rektal yang signifikan yang terus menerus atau banyak,
- pertumbuhan abnormal di daerah anus,
- darah segar di kotoran,
- kotoran berwarna tidak normal,
- nyeri saat buang air besar atau buang air kecil,
- Mama tidak dapat mengendalikan keluarnya kotoran,
- pusing atau sesak napas.
Dokter mungkin akan menjadwalkan tes laboratorium atau tes pencitraan untuk menentukan penyebab darah di kotoran.
Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?
Kondisi ini dapat dicegah, Ma. Mama dapat mengambil tindakan untuk mencegah sembelit, yang dapat mengurangi kemungkinan wasir postpartum dan fisura anus, penyebab utama perdarahan rektal pascapartum. Langkah-langkah berikut dapat membantu Mama mencegah perdarahan rektal postpartum antara lain:
- Minum cukup air dan cairan sehat lainnya.
- Konsumsi makanan kaya serat yang mencakup produk biji-bijian, kacang-kacangan, sereal, buah-buahan segar, dan sayuran.
- Batasi asupan makanan olahan, daging, dan produk daging.
- Dengarkan tubuh dan jangan tunda buang air besar atau kecil.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Minum suplemen probiotik atau suplemen serat setelah memeriksakan diri ke dokter.
- Lakukan olahraga teratur, seperti berjalan kaki dan berenang, serta berlatih yoga.
Perdarahan rektal setelah melahirkan adalah hal yang normal dan biasanya dapat ditangani di rumah. Namun jika Mama menemukan gejala-gejala seperti disebutkan di atas, segera ke dokter ya, Ma.
Apakah Mama pernah mengalami pendarahan rektal setelah melahirkan? Apa yang Mama lakukan untuk mengatasinya?
Baca juga:
- Penyebab Ambeien, Gejala, Cara Mencegah dan Pengobatannya
- 7 Penyebab Nyeri Buang Air Besar Pascapersalinan
- Perempuan Ini Nyeri dan Kesulitan Saat Buang Air Kecil Usai Melahirkan