ASI Mengalami Perubahan Warna, Apakah ini Normal?
Beberapa hari setelah melahirkan, ASI akan mengalami perubahan, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI biasanya berwarna putih, namun terkadang terjadi perubahan warna. Perubahan warna ini dapat disebabkan oleh masa produksi ASI atau jenis makanan yang Mama konsumsi.
Meski perubahan warna tidak perlu dikhawatirkan, namun ini dapat menjadi petunjuk apakah ada masalah dengan payudara, misalnya mastitis atau pembuluh darah di payudara pecah.
Kenali perubahan warna yang biasa terjadi pada ASI, Ma. Jadi ketika Mama menemukan ASI berubah warna, Mama tidak panik.
Popmama.comtelah merangkum informasi mengenai perubahan warna pada ASI. Yuk, simak ulasan berikut.
Perubahan Warna ASI yang Bagus dan Normal setelah Melahirkan
Perubahan warna pada produksi ASI sering terjadi. ASI dapat berwarna putih kekuningan, putih, cokelat, hijau, hingga merah muda. Beberapa minggu pertama setelah melahirkan, Mama akan mengalami perubahan warna, jumlah, dan komposisi ASI.
Berikut beberapa tahap perubahan warna ASI yang normal dan bagus setelah melahirkan:
1. Kolostrum, ASI berwarna kekuningan atau oranye
Kolostrum adalah ASI pertama yang dihasilkan setelah melahirkan dan hanya terjadi beberapa hari pertama. Cairan kolostrum memiliki warna yang bening, tetapi agak kekuningan dan masih tergolong bagus.
Jika warna kolostrum tampak kekuningan atau oranye, tandanya air susu ibu kaya akan beta-karoten yang artinya bagus untuk diberikan kepada bayi. Walaupun jumlahnya sedikit, jenis ASI ini bergizi tinggi. ASI kolostrum juga kaya dengan kandungan antibodi dan sel-sel darah putih yang membantu sistem kekebalan tubuh bayi dalam melawan infeksi, Ma.
Kolostrum biasanya diproduksi di awal menyusui selama 1-5 hari. Jadi pastikan bayi menyusu ASI pertama ini, ya.
2. ASI transisi, berwarna bening, agak kekuningan, oranye, dan berubah jadi putih
Beberapa hari setelah kolostrum dikeluarkan, ASI akan mengalami perubahan warna, Ma. Tahap ini dikenal juga dengan masa transisi. ASI transisi berwarna bening, agak kekuningan atau oranye dan kemudian berubah jadi putih.
ASI ini juga tidak kalah baiknya dengan kolostrum, mengandung banyak lemak dan laktosa. Tahap ni berlangsung selama kurang lebih 10-14 hari, Ma.
3. ASI Matur atau Matang
Setelah melewati masa transisi, warna dan tekstur ASI akan menjadi lebih bagus, matang, dan sempurna, Ma.
Biasanya warna ASI ini akan bertahan sampai selesai ASI eksklusif atau sampai bayi selesai menyusu. Ada 2 jenis perubahan warna dan tekstur ASI matur, yaitu:
- Foremilk, berwarna sedikit jernih dan kebiru-biruan. Ini menandakan kandungan lemaknya cukup rendah.
- Hindmilk, dengan tekstur jauh lebih kental. Warnanya cenderung putih bahkan agak kekuningan sebagai pertanda kandungan lemaknya yang tinggi. Semakin banyak ASI diperah, kandungan lemak di dalam air susu ibu akan terus meningkat sehingga membuatnya menjadi lebih kental.
Perubahan Warna ASI yang Tidak Normal
Selain itu, ada perubahan warna ASI yang tidak normal yang dipengaruhi oleh makanan atau kondisi payudara. Perubahan warna ini tidak selalu membahayakan bayi. Berikut macam-macam perubahan warna ASI yang tidak normal:
- ASI berwarna kehijauan
ASI yang berubah warna jadi kehijauan menandakan bahwa Mama mengonsumsi banyak makanan yang mengandung pewarna hijau. Seperti sayur bayam, rumput laut, atau sayuran hijau lainnya. Selain itu, penyebab warna kehijauan juga bisa karena konsumsi suplemen dengan kandungan bahan-bahan dasar berwarna hijau.
Meski warnanya tidak normal, ASI masih bisa dikonsumsi untuk bayi.
- ASI berwarna kuning pekat atau oranye
ASI yang berwarna kuning atau oranye dapat terjadi setelah Mama mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pewarna merah, kuning, atau oranye. Buah bit yang berwarna merah atau kunyit yang berwarna oranye dapat menyebabkan perubahan warna ini, Ma.
- ASI berwarna cokelat atau berdarah
Jika ASI berwarna cokelat, bisa jadi ini disebabkan oleh puting payudara yang terluka dan berdarah.
Sedikit darah dalam ASI ini tidak membahayakan bayi dan akan kembali normal dalam beberapa hari. Tetapi Mama harus mengobati luka pada puting agar dapat menyusui dengan nyaman.
- ASI berwarna hitam
Walaupun jarang, ASI juga bisa berubah warna menjadi kehitaman. Kondisi ini biasanya terjadi setelah Mama mengonsumsi obat atau antibiotik tertentu.
Apakah Mama Harus ke Dokter karena Perubahan Warna ASI?
Jika perubahan warna terjadi karena makanan yang dikonsumsi, Mama tidak perlu khawatir. Biasanya ini akan hilang dalam beberapa hari.
Bila warna ASI menjadi merah muda atau coklat dan ini berlangsung selama beberapa hari, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter. Warna ASI ini bisa menandakan adanya darah di dalam ASI yang tidak kunjung berhenti sehingga membuat kualitasnya kurang bagus.
Nah, itu semua perubahan warna ASI yang perlu Mama ketahui. Jika perubahan warna terjadi dalam jangka waktu lama, segera konsultasikan dengan dokter, Ma.
Baca juga:
- 7 Alasan Bayi Tidak Mendapatkan ASI Cukup untuk Menambah Berat Badan
- 5 Tips Membersihkan dan Menyimpan Pompa ASI Selama Tidak Digunakan
- Amankah Minum Jamu untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya, Ma