Benarkah Bayi ASI Cenderung Lebih Rewel dan Cepat Lapar? Ini Faktanya
Apakah Mama harus menggantinya dengan susu formula?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama enam bulan pertama, ASI adalah sumber nutrisi utama bayi. ASI sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Sebagai orangtua, Mama ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil. Termasuk memastikan perut bayi selalu terisi. Ini terkadang menimbulkan kekhawatiran, misalnya ketika bayi sering menangis atau rewel. Benarkah bayi ASI cenderung lebih rewel dan cepat lapar. Mama mungkin akan berpikiran jika si Kecil tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Pemikiran ini membuat sebagian mama berniat untuk memberikan susu formula agar si Kecil kenyang dan tidak menangis kelaparan.
Benarkah bayi yang menyusu ASI cenderung cepat lapar? Simak faktanya di ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma!
1. ASI lebih mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula
Bayi ASI lebih rewel dan sering menangis, ini wajar. Bayi menangis setiap kali ia merasa tidak nyaman, misalnya lapar. Tapi kok bayi sering lapar ya? Apakah ASI yang diberikan kurang?
Jangan khawatir, Ma. ASI mudah dicerna, sehingga perut bayi akan lebih cepat kosong. Jika bayi menyusu susu formula, ia cenderung tidak cepat lapar. Ini disebabkan karena molekul dari susu formula lebih besar dibandingkan dengan ASI. Sehingga molekul itu lebih lama berada di dalam pencernaan.
2. Tingkat kasein pada ASI lebih sedikit dibandingkan dengan susu formula
Tingkat kasein pada ASI lebih sedikit dibandingkan susu formula. Oleh sebab itu, bayi ASI umumnya lebih cepat lapar dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula. Kasein adalah komponen protein utama pada susu.
Jumlah kasein yang ada pada ASI sebesar 35 persen sementara pada susu formula 80 persen. Kasein akan menggumpal di dalam pencernaan dan lama dicerna. Ini menyebabkan bayi ASI lebih cepat lapar, Ma. Jadi bukan karena ia tidak cukup menyusu.
3. ASI mengandung lipase
ASI mengandung asam lemak esensial dan lipase yang memecah asam lemak esensial dalam tubuh bayi. Sebaliknya, susu formula memiliki asam lemak non esensial dan tak memiliki lipase, ini membuat susu formula lebih sulit dicernah oleh bayi.
4. Bayi memiliki masalah dalam menyusu
Bayi sering lapar bisa juga disebabkan karena ia tidak menyusu dengan benar, Ma. Bayi harus menempelkan mulutnya dengan benar pada payudara agar mendapatkan asupan ASI yang cukup. Apabila puting menjadi nyeri dan pecah-pecah, berarti bayi tidak menempelkan mulutnya dengan benar, Ma.
Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi prematur, sakit, dan memiliki masalah neurologi (otak dan saraf) yang mengganggu kemampuan mengisap. Payudara yang besar juga dapat membuat si Kecil kesulitan menyusu. Namun jangan khawatir, Ma. Konsultasikan masalah menyusu ini dengan konsultan laktasi. Mereka dapat membantu mengatasi kesulitan bayi menyusu.
5. Menyusu dengan satu payudara
Hanya menggunakan satu payudara setiap kali menyusui membuat produksi ASI tidak memadai sehingga membatasi asupan ASI yang diterima bayi. Jadi mungkin ini penyebabnya mengapa si Kecil sering lapar, Ma. Sebaiknya susui bayi secara bergantian dari satu payudara ke payudara yang lainnya.
6. Pasokan ASI belum banyak
Faktanya hanya lima persen ibu menyusui yang kemungkinan tidak bisa memproduksi ASI untuk bayinya. Biasanya ini disebabkan karena adanya masalah pada payudara, seperti habis dioperasi, memiliki tumor, atau memakai silikon.
Tapi bila Mama tidak mengalami masalah tersebut, jangan khawatir ya. Ini biasa terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merangsang produksi ASI. Salah satunya membiarkan bayi terus mengisap puting atau menyusu. Semakin sering dirangsang, tubuh akan semakin banyak memproduksi ASI.
Setelah lahir, bayi terus mengalami pertumbuhan dengan cepat. Otomatis, kebutuhan ASInya pun bertambah. Tidak heran bayi cepat lapar dan menangis, Ma.
Nah, itu beberapa penyebab mengapa bayi ASI sering menangis dan rewel. Selamat menyusui, Ma!
Baca juga:
- Studi Terbaru: Menyusui Dapat Menurunkan Risiko Alergi pada Bayi
- Luka Lepuh di Puting saat Menyusui: Penyebab, Perawatan dan Pencegahan
- Menyusui setelah Persalinan Caesar, Simak 4 Posisi dan Tips Menyusui