Uniknya Rumah Perawatan untuk Ibu Baru Melahirkan di Korea Selatan
Setelah melahirkan, ibu yang baru lahir wajib melakukan perawatan selama 3 minggu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Korea Selatan, setelah melahirkan, seorang mama harus beristirahat total selama tiga minggu untuk memulihkan kesehatannya. Dalam jangka waktu tersebut, ia harus mengonsumsi makanan tertentu, selalu dalam keadaan hangat, dan tidak boleh melakukan aktivitas berat.
Hal ini dilakukan karena tubuh telah bekerja sangat keras selama hamil dan melahirkan. Setelah melahirkan, ibu baru tersebut masih rentan dengan posisi tulang yang renggang, bahkan sendi-sendi urat yang masih longgar.
Setelah melahirkan, ibu baru ini biasanya dirawat oleh ibu mertuanya. Namun sekarang banyak bermunculan pusat perawatan bagi mereka yang baru melahirkan. Banyak yang memilih untuk dirawat di rumah perawatan ini dengan alasan agar bisa beristirahat dengan tenang.
Seperti apa rumah perawatan untuk ibu melahirkan di Korea tersebut? Yuk, simak keunikannya di ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
1. Pusat perawatan yang seperti hotel
Seperti kebudayaan Asia lainnya, kebudayaan di Korea sangat menekankan pada pentingnya perawatan untuk ibu yang baru melahirkan. Ini harus dilakukan selama tiga minggu setelah melahirkan sehingga saat pulih, ibu tersebut dapat merawat bayinya dengan baik.
Pusat perawatan pascapersalinan, sanhujoriwon, semakin populer di Korea. Bagi mereka yang ingin memulihkan diri dengan tenang dan mampu membayarnya, ini menjadi pilihan yang tepat.
Menurut The Korea Herald, pusat perawatan seperti hotel ini memungkinkan ibu baru untuk bersantai, mengikuti kelas parenting, dan bahkan mendapatkan pijatan. Pusat ini menyediakan makanan seperti sup rumput laut yang wajib dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan, makanan ringan, dan bahkan perawatan semalam untuk bayi sehingga ibu baru yang berkunjung dapat tidur.
2. Kegiatan di pusat perawatan
Pada hari-hari biasa, mama yang dirawat di sini dapat berpartisipasi dalam kelas yoga dan pilates untuk membantu memperbaiki ketidaksejajaran panggul yang disebabkan oleh kehamilan dan selama persalinan, serta menerima pijatan khusus di mana para profesional melatih otot-otot yang tegang selama kehamilan.
Para ibu juga mendapatkan perawatan spa dan kulit khusus untuk mengurangi atau menghilangkan tanda kerutan serta melakukan peremajaan kulit dan rambut yang sehat.
Tidak hanya itu, ibu baru juga mendapatkan pelatihan tentang cara merawat bayinya. Segala sesuatu mulai dari posisi laktasi terbaik untuk meningkatkan ikatan ibu dan bayi, hingga tips perawatan bayi seperti cara mengganti popok tercakup dalam kursus ini.
Jika Mama bertanya-tanya di mana posisi sang Papa saat istri melakukan perawatan ini, sebagian besar pusat pasca persalinan mengizinkan mereka untuk berkunjung sebelum dan sesudah bekerja, tetapi banyak klinik terbaik sekarang mengizinkan keluarga untuk tinggal bersama, sehingga para papa pun tidak kehilangan waktu berharga dengan bayi barunya itu.
3. Fasilitas dan makanan
Jika bukan karena mesin khusus yang ada di pusat perawatan, seperti Infrared Ray Sitz Bath dan mesin Pelvic Straightening, kamar pribadi akan terasa seperti hotel bintang 5. Fasilitas terbaik memiliki rasio perawat-bayi 2: 1 dengan perawatan sepanjang waktu dari staf dokter dan perawat hingga layanan pramusaji.
Perawat juga sangat berhati-hati, membuat catatan rinci tentang kesehatan bayi secara keseluruhan dan kebiasaan sehari-hari, suhu tubuh, pola makan, dan waktu tidur siang mereka.
Makanan adalah salah satu elemen terpenting dari perawatan pasca melahirkan dan meski tempat ini terbilang cukup modern, mereka tetap mengikuti aturan lama soal makanan. Koki terkenal menyiapkan makanan segar yang kaya zat besi untuk memulihkan sirkulasi darah dan membersihkan tubuh dari segala racun.
Meski sederhana, makanannya sehat dan tidak pernah hambar. Sup rumput laut adalah makanan pokok tradisional yang dipercaya dapat mengembalikan energi yang hilang dan memulihkan darah yang hilang saat melahirkan.
4. Tetap mengikuti aturan 3 minggu
Meski modern, pusat perawatan ini tetap mengikuti tradisi kuno, yaitu Saam (tiga) - chil (tujuh) - il (hari). Di sini, ibu yang baru melahirkan harus selalu dalam keadaan hangat, tidak boleh menerima pengunjung selama 100 hari pertama, mengonsumsi makanan khusus, serta tidak boleh beraktivitas berat.
Di beberapa tempat, jika ada kerabat yang ingin berkunjung, mereka boleh melihat lewat kaca saja pada jam kunjungan yang sudah ditetapkan.
Ibu dan bayi sama-sama dirawat dengan baik. Namun sayangnya, agar ibu dapat beristirahat dengan maksimal, bayi dirawat terpisah. Bayi akan berada bersama ibu baru saat waktunya menyusui.
3. Tarif pusat perawatan
Mengingat sebagian besar wanita Korea tinggal di pusat pasca persalinan setidaknya selama dua hingga tiga minggu, biaya tinggal biasanya sekitar US $ 4.500 - $ 10.000 untuk durasi tersebut.
Namun, klinik paling mewah, seperti DeRama di distrik Gangnam yang trendi di Seoul, mengenakan biaya hingga US $ 20.000 untuk dua minggu, dan seorang ibu baru dapat memilih untuk tinggal selama 3 - 6 bulan.
Tidak semua ibu yang baru melahirkan dapat membeli kemewahan ini. Bagi mereka yang mampu, mereka memilih tinggal di sini karena tidak ingin merepotkan mertua dan keluarga.
Tradisi Korea sangat menekankan pada perawatan pascamelahirkan ini sehingga mereka akan mengikuti segala tradisi untuk memulihkan diri, baik itu di rumah atau di pusat perawatan, Ma. Menarik, bukan?
Baca juga:
- 5 Mitos Unik tentang Kehamilan yang Banyak Dipercaya di Korea
- 6 Tradisi Unik dan Tidak Biasa untuk Ibu yang Baru Melahirkan di Korea
- 9 Tips untuk Melewati Masa Nifas di Tengah Pandemi Covid-19