Penting untuk Bayi, Ini 8 Hormon yang Terkandung di Dalam ASI
Hormon-hormon inilah yang mendukung tumbuh-kembang maksimal si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI mengandung serangkaian gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk mendukung tumbuh-kembangnya. Di dalamnya pula terkandung hormon yang tak bisa tergantikan oleh susu formula.
Banyak hormon dalam ASI yang semakin banyak ditemukan dalam ASI. Penelitian pun terus berlangsung karena para ilmuwan terus mencoba untuk menemukan hormon dan komponen lain yang terkandung di dalamnya.
Apa sajakah hormon yang terkandung di dalam ASI dan apa manfaatnya untuk bayi? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Very Well Family:
1. Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap produksi ASI mama. Kolostrum, ASI pertama yang dihasilkan saat persalinan, mengandung prolaktin yang tinggi. Tetapi, setelah beberapa hari menyusui, jumlah prolaktin ini akan turun dengan sangat cepat. Setelah itu, kadar prolaktin dalam ASI hampir sama dengan kadar prolaktin dalam darah.
2. Hormon tiroid: TSH, T3, dan T4
Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hormon ini melakukan banyak fungsi penting, dan memengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh.
Fungsi paling penting dari hormon tiroid adalah mengontrol bagaimana tubuh memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi. Proses ini disebut dengan metabolisme. Selain itu, hormon tiroid juga mengatur pernapasan, detak jantung, pencernaan, hingga suhu tubuh. Hormon ini begitu penting dalam proses tumbuh-kembang.
Tiroksin (T4) adalah hormon yang dapat membantu usus bayi yang baru lahir untuk berkembang. Selama beberapa bulan pertama kehidupan, bayi yang disusui memiliki kadar tiroksin yang jauh lebih tinggi di dalam tubuhnya dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Sementara itu, triiodothyronine (T3) dan hormon perangsang tiroid (TSH) ternyata juga terdapat dalam ASI. Dipercaya bahwa hormon tiroid dalam ASI membantu melindungi bayi yang baru lahir dari hipotiroidisme. Namun, masih belum ada penelitian yang cukup komprehensif untuk mengonfirmasi teori ini.
3. Hormon EGF
Hormon EGF atau epidermal growth factor adalah faktor pertumbuhan utama yang merangsang pertumbuhan sel. Hormon ini memiliki banyak fungsi, terutama untuk kematangan saluran pencernaan dan sistem pencernaan bayi yang baru lahir.
EGF dapat ditemukan dalam darah, air liur, cairan amniotik, dan ASI. Bayi perlu mendapatkan EGF, terutama bayi-bayi yang lahir prematur. EGF penting dalam ASI dini karena bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih besar mengalami masalah saluran pencernaan, seperti necrotizing enterocolitis (NEC). Tingkat EGF yang lebih tinggi dapat membantu mencegah masalah usus serius seperti ini.
Hormon pertumbuhan lainnya yang juga teridentifikasi dalam ASI manusia adalah human milk growth factors I, II, dan III (HMGF), serta IGF-I (horomon pertumbuhan yang mirip insulin).
4. Beta-endorphin
Hormon endorphin adalah obat penghilang rasa sakit alami tubuh. Beta-endorphin dalam ASI dipercaya membantu bayi yang baru lahir mengatasi stres saat lahir dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Kadar beta-endorphin lebih tinggi ditemukan dalam ASI perempuan yang melahirkan normal, bayi prematur, dan mereka yang tidak mendapatkan epidural saat melahirkan.
5. Relaxin
Relaxin adalah hormon yang memainkan peranan penting dalam reproduksi perempuan. Relaxin terdapat pada ASI hingga beberapa minggu setelah Mama melahirkan. Peranan hormon relaxin dalam ASI masih belum diketahui secara pasti. Tetapi fungsinya diduga berkaitan dengan kesehatan perut dan usus bayi baru lahir.
6. Erythropoietin (EPO)
Hormon yang membantu produksi sel darah merah dalam tubuh disebut erythropoiesis. Erythropoietin adalah hormon yang dibuat oleh ginjal, yang memberi sinyal tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah merah. Hormon ini mengalir dalam ASI, dan membantu untuk merangsang produksi sel darah merah pada bayi baru lahir.
7. Kortisol
Kortisol juga disebut sebagai hormon stres. Kolostrum tinggi akan kortisol. Jumlah kortisol dalam ASi dapat berpengaruh pada jumlah sekresi imunoglobulin A. IgA adalah antibodi penting yang melindungi bayi dari penyakit. Fungsi lain dari kortisol antara lain membantu mengelola kadar cairan dan garam dalam sistem pencernaan bayi baru lahir, memengaruhi perkembangan pankreas bayi, dan mencegah bayi mengalami stres kronis.
8. Leptin
Hormon leptin dibuat oleh jaringan lemak tubuh. Hormon ini bertugas mengontrol nafsu makan, berat badan, dan berapa banyak energi yang digunakan tubuh. Leptin dalam ASI juga membantu mengendalikan berat badan bayi sehingga mencegah obesitas.
Itulah serangkaian hormon yang terkandung di dalam ASI mama, yang sangat berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi. Ajaib bukan, Ma?
Baca Juga:
- Mengenal Mature Milk, Produksi ASI yang Kaya Nutrisi untuk Bayi
- Menyusui sampai 2 Tahun, Ini 5 Tips Mencegah Menyapih Dini
- Ada Tahapannya, Inilah Proses Produksi ASI sesuai Kebutuhan Bayi