Atasi dengan Tepat, Penyebab dan Gejala Migrain pada Ibu Menyusui
Saat sedang menyusui, Mama rentan mengalami migrain yang menyiksa karena faktor-faktor berikut ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Migrain adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan rasa sakit pada kepala secara berulang, disertai dengan gejala mual. Sebagian besar migrain yang dialami orang terjadi pada satu sisi kepala. Tetapi gejala ini bisa bervariasi pada tiap orang.
Rasa sakit akibat migrain ini bisa berlangsung selama beberapa jam, bahkan berhari-hari. Tergantung tingkat keparahannya. Migrain pun bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali pada ibu menyusui.
Sedang mengalaminya, Ma? Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi yang perlu Mama tahu seputar migrain pada ibu menyusui, beserta obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, dilansir dari Being the Parent:
Gejala Migrain pada Ibu Menyusui
Gejala migrain pada ibu menyusui maupun pada orang normal kurang lebih sama. Berikut ini sepuluh tanda utama yang menunjukkan gejala Mama mengalami migrain saat menyusui:
- Sembelit atau konstipasi,
- mual disertai sakit kepala,
- pandangan kabur, sensitif terhadap cahaya,
- lebih sensitif terhadap bunyi-bunyian,
- kesemutan pada lengan, kaki, wajah, atau kepala,
- kebas atau mati rasa pada wajah, tangan, atau kepala,
- nyeri hebat pada mata,
- merasakan perubahan suasana hati yang tidak biasa,
- merasa sangat lelah, letih, dan lesu.
Penyebab Migrain pada Ibu Menyusui
Penyebab migrain tiap orang berbeda-beda. Meski biasanya migrain bisa didiagnosis dini, tetapi kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Untuk ibu menyusui, empat hal ini bisa menjadi penyebab yang mungkin terjadi adalah:
Stres
Seorang ibu menyusui mengalami stres karena berbagai alasan. Mulai dari tuntutan masyarakat, tekanan keluarga, gaya hidup, produksi ASI, atau pun karena berpisah dari sang Bayi. Stres ini dapat memengaruhi kesehatan dan menyebabkan migrain.
Perubahan hormonal
Segera setelah melahirkan, kadar progesteron dan estrogen cenderung turun drastis. Begitu Mama mulai menyusui, tubuh pun melepaskan oksitoksin untuk membantu proses laktasi. Dalam proses pelepasan oksitoksin ini, Mama akan mengalami kelelahan, perubahan suasana hati, vagina yang kering, bahkan depresi. Inilah yang mungkin menyebabkan migrain.
Kurang tidur
Bagi mama baru, mendapatkan waktu tidur yang cukup adalah hal yang mustahil. Sebagai ibu menyusui, Mama seringkali terpaksa begadang yang menyebabkan perubahan suasana hati, konsentrasi yang buruk, pusing, dan lain-lain.
Phonophobia
Terekspos suara keras dapat memicu migrain. Hal ini juga tidak baik untuk bayi mama. Karena itu hindari suara keras jika Mama rentan mengalami migrain.
Obat-obatan Migrain yang Diperbolehkan untuk Ibu Menyusui
Saat menyusui, pilihan pengobatan yang dapat dikonsumsi dengan aman, cukup terbatas. Tidak semua obat penghilang rasa sakit atau obat migrain aman digunakan saat menyusui. Sampai batas tertentu, sebagian besar kandungan obat dapat mengalir ke dalam ASI.
Secara umum, berikut ini lima obat yang efektif dan termasuk dalam kategori aman untuk menyembuhkan migrain selama menyusui, yaitu:
- Asetaminofen
- Ibuprofen
- Diklofenak
- Amitriptyline
- Ketorolac
Kami sangat menganjurkan Mama untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun.
Obat-obatan Migrain yang Harus Dihindari selama Masa Menyusui
Berikut ini obat migrian yang biasa digunakan tetapi harus dihindari selama masa menyusui, yaitu:
- Obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin
- Antihistamin
- Almotriptan
- Eletriptan
- Ergotamine
- Dihydroergotamine
- Fluoxetine
- Frovatriptan
- Rizatriptan
- Sumatriptan
Mengatasi Migrain dengan Pengobatan Rumahan
Migrain memang terasa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk meminimalisir konsumsi obat-obatan, Mama bisa menerapkan beberapa cara pengobatan rumahan secara alami ini, antara lain:
- Minum banyak air putih
- Makan tetap waktu
- Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang
- Pastikan cukup beristirahat
- Hindari mengonsumsi terlalu banyak kafein
- Kurangi penggunaan gadget
- Hindari kontak dengan suara berisik dan keras
- Lakukan olahraga ringan atau meditasi untuk mengurangi gejalanya
Jika migrain semakin parah dan tidak bisa diatasi dengan pengobatan rumahan alami, hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dengan kondisi mama saat ini.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Obat Pembakar Lemak atau Obat Diet?
- Sehat dan Langsing, Ini 7 Cara Menurunkan Berat Badan setelah Menyusui
- Bolehkah Ibu Menyusui Minum Antibiotik? Temukan Jawabannya di Sini