TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penyebab Warna ASI Bening, Jangan Panik Ma!

Melihat ASI yang berwarna bening sering kali membuat ibu khawatir, namun tak perlu panik!

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Melna Agustriani Purba, M.Sc, Sp.A 

Air susu ibu atau yang biasa disebut dengan ASI merupakan hal penting untuk dikonsumsi bagi bayi usia 0-6 bulan. Namun, bagi sebagian perempuan memiliki warna ASI bening yang di mana tidak seperti biasanya. Fenomena ini sering membuat para mama cemas karena takut akan kualitas nutrisi yang diterima oleh si kecil. 

Sebelum mengulas alasan di balik warna ASI bening, penting bagi mama untuk memahami seperti apa sebenarnya warna ASI yang normal. Pengetahuan ini akan membantu mama untuk lebih tenang dalam menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.

Berikut Popmama.com telah siapkan informasi tentang penyebab warna asi bening, jangan panik! Lebih lengkapnya untuk mama dilansir dari IDN Times: 

Warna Normal ASI

Freepik/Shurkinson

Warna ASI setiap mama pastinya bervariasi. Meski kebanyakan ASI berwarna putih atau biru muda, tidak ada standar "normal" yang pasti dan bisa diikuti.  Selain itu, jenis ASI yang diproduksi juga mempengaruhi warnanya. Contohnya, ASI pertama yang dihasilkan oleh mama biasanya berwarna kuning dan kental, namun bisa juga encer dan bening.

Jadi, jangan khawatir jika ASI mama belum berwarna putih. Lebih dari itu, spektrum warna ASI cukup luas. Variasi warna seperti kebiruan, kuning, krem, atau oranye semuanya normal dan aman untuk bayi. Setiap warna memiliki keunikannya sendiri dan mencerminkan komposisi nutrisi yang berbeda.

Alasan Akurat Warna ASI Bening

Unsplash/Ranier Ridao

Nah, setelah Mama memahami warna normal ASI saatnya mengetahui beberapa alasan warna asi bening, berikut alasannya: 

Kolostrum:

ASI Pertama biasanya juga disebut Kolostrum. ASI ini meski sedikit namun kaya nutrisi. Warnanya bervariasi dari bening hingga kuning atau oranye pekat. Hal ini terjadi karena kandungan beta-karoten tinggi. Selain itu, konsistensinya bisa encer atau kental

ASI Matur:

Mama biasanya setelah dua minggu akan menghasilkan ASI matur. Komposisinya 90% air, sisanya karbohidrat, protein, dan lemak.

ASI matur terbagi dua, yaitu:

  • Foremilk: Keluar di awal menyusui. Dicirikan, seperti encer, bervolume tinggi, kaya laktosa, rendah lemak. Cenderung bening atau kebiruan.
  • Hindmilk: Keluar di akhir menyusui.Dicirikan dengan lebih kental, tinggi lemak, berwarna putih atau kuning.

Pada awal sesi menyusui atau memompa, ASI matur yang keluar disebut foremilk.Seiring berlanjutnya proses menyusui atau memompa, kandungan lemak dalam ASI secara bertahap meningkat. Perubahan ini menghasilkan hindmilk, yaitu ASI yang lebih kental dan bergizi di akhir sesi.

Penyebab Lainnya

ASI bening atau kebiruan sering disebabkan oleh kelebihan laktosa, yang terjadi ketika payudara tidak dikosongkan secara teratur. Kondisi ini menghasilkan ASI dengan kadar lemak dan protein yang lebih rendah.

Meski umumnya tidak berbahaya, kadar laktosa tinggi dapat menyebabkan bayi kembung, rewel, atau sulit tenang. Tanda lainnya termasuk kotoran bayi yang berbusa atau berwarna hijau. Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan konselor laktasi atau dokter anak.

Untuk mengatasi ASI bening, coba pijat payudara dengan lembut dan dinamis, serta aplikasikan kompres hangat untuk meningkatkan sirkulasi. Teknik ini dapat membantu meningkatkan kandungan lemak dan menyeimbangkan laktosa dalam ASI. Lakukan pijatan sebelum menyusui atau memompa dan amati perubahannya. 

ASI yang Baik Bisa Dilihat dari Perkembangan Bayi

Colin Maynard/Unsplash

Menilai warna ASI bening baik atau tidaknya bisa dilihat dari Indikator utama tumbuh kembang dan pola menyusu sang bayi. Berikut tiga ciri utama yang menandakan kualitas ASI mama optimal:

1. Pertumbuhan bayi stabil: kenaikan berat badan bayi yang konsisten dan sesuai dengan grafik pertumbuhan menunjukkan bahwa ASI memiliki nutrisi yang cukup.

2. Pemenuhan kebutuhan bayi: bayi baru lahir umumnya menyusu 8-12 kali sehari, sekitar setiap 2 jam. Selama masa percepatan tumbuh kembang, frekuensi menyusu mungkin meningkat. Kemampuan mama memenuhi permintaan ini secara tidak langsung menandakan produksi ASI berkualitas baik.

3. Pencernaan bayi lancar: perhatikan sistem pencernaan bayi pasca menyusu. Frekuensi buang air bayi baru lahir akan meningkat. Pada usia 6 bulan, bayi biasanya memerlukan 5-6 kali ganti popok sehari karena seringnya buang air kecil dan besar.

Nah, demikianlah tadi informasi mengenai penyebab warna asi bening, jangan panik!. Semoga informasi ini dapat membantu Mama memberikan ASI untuk si Kecil ya. Tetap semangat para mama hebat!

Baca juga:

The Latest