Hati-Hati, Ini 5 Penyebab Depresi saat Hamil!
Kenali dan hindari faktor-faktor pemicu depresi selama kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski tidak sepopuler depresi postpartum atau baby blues, tahukah Mama bahwa tujuh persen ibu hamil di seluruh dunia juga rentan mengalami depresi antepartum atau depresi saat hamil?
Di balik haru dan suka cita, kehamilan juga memunculkan tekanan dan kecemasan yang hadir seiring terjadinya perubahan hormon dalam tubuh yang dapat menyebabkan atau memperburuk depresi.
Tidak jarang, depresi antepartum tersembunyi di balik gejala kehamilan normal. Simak ulasan Popmama.com berikut ini dan kenali faktor-faktor pemicu depresi saat hamil.
1. Perubahan gaya hidup drastis
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman keras, dan makan junk food sebelum hamil secara tidak langsung akan memaksa diri untuk menghentikan kebiasaan buruknya selama kehamilan.
Perubahan kebiasaan yang drastis ini berdampak baik bagi fisik mama dan janin, namun sangat rentan membuat Mama merasa stres.
2. Stres dan gangguan suasana hati lainnya
Penelitian medis menemukan bahwa perempuan yang sudah memiliki jenis gangguan mood lain seperti kecemasan dan depresi sebelum hamil lebih rentan mengalami depresi antepartum saat mereka hamil.
Tekanan ekonomi dan sosial juga dapat memicu kecemasan dan stres berlebihan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.
3. Rendah nutrisi
Mama pasti sudah bisa menduga poin yang satu ini. Ya, berbagai penelitian menemukan keterkaitan antara kurangnya asupan nutrisi penting seperti vitamin D, vitamin B, zat besi, dan zinc erat kaitannya dengan banyak kasus depresi pada ibu hamil.
4. Kurangnya dukungan orang sekitar
Kehamilan dan kehadiran buah hati adalah sebuah langkah besar dalam hidup. Dukungan orang-orang sekitar baik pasangan, keluarga, atau calon orangtua lainnya terbukti dapat mengurangi risiko terjadinya depresi saat hamil.
Mama bisa mencoba bergabung dalam klub khusus ibu hamil, kelas yoga kehamilan, dan kelompok suportif lainnya agar terhindar dari rasa kesepian dan mendapat lebih banyak dukungan positif selama kehamilan.
5. Kualitas tidur yang buruk
Para peneliti menemukan bahwa meningkatkan kualitas tidur ibu hamil dapat membantu memperbaiki beberapa gejala antepartum.
Sebuah studi bahkan menunjukkan keterkaitan antara kurang tidur dengan gejala depresi antepartum seperti pikiran untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, jangan sepelekan kuantitas dan kualitas tidur selama kehamilan ya, Ma!
Upayakan sebisa mungkin untuk menghindari faktor-faktor pemicu depresi saat hamil di atas sedini mungkin. Namun segera periksakan ke dokter apabila Mama mulai merasa mengalami gejala-gejala yang menunjukkan kecenderungan depresi saat hamil.
Baca juga:
- Bisa Cegah Depresi, Ini 5 Manfaat Salmon untuk Ibu Menyusui
- Ma, Ini Lho Perbedaan Depresi Postpartum dan Baby Blues
- Kenali Depresi Postpartum Usai Melahirkan dan Cara Mengatasinya!