Riset: Sering Keguguran, Itu Tandanya Rahim Kekurangan Sel Induk
Penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum berencana hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran adalah kondisi yang paling dikhawatirkan ibu hamil, apalagi saat hamil muda yang masih sangat berisiko.
Keguguran terjadi saat kehamilan trimester pertama atau dibawah 20 minggu.
Kalau bayi meninggal lebih dari usia kandungan tersebut, itu bukanlah keguguran melainkan bayi lahir mati.
Berikut ini beberapa riset yang menjelaskan mengapa keguguran banyak terjadi diawal kehamilan. Cek yuk, Ma!
1. 15-25 persen keguguran terjadi diawal kehamilan
Banyak perempuan mengalami keguguran di awal kehamilan.
Seperti dikutip dari fitpregnancy.com, sekitar 15-25 persen kehamilan berakhir keguguran.
Biasanya ini disebabkan terlambat mengetahui kehamilan, jadi kesehatan kandungan kurang terjaga.
Keguguran juga bisa disebabkan infeksi, pembekuan darah, kelainan rahim, dan kelainan genetik.
2. Keguguran dapat tetjadi lebih dari sekali
Sebuah penelitian di Universitas Warwick, Inggris menemukan fakta bahwa satu dari 100 perempuan hamil mengalami tiga atau lebih keguguran berturut-turut.
Menurut riset, sering keguguran itu tandanya rahim kekurangan sel induk (punca).
"Kami telah menemukan bahwa lapisan rahim pada pasien keguguran berulang yang kami teliti sudah rusak sebelum kehamilan," kata Profesor Jan Brosens, ahli obstetri dan ginekologi yang juga penulis penelitian di jurnal Stem Cells.
3. Mengapa sel induk penting pada kehamilan
Pada penelitian ini Brosens dan timnya mempelajari sampel jaringan dari lapisan rahim dari 183 perempuan yang dirawat di Implantation Research Clinic, University Hospitals Coventry and Warwickshire NHS Trust. Mereka menemukan bahwa "epigenetic signature" atau modifikasi DNA terhadap gen yang umum terjadi pada sel induk hilang dari jaringan perempuan yang mengalami lebih dari satu keguguran.
Mereka juga menemukan bahwa kekurangan sel induk meningkatkan penuaan lapisan rahim.
Padahal rahim memerlukan sel induk untuk beregenerasi setelah menstruasi, kehamilan, dan keguguran.
Nah, kalau sel tersebut kurang dan mendukung penuaan lapisan rahim, akan menimbulkan inflamasi pada rahim sehingga memengaruhi kemampuan janin untuk tumbuh.
"Setelah embrio ditanamkan, lapisan rahim berkembang menjadi struktur khusus yang disebut desidua (membran mukosa yang melapisi rahim), proses ini dapat berulang. Berdasarkan penelitian, perempuan yang mengalami tiga atau lebih keguguran berturut-turut menunjukkan bahwa penuaan sel di lapisan rahim tidak mampu mempersiapkan kehamilan yang memadai," kata Brosens.
4. Perempuan dengan keguguran berulang masih mungkin hamil
Hasil penelitian memang menakutkan bagi perempuan, tapi para ahli meyakini bahwa akan menemukan pengobatan yang akan merangsang fungsi sel induk pada perempuan dengan kondisi ini.
Pertama, mereka akan memperbaiki skrining pada perempuan yang berisiko mengalami keguguran berulang dengan mengembangkan tes endometrium baru.
"Kedua, ada sejumlah obat-obatan dan intervensi lain, seperti endometrium scratch, sebuah prosedur yang digunakan untuk membantu embrio implan lebih berhasil, yang berpotensi meningkatkan populasi sel induk di lapisan rahim," kata Siobhan Quenby, Profesor Obstetri Universitas Warwick.
Jadi penting banget nih buat calon Mama yang ingin hamil untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Sehingga jika ditemukan kondisi organ yang kurang mendukung kehamilan dapat segera diatasi.
Baca juga: Waktu yang Tepat Berhubungan Seks Pasca Keguguran