4 Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil Muda dan Risikonya
Jangan memaksakan diri jika kondisi fisik tidak memungkinkan untuk berpuasa, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak terasa kita telah memasuki bulan Ramadan, bulan penuh berkah yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia. Tentunya kewajiban setiap umat Muslim di bulan Ramadan adalah melakukan puasa sebulan penuh.
Meski puasa merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang sudah balig atau cukup umur, ada kondisi tertentu di mana beberapa golongan diberi keringanan tidak wajib mengerjakan puasa pada bulan Ramadan dan bisa menggantinya dengan membayar fidiah.
Salah satu golongan yang tidak wajib berpuasa yakni ibu hamil dan menyusui. Ulama bersepakat bahwa ibu hamil dan menyusui memperoleh kelonggaran karena khawatir dengan kandungan serta bayinya.
Meski begitu, tak jarang beberapa ibu hamil masih ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan alasan fisiknya cukup mampu. Tapi, benarkah puasa aman bagi seseorang yang sedang hamil muda?
Dalam artikel ini, Popmama.com akan menjelaskan manfaat puasa bagi ibu hamil muda dan risikonya. Mari kita simak bersama.
1. Risiko puasa saat hamil muda
Trimester pertama kehamilan merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Di masa inilah organ-organ janin mulai terbentuk.
Karenanya, penting untuk Mama mencukupi kebutuhan nutrisi demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, selama berpuasa, tentu Mama akan membatasi asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sayangnya di usia kandungan trimester pertama ini akan lebih berisiko untuk mengalami kekurangan berat badan atau kelahiran prematur jika ada nutrisi yang tidak terpenuhi.
Selain itu, puasa bisa meningkatkan beberapa masalah kesehatan lain yang dapat terjadi selama kehamilan. Mama mungkin bisa mengalami gejala lemas yang parah, sakit kepala, pusing, gejala asam lambung naik, dehidrasi, atau bahkan pingsan.
Meski risiko tersebut bisa terjadi di trimester pertama, bukan berarti ibu hamil dilarang untuk berpuasa. Puasa tetap boleh dilakukan selama Mama dan janin dalam keadaan sehat. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa di bulan Ramadan ini, ya, Ma.
2. Manfaat puasa saat hamil muda
Mama yang sedang hamil muda juga bisa mendapat manfaat kesehatan karena berpuasa seperti:
1. Menjaga berat badan selama kehamilan
Ibu hamil muda sering merasa lapar dengan cepat sehingga kadang bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tinggi karena tidak mengontrol asupan makanan. Namun, saat berpuasa, ibu hamil hanya diperbolehkan makan pagi dan makan malam. Oleh karena itu, kenaikan berat badan selama kehamilan bisa lebih terkontrol.
2. Mengurangi risiko diabetes
Selama puasa, Mama jadi lebih memilih makanan sahur atau berbuka yang pastinya mengandung banyak gizi. Makanan manis pun akan dikurangi dan tentu hal ini bisa menjaga kadar gula darah. Selain itu, puasa dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dan meningkatkan sekresi insulin. Manfaat puasa dapat mengurangi risiko ibu hamil muda terkena diabetes gestasional.
3. Menjaga kesehatan jantung
Puasa dapat menurunkan risiko berbagai penyakit pada ibu hamil, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Namun, manfaat puasa pada ibu hamil ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
4. Meningkatkan dan memperbaiki metabolisme tubuh
Manfaat puasa bagi ibu hamil muda dipercaya dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Selama puasa, sel-sel tubuh membersihkan sisa kotoran dan memperbaiki ketidakseimbangan dalam sistem metabolisme tubuh.
3. Hal yang harus diperhatikan untuk ibu hamil muda yang ingin berpuasa
Agar ibu hamil dan janin tetap sehat selama berpuasa, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan gizi seimbang saat berbuka puasa dan sahur.
Jika masih ragu dengan keputusan berpuasa, Mama bisa membicarakan atau melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan apakah kondisi kesehatan mama layak untuk berpuasa atau tidak.
Bagi ibu hamil penderita diabetes yang memilih berpuasa, perlu meminta saran dokter mengenai makanan apa yang harus dikonsumsi untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Selain itu, jangan lupa untuk mengurangi minuman atau makanan berkafein seperti kopi, teh, atau cokelat. Minimal ibu hamil hanya mengonsumsi kurang lebih 200mg kafein sehari atau sekitar dua cangkir kopi instan. Selama bulan puasa, kurangi jumlah tersebut.
Jangan terlalu memforsir tenaga dan tetap rutin meminum vitamin prenatal untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa.
4. Tanda Mama harus segera membatalkan puasa
Melansir dari Baby Centre, jika selama berpuasa, berat badan ibu hamil tidak bertambah secara signifikan atau bahkan kehilangan berat badan, hal ini bisa sangat berbahaya bagi janin di kandungan. Solusinya, Mama harus secara teratur menimbang berat badan sebelum sahur untuk tahu apakah ada kenaikan berat selama berpuasa.
Saat berpuasa, Mama akan menjadi sangat haus dan biasanya lebih jarang buang air kecil. Tetapi perlu waspada, nih Ma, jika warna urin mama menjadi gelap. Ini adalah tanda dehidrasi dan bisa membuat Mama lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lainnya.
Selain itu, jika Mama mengalami gejala pusing, kliyengan, lelah, tidak bisa berkonsentrasi atau bahkan pingsan. Segera beristirahat kemudian langsung batalkan puasa dengan minuman manis dan makan beberapa camilan asin atau larutan rehidrasi oral seperti Dioralyte.
Ingat, ya, Ma untuk lebih peka terhadap banyak gejala kehamilan yang mungkin berisiko. Gejala tersebut seharusnya tidak diabaikan begitu saja. Jika percobaan puasa beberapa hari ke depan dirasa tidak memungkinkan, jangan dilanjutkan dan segera hubungi dokter kalau kondisi fisik mama mulai memburuk.
5. Tips berbuka puasa bagi ibu hamil muda
Saat berbuka, cobalah untuk makan perlahan. Mulailah dengan makanan ringan seperti sop. Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minum susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberi Mama energi yang sangat dibutuhkan tubuh setelah berpuasa sehari penuh.
Setelah Mama berbuka puasa, pilihlah makanan yang memberi keseimbangan gizi misalnya dari tepung, buah dan sayuran, susu dan protein seperti daging, ikan, telur, atau kacang yang dimasak dengan baik. Ini akan membantu bayi mendapatkan cukup nutrisi sehingga ia bisa tumbuh dengan baik.
Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti dari biji-bijian dan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan atau buah-buahan kering. Ini akan membantu tubuh tidak mudah lelah karena melepaskan energi secara perlahan. Hindari makanan olahan tinggi lemak yang bisa meningkatkan kolesterol dalam tubuh.
Makan sedikit dan sering, pastikan Mama minum banyak cairan seperti air mineral, minuman rendah gula dan minuman bebas kafein untuk membantu tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Saat berbuka, cobalah untuk tidak mengonsumsi banyak makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Gula darah tersebut justru bisa turun dengan cepat sehingga membuat Mama merasa pusing.
Nah, setelah mengetahui manfaat puasa bagi ibu hamil muda dan risikonya, semoga Mama dapat dengan bijak memutuskan mencoba berpuasa atau tidak. Tetapi, yang paling penting Mama tidak boleh memaksakan diri untuk berpuasa.
Selamat menunaikan ibadah puasa dan tetap semanga, ya, Ma!
Baca juga :
- 5 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Menyusui yang Berpuasa
Khawatir dengan Kondisi Kesehatan, Bolehkah Ibu Hamil Ikut Berpuasa?