Normalkah Ibu Hamil Mengalami Morning Sickness di Malam Hari?
Meski tak berbahaya, mual dan muntah yang parah bisa mendatangkan masalah kesehatan lainnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Morning sickness adalah rasa mual dan muntah yang terjadi saat hamil. Kondisi tersebut merupakan gejala umum kehamilan yang biasanya dialami di minggu ke-6 hingga minggu ke-12 atau sekitar usia kandungan trimester pertama.
Dari istilahnya, rasa mual dan muntah yang terjadi saat hamil memang sering muncul di pagi hari hingga siang hari. Namun, sebenarnya morning sickness juga bisa menyerang sepanjang hari termasuk saat malam hari lho, Ma.
Banyak ibu hamil yang terbangun karena rasa mual, terutama pada trimester pertama, berkat peningkatan hormon kehamilan, kepekaan terhadap bau, dan karena saluran pencernaan yang sensitif.
Kabar baiknya, mual dan muntah di malam hari biasanya hilang pada trimester kedua. Meski begitu, normalkah ibu hamil mengalami morning sickness di malam hari? Atau ada pertanda gangguan kesehatan serius yang dialami seorang pererempuan selama kehamilannya.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai morning sickness di malam hari, berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama.
1. Apa penyebab ibu hamil mengalami mual dan muntah di malam hari?
Mual dan muntah yang terjadi di malam hari biasanya sering disebut night sickness. Sayangnya, rasa mual di malam hari dapat membuat perempuan kesulitan tidur bahkan membangunkan Mama dari tidur nyenyak terutama pada minggu-minggu awal kehamilan.
Melansir dari Baby Center, sebenarnya tak ada pemicu pasti apa yang menyebabkan mual selama kehamilan khususnya di malam hari. Namun, beberapa kondisi ini bisa jadi faktor pemicu yang menyebabkan Mama mengalami mual dan muntah di malam hari, seperti:
- Perubahan dan peningkatan hormon yang terjadi dengan cepat di awal kehamilan khususnya di trimester pertama.
- Adanya peningkatan indra penciuman dan kepekaan terhadap bau sehingga membuat banyak mama menderita.
- Mengonsumsi terlalu banyak makanan berminyak dan rempah yang dapat meningkatkan keasaaman di lambung, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian ibu hamil. Pasalnya saluran pencernaan lebih sensitif selama kehamilan.
- Gen tertentu yang terlibat sehingga menyebabkan sebagian perempuan mengalam mual dan muntah di malam hari saat ia hamil.
- Faktor psikologis seperti stres ternyata juga bisa menyebabkan ibu hamil merasakan mual di malam hari.
2. Berapa lama ibu hamil mengalami mual dan muntah di malam hari?
Banyak perempuan yang merasa benar-benar lega dalam arti mereka sudah tidak mengalami gejala mual dan muntah di 14 hingga 20 minggu kehamilan. Tetapi, ada juga ibu hamil yang masih merasakasakan gejala mual dan muntah bahkan sepanjang kehamilan.
Setiap kali melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, pastikan untuk membicarakan dengan dokter tentang mual dan muntah yang Mama derita. Umumnya, dokter akan memeriksa apakah Mama mengalami dehidrasi dan menyarankan pilihan tertentu untuk meredakan mual dan muntah yang Mama alami.
Jika mual dan muntah berlanjut hingga trimester kedua, biasanya dokter akan memberikan beberapa obat yang aman untuk ibu hamil. Dalam kondisi tertentu, pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa Mama tidak memilki masalah serius.
Pasalnya, kondisi mual dan muntah yang muncul secara berlebihan selama hamil atau hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi pada ibu hamil. Hal ini tentu sangat berisiko pada bayi di dalam kandungan.
Cara Mengatasi Mual dan Muntah yang Terjadi di Malam Hari
Beberapa cara ini dapat Mama coba untuk membantu mengatasi mual selama kehamilan, khususnya di malam hari. Mungkin tidak semua cara ini berhasil, namun tak ada salahnya untuk menerapkannya, Ma.
- Makanlah dengan porsi kecil, namun sering untuk menghindari perut kosong. Makanan hambar seperti roti kering, biskuit asin, dan buah kering adalah pilihan yang baik. Makanan ini biasanya tidak memicu mual. Simpanlah makanan tersebut di dekat tempat tidur Mama agar memudahkan jika sewaktu-waktu Mama lapar di malam hari.
- Hindari pemicu yang mengundang mual seperti bau yang kuat. Dapatkan udara segar sesering yang Mama bisa. Lakukan kegiatan yang singkat seperti menghirup udara luar dan olahraga ringan biasanya bisa menangkal mual. Atau Mama bisa menyediakan aromaterapi di sekitar tempat tidur agar bau yang mengganggu penyebab mual dapat hilang.
- Cobalah mengonsumsi jahe selama hamil. Misalnya, Mama bisa menyeduh teh jahe kemasan atau membuatnya dengan jahe segar. Cara membuat teh jahe, yakni merendam irisan jahe berukuran 2 cm dalam 1 hingga 2 cangkir air panas selama 10 hingga 20 menit. Permen jahe juga bisa jadi solusi untuk meredakan mual.
- Minum multivitamin prenatal setiap hari agar Mama tidak kehilangan nutrisi. Dokter kandungan mungkin akan meresepkan beberapa vitamin prenatal yang baik untuk mengatasi mual dan muntah.
- Ibu hamil harus menjauhi makanan yang mengandung banyak lemak dan gula karena sulit dicerna, sehingga dapat meningkatkan keasaman dan mengakibatkan gangguan pencernaan. Makanan yang mengandung sumber vitamin B6 dan B12 seperti jenis kacang-kacangan, wortel, bayam, ayam, tahu, dan yoghurt terbukti cukup ampuh untuk mengurangi mual selama kehamilan.
- Perbanyak mengonsumsi air putih dan menjaga asupan cairan bisa menyembuhkan gangguan pencernaan yang menjadi penyebab utama mual dan muntah. Selain itu, untuk mencegah Mama agar tidak mengalami dehidrasi.
Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?
Melansir dari Healthline, perlu waspada jika mual terjadi terus-menerus hingga mengganggu tidur di malam hari serta timbul gangguan lain, seperti :
- Mual dan muntah yang parah setiap hari sehingga mengakibatkan badan lemas dan sakit,
- Tidak dapat menahan cairan apa pun selama 12 jam atau makanan padat selama 24 jam
- Turun berat berat badan,
- Memiliki tanda-tanda dehidrasi, termasuk urine berwarna gelap, pusing, atau jarang buang air kecil,
- Terdapat darah di muntah.
Dengan munculnya kondisi-kondisi tersebut, Mama harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk tahu apakah ada masalah kesehatan serius selama kehamilan.
Jadi normal jika ibu hamil mengalami morning sickness di malam hari, ya, Ma. Mual dan muntah yang terjadi di malam hari juga tidak berbahaya.
Namun, jika gejala ini tidak kunjung mengalami perubahan hingga usia kehamilan Mama mencapai trimester kedua, perlu diwaspadai kemungkinan mama mengalami komplikasi hiperemesis gravidarum yang bisa mengakibatkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Cara penyembuhannya pun biasanya dengan mengonsumsi obat tertentu yang diresepkan dokter kandungan.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga :