Merasa Setiap Jalani Masa Kehamilan Selalu Berbeda? Ini Sebabnya!
Masing-masing kehamilan punya cerita sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama sedang mengandung anak kedua atau ketiga?
Beberapa kali Mama hamil, pasti Mama menyadari ada perbedaan dari setiap kehamilan. Saat hamil pertama, Mama menjalaninya dengan susah payah karena morning sickness berkepanjangan.
Sementara, pada kehamilan kedua Mama malah lebih santai, tetapi justru merasa lebih cepat lelah dan beberapa bagian tubuh mudah terasa nyeri. Belum lagi, kehadiran anak pertama membuat Mama tidak ambil pusing pada keluhan ini dan itu.
Jika Mama penasaran apa yang membuat setiap kehamilan berbeda, ayo ikuti hasil penelusuran Popmama.comdari berbagai sumber.
1. Mama sudah belajar dari pengalaman
Ya, pengalaman mengajarkan Mama bahwa ibu hamil bisa merasakan hal berbeda dari apa yang tertulis di panduan kehamilan.
Ada sumber menulis, morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama saja. Nyatanya, beberapa ibu hamil merasakan mual muntah sepanjang masa kehamilan.
Pengalaman juga membuat Mama mampu menyadari kehamilan lebih awal. Pada hamil pertama, Mama baru sadar hamil di atas usia 8 minggu, misalnya. Kehamilan sekarang, Mama sudah ngeh tengah berbadan dua walau hasil test pack baru garis dua samar.
Ini masih ditambah dengan perbedaan tanda-tanda dengan kehamilan terdahulu. Boleh jadi Mama akan bingung karena mendapati tanda berbeda. Namun, berbekal pengalaman, Mama bisa menyikapi lebih santai dan tidak buru-buru merasa cemas.
2. Situasi kehamilan saat ini berbeda
Sebagai contoh, pada kehamilan terdahulu Mama masih bekerja kantoran pukul 8-17 setiap hari. Sementara, kali ini Mama lebih banyak di rumah bersama anak atau menjadi freelancer.
Situasi kerja demikian juga membuat tubuh Mama menghadapi kehamilan dengan respons berbeda. Bisa saja walau Mama menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, tubuh Mama terasa jauh lebih cepat lelah.
Mama lupa bagaimana rasanya menikmati kehamilan dengan intim hanya bersama janin dalam kandungan. Faktanya, Mama harus mengelola waktu antara urusan pekerjaan, rumah, si Kakak, dan kehamilan.
3. Kondisi fisik Mama tidaklah sama
Otot perut dan rahim Mama meregang pada kehamilan pertama. Wajar jika otot-otot tersebut lebih kendur dan belum mengencang seperti zaman gadis dulu.
Konsekuensinya, otot perut dan rahim akan sulit menahan janin yang membesar seiring pertambahan usia kandungan. Itulah mengapa, perut buncit kehamilan kedua Mama terlihat lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
Bahkan, tak jarang mengundang komentar orang, “Kok perutnya gede banget? Sudah 7 bulan?” walau usia kehamilan Mama baru menginjak 5 bulan, misalnya.
Pada beberapa kehamilan, hal itu bisa mengindikasikan berat badan janin lebih berat daripada anak pertama. Artinya, Mama harus bersiap lebih awal untuk menikmati nyeri di bagian punggung, pinggang, dan kaki.
4. Faktor usia juga berpengaruh
Kehamilan usia 20-an jelas berbeda dengan kehamilan pada usia 30-an, apalagi pada usia 40-an. Kondisi tulang dan otot tubuh Mama berperan penting untuk menopang kenaikan berat badan Mama dan janin seiring pertambahan usia kandungan.
Belum lagi soal aktivitas fisik yang rutin Mama lakukan sehari-hari. Keluhan fisik terkait faktor usia biasanya tidak begitu Mama rasakan jika selama ini rutin berolahraga.
Hal sebaliknya kerap dialami Mama yang jarang berolahraga. Nyeri saat hamil kedua kadang terasa lebih intens dibandingkan hamil pertama. Alhasil, pada trimester ketiga, rasa lelah begitu terasa dan membuat Mama lebih tidak nyaman.
Oya, kabar baiknya, proses persalinan kedua atau ketiga bisa lebih singkat, Ma. Hal ini berlaku pada persalinan normal atau per vaginam.
Fase kedua persalinan untuk ibu baru bisa berlangsung selama 2-3 jam atau malah lebih lama. Sementara, bagi ibu yang melahirkan kedua kali atau lebih, waktunya cukup setengah dari durasi persalinan pertama.
Penyebabnya leher rahim Mama saat ini sudah tidak terlalu kaku, sehingga pembukaan bisa terjadi lebih cepat. Alhasil, rahim berkontraksi lebih cepat dan mendorong kepala bayi keluar lebih mudah.
5. Ada banyak hal yang harus dipikirkan menjelang persalinan
Menjelang persalinan Mama bukan hanya memikirkan barang-barang apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit. Namun, Mama juga pusing memikirkan siapa yang akan menjaga si kakak selama Mama melahirkan.
Belum lagi urusan finansial atau mempersiapkan si Sulung menjadi kakak dan menerima kehadiran anggota keluarga baru. Pada akhirnya, kehamilan kedua ini membawa berbagai tantangan ekstra bagi Mama karena ada banyak hal yang harus Mama pikirkan, bukan sekadar tubuh dan janin dalam kandungan.
Demikian 5 alasan yang membuat setiap kehamilan itu berbeda. Kelima alasan itu menjelaskan juga bagaimana masing-masing kehamilan punya cerita tersendiri. Jadi, bagaimana cerita Mama pada kehamilan kali ini?
Baca juga:
- Bahaya Kandungan Flouride pada Pasta Gigi Selama Masa Kehamilan
- Obat Penguat Kandungan, Apakah Diperlukan?
- Tanda Kehamilan Muda yang Normal di Trimester Pertama