Cabut Gigi Saat Hamil Muda, Boleh Nggak Ya?
Ini risiko jika cabut gigi saat hamil muda
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah gigi dan mulut tidak bisa ditebak. Kapan saja gangguan ini bisa dirasakan setiap orang, tak terkecuali Mama yang sedang hamil. Maka, memelihara kesehatan gigi dan merawat secara berkala penting dilakukan.
Namun, bagaimana jika saat hamil muda Mama baru menyadari ada gigi yang berlubang? Bisakah mengatasi masalah tersebut dengan tindakan mencabut gigi?
Supaya Mama nggak tambah cemas, berikut Popmama.com merangkum jawabannya dari berbagai sumber.
1. Hormon kehamilan turut berpengaruh
Begitu Mama hamil, tubuh akan memproduksi berbagai hormon untuk melindungi dan menjaga kehamilan tersebut.
Peningkatan kadar beberapa hormon ternyata juga berpengaruh pada kesehatan gigi secara umum. Misalnya, meningkatnya estrogen dan progesteron bisa menyebabkan penumpukan karang gigi dan plak.
Walhasil, banyak ibu hamil yang mengeluhkan kesehatan gigi. Sebagai contoh, timbul peradangan pada gusi yang ditandai darah keluar saat menggosok gigi.
Keluhan lain adalah karies pada gigi. Keluhan in kerap muncul pada trimester pertama. Perasaan mual berlebihan kadang membuat Mama enggan menggosok gigi. Konsekuensinya, karies gigi timbul.
Makanan asam atau manis juga turut andil dalam mempercepat terbentuknya karies gigi. Jika Mama nggak segera menemui dokter gigi, hal ini bisa membuat kesehatan gigi dan mulut Mama semakin buruk.
2. Risiko yang perlu diperhatikan
Soal perawatan gigi dan mulut memang menjadi wewenang dokter gigi. Begitu pula dengan mencabut gigi yang berlubang. Ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan masak-masak oleh dokter gigi sebelum memutuskan suatu tindakan tertentu.
Biasanya, perawatan gigi tertentu bisa ditunda sampai Mama melahirkan. Namun, bisa jadi pada beberapa kasus justru tindakan tertentu harus diambil sesegera mungkin. Gigi yang telah rusak dan tidak bisa dirawat lagi memang perlu dicabut. Karena jika gigi rusak dibiarkan, juga bisa membuat kandungan terinfeksi bakteri dan kuman.
Oleh karena itu, Mama juga perlu menjelaskan jika tengah hamil muda. Sebab dalam perawatan gigi perlu diberikan obat yang bisa masuk ke plasenta secara difusi, kemudian diteruskan ke janin. Itulah mengapa pencabutan gigi biasanya menjadi jalan terakhir jika perawatan lain sudah tidak bisa diandalkan.
Mama juga perlu memperhatikan pemakaian obat sakit gigi. Sama seperti obat-obatan lainnya, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi sembarang obat tanpa resep dokter.
Jenis obat-obatan tertentu bisa berpengaruh pada kondisi janin. Jadi, hati-hatilah dalam mengonsumsi obat bebas ya, Ma.
3. Kapan boleh cabut gigi?
Journal of American Dental Association menyatakan, perawatan gigi dan mulut sebetulnya cukup aman dilakukan saat Mama hamil. Namun, tunggu hingga trimester kedua untuk mendapat tindakan tertentu, seperti pencabutan gigi. Prosedur tersebut juga tidak direkomendasikan untuk kehamilan trimester ketiga, mengingat ibu hamil sudah tidak nyaman tidur telentang untuk waktu lama.
Mama pasti tahu bahwa sebelum mencabut gigi harus dilakukan anestesi. Ada beberapa obat anestesi yang biasa dipakai, tetapi tidak semuanya aman untuk ibu hamil.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan obat anestesi jenis lidocaine tergolong aman dipakai ibu hamil. Namun, dosis pemberian juga perlu diperhatikan, sebaiknya seminimal mungkin.
4. Perawatan gigi juga harus detail
Usai pencabutan pun, perawatan gigi ibu hamil juga perlu dilakukan secara mendetail. Artinya, bukan sekadar kontrol hasil tindakan sebelumnya, tetapi juga perlu melakukan pemeriksaan berikut:
- Tekanan darah
- Kadar gula
- Riwayat medis lain dari pasien
Maka, tindakan cabut gigi saat hamil muda benar-benar harus dipertimbangkan masak-masak dan pada kasus yang tepat. Hindari juga tindakan pencabutan gigi yang diperkirakan akan berlangsung lama.
5. Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan
Mama bisa melakukan beberapa langkah mudah berikut guna mencegah gigi berlubang saat hamil.
- Gosok gigi rutin minimal dua kali sehari, setelah makan dan sebelum tidur
- Usai muntah akibat mual, berkumur dengan obat pembersih mulut bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada mulut
- Memeriksakan gigi ke dokter gigi secara berkala, khususnya jika Mama punya masalah gigi
- Batasi mengonsumsi makanan ringan dengan cita rasa manis
- Konsumsi makanan bernutrisi tinggi guna menjaga kesehatan gigi dan mendukung pertumbuhan janin.
Sekarang Mama sudah tahu apakah cabut gigi saat hamil muda diperbolehkan atau tidak. Paling penting adalah menjaga agar kondisi gigi dan mulut selalu terawat dan sehat, sehingga menekan risiko terjadinya gigi berlubang. Mencegah jelas lebih baik daripada mengobati kan?
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi dan Merawat Wajah dengan Cuka Apel?
- Sebelum Menyetir, Ini 7 Cara Gunakan Seat Belt yang Tepat Saat Hamil
- Bolehkah Ibu Hamil Minum Jamu Kunyit Asam? Cari Tahu Faktanya, Ma!