Pakai Deodoran Saat Hamil, Amankah?
Deodoran selalu menjadi solusi untuk menghilangkan bau badan. Tapi amankah jika dibunakan ibu hamil?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggunakan deodoran saat melakukan aktivitas sehari-hari memang mambantu terhindar dari keringat berlebih dan bau badan.
Apalagi ketika hamil Mama lebih mudah merasa kepanasan sehingga keringat sangat mudah keluar. Kadang memang bau badan dan keringat suka mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga kita biasanya menggunakan deodoran.
Akan tetapi, ibu hamil biasanya sangat sensitif dengan kandungan yang dipakai suatu produk. Sehingga, ia disarankan untuk lebih selektif dalam menggunakan produk kosmetik karena beberapa kandungannya bisa membahayakan sang janin. Hal ini tentu saja berkaitan dengan bahan-bahan kimia berbahaya bagi janin yang dikandung oleh deodoran.
Berikut ini Popmama.com beritahu 4 alasan apakah deodoran itu aman digunakan saat hamil. Simak ulasan lengkapnya ya!
1. Kandungan dalam deodoran
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, deodoran mengandung senyawa aktif aluminium klorida dan paraben. Keduanya punya fungsi yang berbeda. Aluminium klorida ini memiliki efek menurunkan produksi keringat oleh kelenjar keringat dalam tubuh. Sedangkan paraben berguna menjaga agar molekul dalam deodoran lebih stabil dan bertahan lama.
Dokter Nadia menekankan bahwa yang kerap diragukan keamanannya adalah paraben. Banyak yang menyebutkan bahwa penggunaan berlebihan bisa memicu kanker, menyebabkan mutasi DNA yang mengakibatkan sel menjadi berkembang secara abnormal. Jadi sebisa mungkin hindari penggunaan produk yang mengandung paraben ya, Ma.
2. Amankah deodoran untuk ibu hamil?
Banyak sekali rumor negatif yang beredar dan belum tentu terbukti kebenarannya terkait dengan penggunaan deodoran pada ibu hamil. Akan tetapi, tidak ada larangan khusus yang tentang ibu hamil menggunakan deodoran.
Namun demikian, Dokter Nadia menyarankan untuk lebih berhati-hati. Caranya adalah dengan mengamati komposisi dalam kemasan yang terkandung dalam deodoran tersebut.
Pilihlah yang bebas paraben agar bisa menghindari risiko efek sampingnya. Atau mungkin Mama bisa mengganti deodoran dengan sesuatu yang lebih aman. Misalnya tawas yang tidak memiliki bau tapi cukup efektif mengatasi keringat.
3. Alasan ibu hamil sering berkeringat
Ketika hamil dan perut Mama berisi si Kecil, tubuh akan lebih bekerja keras dalam banyak hal. Hal yang terbesar adalah peningkatan hormon sehingga tubuh pun harus menyesuaikan dengan memperbanyak jumlah keringat.
Selain itu, peningkatan berat badan yang dialami ibu hamil disebut-sebut sebagai faktor keringat berlebih ini.
Ditambah lagi, volume darah juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan sang janin sehingga metabolisme ibu hamil juga bekerja dalam keadaan lebih keras.
4. Agar terhindar dari bau badan saat hamil
Meskipun mudah merasa kepanasan, Mama bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengurangi produksi keringat:
- Pakai baju longgar, nyaman, dan berbahan katun atau linen.
- Jaga ruangan agar tetap sejuk. Gunakan pendingin udara atau kipas angin supaya Mama tidak berkeringat.
- Sering mandi supaya tubuh juga segar.
- Perbanyak minum air putih supaya tidak dehidrasi.
- Hindari makan bawang merah, bawang putih, daging merah, dan makanan pedas karena makanan tersebut bisa memicu bau badan.
- Perbanyak makan buah dan sayur agar kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi.
Nah itu tadi adalah pembahasan seputar penggunaan deodoran bagi ibu hamil. Sekarang Mama tahu kan caranya menghindari keringat berlebih saat hamil. Sekarang saatnya menikmati kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil di dalam perut ya!
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Armpit Serum untuk Ketiak yang Cerah
- Cara Mencerahkan Ketiak Paling Mudah, Tanpa Bahan Kimia lho!
- 5 Kandungan yang Membuat Kulit Ketiak Sensitif Menjadi Iritasi