Patut Waspada, Inilah 5 Risiko Batuk Berkepanjangan di Masa Kehamilan
Sistem kekebalan tubuh ibu hamil cenderung berubah
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, sistem kekebalan tubuh cenderung berubah. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan ini, mungkin bisa saja Mama terkena batuk di masa kehamilan.
Batuk tidak boleh disepelekan oleh ibu hamil, alasannya adalah batuk bisa membahayakan kehamilan dan sang janin yang ada di dalam kandungan.
Ya, ibu hamil harus mewaspadai batuk yang tidak kunjung sembuh selama dua minggu berturut-turut. Berikut ini Popmama.com informasikan 5 risiko batuk yang berkepanjangan di masa kehamilan. Yuk, cek rangkumannya:
1. Saat batuk janin ikut terguncang di dalam kandungan
Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah selama kehamilan, inilah yang membuat Mama rentan terkana virus. Salah satu yang sering terjadi yaitu batuk.
Ketika terserang batuk yang cukup keras, maka hal seperti ini akan sangat memengaruhi kondisi kehamilan.
Faktanya secara fisik memang benar bahwa rahim beserta bayi di dalamnya akan merasakan guncangan, bergerak naik turun saat Mama batuk.
Namun hal tersebut tidak sampai menyakitinya. Pasalnya ada cairan ketuban (amnion) yang bekerja sebagai shock absorber, sehingga melindungi bayi dari getaran, suara dan tekanan yang disebabkan oleh batuk.
2. Janin rentan terkena virus yang masuk melalui plasenta
Batuk sering terjadi karena sistem kekebalan tubuh menurun di masa kehamilan, baik karena kelelahan, stres secara psikologis atau kurang nutrisi.
Risiko batuk yang berkepanjangan saat hamil bisa membuat bayi rentan terkena virus yang masuk melalui plasentanya. Misalnya saja ibu hamil mengalami penyakit bronkitis akibat virus yang ada di dalam tubuhnya.
Tidak heran jika melalui plasenta dan juga melalui aliran darah bayi bisa terkena dengan virus bronkitis dari sang ibu.
American pregnancy mengatakan bahwa cara terbaik adalah mengurangi jumlah obat-obatan bebas dan banyak minum air putih.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil obat apa pun untuk meringankan gejala batuk.
3. Janin meninggal di dalam kandungan karena infeksi
Jika dalam waktu dua hingga tiga hari batuk terus menerus, efek lain yang bisa terjadi adalah infeksi dan berdampak buruk pada bayi.
Infeksi pada janin sumbernya bisa bermacam-macam, baik dari bawah (vagina) maupun aliran darah. Sementara infeksi pada rahim yang dikenal sebagai chorioamnionitis bisa menyebabkan kematian dalam rahim.
Maka dari itu ibu hamil yang menderita batuk berkepanjangan sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
4. Kondisi batuk terus menerus bisa menyebabkan keguguran
Mama perlu waspada ketika batuk melanda di masa kehamilan.
Biasanya di usia kehamilan 3 bulan pertama, batuk akan lebih sering menyerang dan dapat membahayakan janin.
Kondisi batuk yang terus menerus dan tidak berhenti di masa kehamilan, risikonya akan berpotensi menyebabkan janin keguguran.
Salah satu penyebabnya ialah karena infeksi. Hal ini akan memicu janin ikut terinfeksi disebabkan dari bakteri yang masuk ke plasenta hingga masuk ke tubuhnya.
Segera atasi batuk dengan berkonsultasi pada dokter sebelum kondisinya semakin memburuk.
5. Batuk yang berbunyi sangat keras menyebabkan bayi lahir prematur
Pada saat batuk dan berbunyi sangat keras akan menyebabkan kelahiran prematur. Hal ini bisa terjadi pada kondisi kandungan lemah dan memiliki serviks yang lunak. Di mana serviks yang lunak bisa menyebabkan janin terdorong keluar dari rahim secara tidak sadar.
Nah, jika Mama mengalami batuk yang mulai tidak normal sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dilansir dari FirstCry Parenting, tidak mengobati batuk, pilek, atau flu untuk waktu yang lama maka dapat memengaruhi perkembangan kognitif pada sang janin dan menyebabkan gangguan saat kelahiran.
Jangan menunggu sampai memburuk atau tubuh semakin lemah. Sebagai tindakan pencegahan, miliki pola makan sehat dan lakukan pemeriksaan secara rutin.
Itulah 5 risiko batuk yang terus menerus pada ibu hamil. Untuk menghindari batuk, langkah terpenting ialah harus mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.
Baca juga:
- Cara Mudah untuk Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur
- Ketahui! Cara Mengatasi Anak yang Batuk di Malam Hari
- Benarkah Susu Formula Memicu Batuk pada Bayi? Cek Faktanya Disini!