TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Belajar dari Kiky Saputri, Ini Bahaya Workaholic saat Hamil

Gaya hidup sehat sangat diperlukan, ini hal-hal yang perlu diperhatikan

Pexels/Vlada Karpovich

Kiky Saputri baru saja mengalami keguguran pada kehamilan pertamanya. Hal ini terjadi saat kehamilannya masih berada pada trimester pertama. Menurut penuturan Kiky pada tayangan yang ia bagikan di kanal YouTube pribadinya, salah satu penyebab yang ia sadari adalah sikap workaholic yang ia miliki.

Akibat merasa dirinya baik-baik saja di masa kehamilan pertama, Kiky mengatakan dirinya lalai dan mengabaikan kesehatannya kala itu.

"Ini pelajaran penting, pelajaran berharga buat aku sama suami, terutama aku sih khususnya. Karena aku memang workaholic maksudnya memang kerja sana-sini," ungkap Kiky.

Sebelumnya, Kiky juga mengatakan kalau dirinya menyangka bahwa ia akan baik-baik saja walau merasa kecapean. Namun, istri Muhammad Khairi ini tak menyangka kalau janin di dalam tubuh Kiky tidak sekuat dirinya.

Lalu, apa itu workaholic? Mengapa sikap atau gaya hidup ini berbahaya untuk ibu hamil, khususnya pada trimester pertama?

Nah, berikut Popmama.com rangkum bahaya workaholic saat hamil seperti Kiky Saputri. Simak di sini!

1. Apa itu workaholic?

Freepik/benzoix

Melansir Healthline, istilah workaholic atau “kecanduan kerja” pertama kali digunakan pada tahun 1971 oleh Psikolog Wayne Oates. Ia mendefinisikannya sebagai suatu keharusan atau kebutuhan yang tidak terkendali untuk bekerja tanpa henti.

“Kecanduan kerja adalah kondisi kompleks di mana seseorang mengembangkan ketergantungan psikologis, emosional, dan sosial terhadap pekerjaan,” jelas Matt Glowiak, konselor profesional klinis berlisensi di Illinois.

Ia bahkan menjelaskan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang kronis dan progresif.

2. Bahaya workaholic pada ibu hamil

Freepik/phduet

Seorang workaholic memiliki kecenderungan yang mengarah pada pengabaian kesehatannya. Sedangkan, kondisi yang fit sangat dibutuhkan di masa kehamilan terutama pada trimester pertama.

Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di Occupational & Environmental Medicine dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara ibu hamil yang bekerja lebih lama melakukan posisi tubuh yang melelahkan kaki (berdiri, berjalan jauh, dan sebagainya) dengan kondisi potensi melahirkan bayi dengan ukuran lebih kecil.

Selain itu, temuan ini juga mengatakan bahwa bumil yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu juga berpotensi melahirkan bayi dengan ukuran lingkar kepala rata-rata 1cm lebih kecil dari ukuran rata-rata normal.

3. Dampak serta bahaya workaholic pada ibu hamil

freepik/tirachardz

Trimester pertama adalah masa yang begitu penting untuk setiap ibu hamil. Pasalnya, masa-masa ini adalah waktu yang krusial untuk setiap organ janin mengalami tumbuh kembang. Pada trimester pertama, ibu hamil juga memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami keguguran.

Jadi, memang ada beberapa dampak besar yang mungkin terjadi jika bumil adalah seorang workaholic dan kurang memperhatikan kesehatan. Bahaya lainnya, seperti:

  • Risiko kelelahan dan nyeri punggung. Aktivitas berat yang dilakukan di masa kehamilan trimester pertama dapat berdampak buruk pada kehamilan. Jadi, jangan dianggap sepele. Hal ini juga dapat membuat Mama mengalami lemahan otot yang berujung menyebabkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah dan menyebabkan pusat gravitasi tubuh jadi meregang.

  • Risiko terpeleset. Kejadian ini masih berhubungan dengan rasa lelah yang berbeda di masa kehamilan. Akibatnya, Mama jadi cenderung lebih mudah terkilir atau terpeleset. Tentu saja jika ini terjadi bisa berisiko menyebabkan keguguran pada janin.

  • Mengalami preeklamsia di masa kehamilan. Melakukan aktivitas berat di awal kehamilan dapat meningkatkan risiko bumil mengalami risiko komplikasi kehamilan. Selain itu, dampak yang paling buruk adalah mengalami preeklamsia selama kehamilan. Preeklamsia umumnya ditandai dengan tekanan darah tinggi, kebocoran protein albumin dalam urine, sampai terjadinya pembengkakan (edema) pada kaki, tangan, atau wajah mama.

  • Keguguran. Hal yang paling berbahaya dari workaholic adalah terjadinya keguguran. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk menghindari kegiatan yang berat dan intense di masa awal kehamilan.

4. Perlu dilakukan selama trimester satu

Freepik/onlyyouqj

Untuk menjaga kehamilan pada trimester satu, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan. Selain menghindari aktivitas berat dan mengurangi jam kerja, Mama juga bisa memperhatikan beberapa tips berikut:

  • Mengonsumsi asam folat secara teratur. Ada baiknya asam folat sudah dikonsumsi juga sejak masa persiapan kehamilan.
  • Mengubah gaya hidup lebih sehat. Mulailah untuk menjauhi asap rokok, mengonsumsi alkohol, mengurangi asupan kafein, dan mengonsumsi obat di luar resep dokter.
  • Mengurangi aktivitas berat.
  • Tidur lebih sering dan tepat waktu untuk menambah tenaga.
  • Melakukan olahraga ringan secara rutin.
  • Makan makanan sehat dan bernutrisi.
  • Mempertahankan berat badan sesuai anjuran dokter.
  • Melakukan seks yang aman selama trimester satu.

Nah, itulah tadi rangkuman tentang bahaya workaholic saat hamil seperti Kiky Saputri. Semoga apa yang dibagikan oleh Kiky Saputri bisa menjadi pelajaran juga untuk setiap Mama yang sedang berjuang. 

Baca juga:

The Latest