9 Fakta tentang Hamil Kembar yang Jarang Diketahui
Berbeda dengan kehamilan tunggal, semua terasa seperti dikali dua
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekitar 3 dari 100 wanita hamil di Amerika Serikat melahirkan anak kembar atau kembar tiga, menurut Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, yang dikutip dari WebMD.com. Angka ini pun diketahui terus meningkat.
Memiliki kehamilan kembar memang nampak menyenangkan, ya. Tetapi kehamilan kembar bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, Ma.
Banyak sekali hal yang dapat terjadi ketika Mama membawa dua bayi di dalam perut. Hal ini juga diikuti dengan risiko yang lebih besar daripada kehamilan tunggal.
Berikut ini beberapa fakta tentang hamil kembar yang jarang diketahui seperti yang sudah dirangkum Popmama.com. Yuk, kita simak bersama!
1. Mama yang berusia 30-an dan 40-an memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk hamil anak kembar secara alami
Apakah Mama pernah mendengar kalau semakin bertambah umur maka akan semakin sulit untuk mengalami kehamilan? Hal ini memang tidak salah.
Tetapi, pertambahan usia sebenarnya juga dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar, kata Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala kedokteran dan bedah ibu dan janin di Hackensack Pusat Medis Universitas di New Jersey.
"Begitu berusia 25 atau ke 30-an dan 40-an, siklus ovulasi tidak teratur lagi. Jika tidak teratur dan berovulasi, Anda bisa mengalami ovulasi dua folikel pada waktu yang sama," jelasnya.
2. Memiliki dua bayi di dalam perut, berarti Mama pun membutuhkan asam folat ekstra
"Setiap kehamilan kembar akan membutuhkan lebih banyak konsumsi asam folat untuk membantu mencegah cacat lahir," ujar Manju Monga, MD, Berel Held Professor dan direktur divisi kedokteran ibu-janin di University of Texas Health Sciences Center di Houston.
Untuk itu pada kehamilan kembar direkomendasikan untuk mengonsumsi 1 miligram asam folat per hari, dan 0,4 miligram untuk kehamilan tunggal.
Asam folat diketahui berguna untuk mengurangi risiko cacat lahir tabung saraf seperti spina bifida.
3. Kehamilan kembar membutuhkan pemeriksaan lebih dibandingkan kehamilan tunggal
Manju Monga mengatakan, kehamilan kembar membutuhkan lebih banyak pemantauan daripada kehamilan tunggal.
"Kami cenderung melakukan pemeriksaan ultrasound lebih sering untuk memantau pertumbuhan pada kehamilan kembar, dibandingkan dengan satu pemindaian anatomi dan satu pemindaian pertumbuhan pada kehamilan tunggal," paparnya.
Seiring dengan pengujian tambahan, ada risiko yang mengikuti. Misalnya, kemungkinan keguguran setelah amniosentesis jadi lebih tinggi pada kehamilan kembar.
"Jika risiko keguguran adalah satu banding 1.000 pada kehamilan tunggal, itu akan meningkat menjadi satu banding 500 pada kehamilan kembar," kata Abdulla Al-Khan.
4. Morning sickness bisa jadi lebih buruk saat Mama mengalami kehamilan kembar
"Salah satu hal yang dipostulasikan sebagai penyebab morning sickness adalah tingginya kadar human chorionic gonadotropin, dan kita tahu bahwa kadar hormon ini lebih tinggi pada kehamilan kembar, sehingga mengandung bayi kembar memiliki insiden mual dan muntah yang lebih tinggi pada trimester pertama," tambah Abdulla Al-Khan.
Tetapi Mama bisa tenang sebab sebagian besar gejala mual di pagi hari mereda dalam 12-14 minggu kehamilan, bahkan pada kehamilan kembar.
Tak hanya itu, kehamilan kembar juga menyebabkan Mama lebih banyak mengeluh sakit punggung, sulit tidur, dan mulas dibandingkan pada kehamilan tunggal.
Demikian juga dengan tingkat anemia dan tingkat perdarahan saat melahirkan.
5. Mama yang mengalami kehamilan kembar merasakan tendangan bayi lebih lambat daripada kehamilan tunggal
Umumnya, jika Mama mengalami kehamilan kembar, gerakan janin menjadi lebih terlihat pada minggu 18-20 kehamilan. Hal yang sama berlaku pada kehamilan tunggal.
Tetapi kapan Mama mulai merasakan gerakan janin sebenarnya tergantung pada apakah mereka pernah hamil sebelumnya.
"Jika pernah hamil sebelumnya, Anda akan tahu apakah itu gerakan janin, tetapi jika ini kehamilan pertama kali, Anda benar-benar tidak bisa membedakan gerakan itu dengan aktivitas gastrointestinal," Abdulla Al-Khan menambahkan.
6. Kehamilan kembar mengakibatkan Mama mengalami kenaikan berat badan lebih banyak daripada Mama dengan kehamilan tunggal
Memiliki kehamilan kembar, tentu saja berat badan akan bertambah karena ada dua bayi, dua plasenta dan lebih banyak cairan ketuban di dalam tubuh.
Mama juga membutuhkan lebih banyak kalori selama menjalani kehamilan kembar.
Namun, tidak ada formula yang tepat untuk penambahan berat badan selama kehamilan kembar. Manju Monga mengatakan rata-rata kenaikan berat badan adalah 11 kg untuk kehamilan tunggal dan 13-15 kg untuk kembar.
Berat badan kehamilan kembar tidak boleh di atas 18 kg dan kurang dari 6 kg.
Konsultasikan berat badan ideal mama dengan dokter untuk mendapatkan berat badan yang aman selama kehamilan kembar.
7. Risiko terkena diabetes gestasional dan preeklamsia lebih tinggi pada kehamilan kembar
Ini merupakan fakta yang tidak terelakkan dari kehamilan kembar. Risiko diabetes gestasional lebih tinggi pada kehamilan kembar.
Konon, risiko terbesar dari diabetes gestasional adalah memiliki bayi yang lebih besar dan membutuhkan persalinan caesar.
"Sementara diabetes gestasional lebih umum, morbiditas yang terkait dengannya kurang umum karena bayi kembar bukan bayi besar," jelas Manju.
Manju juga menambahkan, Mama yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan lebih berpotensi mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.
8. Persalinan pada kehamilan kembar bisa terjadi lebih awal dari perkiraan
Kehamilan kembar biasanya melakukan persalinan pada minggu ke-36 atau 37 dan bahkan beberapa di antaranya bisa terjadi lebih cepat.
"Umumnya, jika bayi kembar lahir setelah 34 minggu, seharusnya tidak ada kekhawatiran besar, tetapi bayi prematur tetaplah bayi prematur," jelas Abdulla.
Kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi mengalami persalinan dan kelahiran prematur dan memiliki tingkat masalah pernapasan yang lebih tinggi. Ini terjadi akibat lahir terlalu dini.
Masalah lain yang mungkin terjadi adalah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Ini berarti bayi cenderung memiliki lebih banyak masalah kesehatan.
9. Persalinan caesar lebih sering terjadi daripada persalinan normal pada kehamilan kembar
Mengeluarkan dua bayi dari dalam tubuh Mama adalah tantangan yang luar biasa. Oleh sebab itu, tindakan caesar lebih sering dipilih pada proses kelahiran bayi kembar.
"Risiko bayi mengalami posisi sungsang juga lebih tinggi pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal, dan yang dibutuhkan untuk ini adalah operasi caesar," jelas Abdulla.
Itulah tadi 9 fakta hamil kembar yang jarang diketahui. Apakah Mama mengalami beberapa di antaranya?
Baca juga:
Bagaimana Janin Kembar Berbagi Makanan saat di Dalam Kandungan?
Tahap Perkembangan Janin Kembar yang Sehat, Sangat Mengagumkan
5 Fakta Mengenai Vanishing Twin Syndrome, Gugurnya 1 Janin Kembar