TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Keguguran

Banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah terjadinya keguguran

Unsplash.com/johnlooy

Berdasarkan jurnal A National Survey on Public Perceptions of Miscarriage (2015), 15 sampai 20 persen ibu hamil mengalami keguguran.

Keguguran terjadi karena kelainan kromosom atau penyebab lain yang tidak diketahui, sehingga kehamilan tidak dapat dilanjutkan. Namun, beberapa penyebab keguguran dapat dicegah dan diwaspadai sejak awal.

Penyebab tersebut berhubungan dengan kondisi ibu hamil, seperti usia lanjut, obesitas, kekurangan berat badan, penggunaan narkoba, dan masalah medis kronis, seperti diabetes, beberapa kelainan tiroid, dan hipertensi

Berikut ini Popmama.com rangkum 10 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keguguran. Yuk, disimak, Ma!

1. Rajin mencuci tangan

Unsplash/curology

Ada sejumlah virus atau bakteri infeksius yang dapat menyebabkan keguguran. Untuk itu, cara termudah untuk menghindarinya adalah dengan mencuci tangan dan menjaga jarak dari orang yang sedang sakit.

Cara mencuci tangan yang benar adalah dengan membasahi tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Cuci tangan yang benar disarankan selama 60 detik.

Perlu diingat untuk selalu mencuci tangan dalam waktu-waktu di bawah ini:

  1. Sebelum dan sesudah makan.
  2. Setelah menggunakan kamar kecil.
  3. Ketika berada di sekitar siapa pun yang sakit.
  4. Setelah menyentuh benda-benda yang telah dipegang orang lain, seperti uang, gagang pintu, pulpen, atau troli belanja.

2. Tidak merokok

Unsplash/dariusbashar

Seperti yang Mama ketahui, merokok memang memiliki risiko penyakit yang tinggi. Berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh merokok adalah berbagai jenis kanker, penyakit paru-paru, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Tidak hanya perokok aktif, tetapi perokok pasif atau orang-orang yang terpapar asap rokok juga dapat merasakan akibatnya, seperti kemandulan atau mengalami keguguran, kematian bayi, persalinan prematur, atau berat badan bayi yang rendah.

Bayi yang lahir dari Mama yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Bahaya sekali, bukan?

3. Berhati-hati dengan makanan yang dikonsumsi

Unsplash/kevinmccutcheon

Penyakit bawaan makanan seperti listeria dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran. Ibu hamil secara rutin disarankan untuk menghindari makanan yang merupakan sumber bakteri berbahaya yang paling umum.

Untuk itu, Mama perlu menghindari daging yang kurang matang dan keju yang tidak dipasteurisasi.

4. Cegah flu

Unsplash/sammoghadamkhamseh

Penelitian demi penelitian menunjukkan tidak ada peningkatan risiko keguguran setelah mendapatkan vaksin flu atau vaksin influenza. Oleh karena itu, untuk mencegah flu, Mama boleh melakukan vaksin flu.

Tapi ingat, Mama perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksin.

Orang yang terkena flu saat hamil berisiko tinggi untuk mengalami cacat tabung saraf pada janin. Selain flu, bahaya yang juga perlu dikhawatirkan adalah infeksi Covid-19. Sebisa mungkin Mama menghindari tertular virus dengan memakai masker di dalam ruangan dan rajin mencuci tangan.

5. Jaga berat badan ideal

Unsplash/yunmai

Selain merokok, obesitas telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, mulai dari peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, jenis kanker tertentu, hingga komplikasi kehamilan termasuk kelahiran prematur, diabetes gestasional, dan semua jenis keguguran.

Sebaliknya, malnutrisi juga perlu dihindari dengan risiko kesehatan yang sama. Setiap program penurunan berat badan harus didiskusikan dengan dokter, terutama pada saat kehamilan.

Memiliki panduan dari para ahli tentang berat badan yang ideal sangatlah penting dalam kesehatan kehamilan mama.

6. Menjaga pola makan dengan diet sehat dan teratur

Unsplash/louishansel

Mengonsumsi makanan yang sehat bukan hanya menjadi perhatian bagi seseorang yang mencoba menurunkan berat badan. Diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko komplikasi kehamilan.

Diet sehat juga dikaitkan dengan pengendalian berat badan dan kontrol gula darah yang optimal untuk penderita diabetes.

7. Memulai pemeriksaan fisik sebelum kehamilan

Unsplash/lunarts

Apabila Mama belum memeriksakan kesehatan fisik mama sebelum kehamilan, maka Mama harus melakukannya sesegera mungkin. Pemeriksaan fisik ini dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengungkap masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang tidak disadari.

Dengan sudah melakukan pemeriksaan fisik ini, maka Mama akan lebih siap menyambut kehamilan tanpa takut akan risiko keguguran, tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, kelainan serviks atau rahim, maupun infeksi menular seksual.

8. Memperhatikan konsumsi obat dan vitamin

Unsplash/victoriabcphotographer

Masalah kesehatan kronis seperti lupus, diabetes, dan tekanan darah tinggi dapat berkaitan dengan meningkatnya risiko keguguran.

Apabila Mama memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa Mama sudah menjaga kondisi Mama dengan optimal sebelum pembuahan maupun selama kehamilan.

Ikuti rekomendasi dokter, termasuk untuk konsumsi obat dan vitamin selama masa kehamilan.

9. Menerapkan hubungan seks yang aman

Unsplash/all_who_wander

Seseorang yang aktif secara seksual memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi dan dapat berujung pada keguguran janin. Untuk itu, sebelum melakukan aktivitas seksual apa pun, pastikan Mama dan pasangan aman dari penyakit menular seksual.

Apabila kesehatan seksual belum diketahui, maka Mama perlu berhati-hati dalam berhubungan seks dan usahakan untuk selalu menggunakan kondom.

10. Tidak mengonsumsi makanan dan minuman beralkohol

Unsplash/kchance8

Mengonsumsii alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran. Untuk itu, Mama perlu berhenti mengonsumsi makanan dan minuman beralkohol selama kehamilan.

Demikian 10 hal yang bisa Mama lakukan untuk mencegah keguguran . Baiknya, hal-hal di atas Mama pastikan sebelum dan saat kehamilan berlangsung. Stay healthy, Mama!

Baca juga:

The Latest