Bolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin? Awas Gejala Hipertensi!
Hati-hati mengonsumsi ikan asin saat hamil, ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ikan asin termasuk lauk yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan nasi hangat. Bahkan ikan asin juga akan semakin nikmat dengan disajikan bersama sayur asem dan sambal terasi.
Walau garam berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan serta perkembangan janin di dalam kandungan, namun ikan asin mengandung kadar garam yang cukup tinggi.
Kandungan zat purin yang cukup tinggi pada ikan asin sebenarnya dapat menyusun asam nukleat yang saat dikosumsi terlalu sering dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi. Hal inilah yang semakin membuat Mama bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil makan asin?
Untuk Mama yang ingin mencari tahu beberapa informasi serta mengetahui bahaya dari ikan asin saat dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil, kali ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya.
Disimak, ya, Ma!
1. Mengonsumsi ikan asin yang tinggi garam dapat memicu hipertensi
Perlu Mama ketahui bahwa ikan asin perlu dihindari selama masa kehamilan. Bukan berarti tidak boleh, namun sebaiknya dibatasi agar tidak terlalu berlebihan dan justru memicu masalah kesehatan selama hamil serta mengganggu kesehatan janin di dalam kandungan.
Kandungan garam yang cukup berlebih pada ikan asin dapat memicu hipertensi. Apalagi ikan asin mengandung zat purin yang tinggi yaitu sebesar 239 mg per gramnya. WHO (World Health Association) juga merekomendasikan sebaiknya konsumsi garam setiap harinya hanya 5 gram atau 3 sendok teh saja.
Gangguan kesehatan yang diderita seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi seringkali terjadi pada ibu hamil, terlebih ketika mereka kurang menjaga kesehatan dengan baik.
Asupan garam seperti yang terdapat pada ikan asin perlu dikontrol dengan baik agar tidak membahayakan kesehatan, bahkan perlu membuat pantangan makan agar terhindar dari hipertensi.
2. Makan ikan asin terlalu banyak justru penumpuk garam di dalam tubuh
Dilansir dari Baby Centre, ikan asin yang ingin dikonsumsi oleh ibu hamil perlu dimasak hingga matang karena jika tidak dapat berpengaruh terhadap kesehatan janin. Bahkan ikan asin dengan asupan yang benar dan tidak terlalu berlebihan dapat memberikan sejumlah protein dan kalsium untuk tubuh.
Namun, Mama perlu mengingatkan diri sendiri bahwa kandungan garam pada ikan asin cukup tinggi. Selain hipertensi, terlalu banyak mengonsumsi ikan asin dapat membuat kaki mudah bengkak selama hamil dan kembung karena menahan cairan dalam tubuh.
Secara tidak langsung, asupan ikan asin yang terlalu banyak dapat menganggu perkembangan dan ginjal janin. Untuk itu, perlu dibatasi agar kesehatan si Kecil di awal kehamilan terus terjaga.
3. Tetap memerhatikan asupan garam selama masa kehamilan
Asupan garam yang sedikit selama masa kehamilan cukup berpengaruh pada kesehatan janin di dalam kandungan. Semakin sedikit asupan garam yang dikonsumsi, maka perkembangan otak kurang optimal, berat bayi lahir rendah hingga terjadi komplikasi kesehatan lain.
Namun, ibu hamil tetap perlu memerhatikan asupan garam agar tidak dikonsumsi terlalu berlebihan dan memahami tubuh sendiri ketika hamil.
Menurut Dietary Guidelines for Americans yang didirikan oleh Departemen Pertanian (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), ibu hamil diperbolehkan mengonsumsi garam hanya 1 sendok teh saja atau sekitar 6 gram.
Dengan kandungan garam yang sudah ada acuan tertentu saat dikonsumsi ibu hamil, sebaiknya ini ditaati agar tidak memicu berbagai masalah kesehatan untuk diri sendiri atau janin di dalam kandungan.
Jadi, bolehkah ibu hamil makan ikan asin? Tentu boleh, namun sebaiknya dibatasi agar tidak memicu masalah kesehatan selama hamil.
Itulah beberapa informasi yang perlu Mama ketahui ketika ingin mengonsumsi ikan asin serta asupan garam selama masa kehamilan. Semoga ini dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin semakin optimal di trimester pertama.
Semangat bisa terus menjaga kesehatan selama hamil hingga proses persalinan, ya, Ma!