7 Jenis Alergi Kulit saat Hamil yang Mengganggu
Bahkan ada alergi kulit yang bisa berlangsung sampai pasca persalinan nih, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah gatal-gatal akibat alergi yang timbul saat hamil kerap memicu rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas keseharian.
Masalah alergi kulit yang terjadi pada ibu hamil pun bisa terjadi karena adanya perubahan kadar hormon serta imunitas tubuh. Tak jarang kondisi kulit kemerahan di satu bagian bisa menyebar luas ke area lain.
Kondisi kulit yang kurang enak dilihat akan menganggu bahkan menyebabkan seseorang tidak percaya diri ketika menjalani masa-masa kehamilan.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa jenis alergi kulit yang dapat muncul saat hamil, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Penasaran seperti apa saja macam-macam alergi kulit saat hamil? Disimak yuk, Ma!
1. Prurigo biasanya berbentuk bentolan kecil yang tersebar di tubuh ibu hamil
Prurigo termasuk salah satu jenis alergi kulit yang bisa terjadi pada ibu hamil.
Prurigo adalah benjolan atau bintil-bintil kecil yang biasanya muncul pada bagian kulit lengan, kaki, bahkan perut. Benjolan tersebut akan terasa gatal, sehingga bisa menganggu kenyamanan ibu hamil.
Perlu diketahui bahwa prurigo saat hamil bisa terjadi pada usia kehamilan berapa saja karena terjadi secara tiba-tiba, mulai dari trimester pertama, trimester kedua, atau trimester ketiga.
Berdasarkan penelitian, prurigo secara umum yang terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh kulit kering serta adanya perubahan terhadap fungsi imun selama masa kehamilan. Permasalahan kulit ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah melahirkan.
Perawatan terkait prurigo selama hamil bisa menggunakan steroid topikal dan antihistamin oral. Jika terasa mengganggu, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter.
2. Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP) biasanya memunculkan bercak merah dan rasa gatal
PUPPP atau papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan (PUPPP) adalah salah satu kondisi kulit di mana terdapat ruam yang memicu rasa gatal. Jenis ruam ini biasanya akan muncul dan berkembang pada trimester ketiga kehamilan, ditandai dengan bercak merah.
Walau muncul di trimester terakhir, namun beberapa perempuan mendapati adanya ruam PUPPP sejak awal kehamilannya. Biasanya ruam PUPPP yang muncul ketika hamil muda disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Memiliki tubuh terlalu kurus saat hamil
- Memiliki jenis kulit yang sangat kering
- Kondisi kulit kurang terhidrasi dengan baik
Hal yang mungkin pertama kali muncul ketika ruam PUPPP yakni adanya bercak merah gatal di perut. Bagian yang perlu diwaspadai mulai dari lengan, dada, kaki, dan bokong.
Perawatan dengan menggunakan kortikosteroid topikal, antihistamin oral, dan prednison oral bisa digunakan untuk meredakan ruam PUPPP yang muncul pada bagian kulit.
3. Herpes Gestationis termasuk penyakit autoimun yang cukup langka pada ibu hamil
Herpes gestationis bisa terjadi pada ibu hamil dan akan menganggu aktivitas keseharian.
Herpes gestationis termasuk penyakit autoimun yang cukup langka dan mungkin saja muncul pada masa kehamilan atau pasca persalinan. Kelainan kulit autoimun ini tergolong langka karena hanya menyerang satu dari 50.000 orang pada saat menjalani trimester kedua atau ketiga.
Secara umum permasalahan kulit pada ibu hamil ini akan tiba-tiba muncul pada bagian perut. Namun, perlu diwaspadai karena bisa menyebar ke beberapa bagian hanya dalam waktu yang singkat.
Tak jarang benjolan akibat herpes gestationis bisa berubah, bahkan melepuh atau menjadi plak yang besar di bagian kulit.
Demi mengatasi ketidaknyamanan yang muncul sewaktu-waktu selama hamil, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep kortikosteroid topikal atau oral untuk mengobati herpes gestationis.
4. Folikulitis Pruritus menimbulkan reaksi ruam dan rasa gatal
Folikulitis pruritus atau pruritic folliculitis adalah kondisi permasalahan kulit sewaktu hamil di mana terjadi peradangan pada folikel, sehingga menimbulkan reaksi berupa munculnya ruam dan gatal yang cukup mengganggu aktivitas keseharian.
Dikutip dari Verywell Family, kondisi folikulitis pruritus menyerupai bentuk jerawat, namun perbedaannya hanya tidak ada bakteri dalam benjolan tersebut. Penyakit ini diawali dengan bintik (papul) yang berwarna kemerahan yang timbul pada perut, lengan, dada, dan punggung.
Perlu diketahui bahwa permasalahan kulit ini biasanya akan terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Tak jarang folikulitis pruritus yang muncul pada kulit akan membuat rasa tidak nyaman. Ketika semakin terus digaruk, maka ruam tersebut akan semakin melebar.
Penyebab alergi kulit saat hamil ini belum bisa dipastikan, namun beberapa penelitian berpendapat kalau faktor pemicu folikulitis pruritus disebabkan oleh perubahan hormon.
Walau tidak memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan, namun perawatan bisa dilakukan agar masa-masa kehamilan berjalan lebih nyaman.
Perawatan yang bisa dilakukan untuk folikulitis pruritus yakni terapi cahaya ultraviolet B, kortikosteroid topikal atau benzoil peroksida.
5. Psoriasis pustular bisa muncul karena ibu hamil mengalami stres
Psoriasis pustular termasuk salah satu jenis peradangan kulit yang ditandai dengan kemunculan bintil pustula. Kondisi ini bisa terjadi saat masa kehamilan, khususnya saat menjelang akhir trimester kedua.
Dilansir dari What to Expect, permasalahan kulit ini akan muncul ditandai dengan bercak-bercak berwarna merah, bersisik dan menimbulkan rasa gatal. Bahkan psoriasis pustular dapat dikaitkan dengan adanya penyakit lain yang diderita, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan depresi.
Perlu diketahui bahwa pemicu psoriasis pustular bisa terjadi karena ibu hamil mengalami stres, sempat mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau infeksi kulit.
Selain itu, cedera pada bagian kulit bisa menjadi faktor pemicu termasuk ketika mengalami luka bakar matahari atau goresan tertentu.
Perawatan untuk psoriasis selama kehamilan akan bergantung pada seberapa parah kasus yang dialami oleh ibu hamil. Salah satunya yakni dengan obat topikal (losion atau krim dioleskan ke kulit), pelembap, atau kortikosteroid topikal dosis rendah.
6. Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP) terjadi karena cairan empedu yang merusak fungsi hati
ICP atau kolestasis intahepatik kehamilan termasuk salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Biasanya masalah ini terjadi ketika sudah masuk trimester akhir.
Perlu diketahui bahwa ICP bisa terjadi karena cairan empedu yang merusak fungsi hati. Hal inilah yang menyebabkan rasa gatal yang cukup hebat, sehingga akan terjadi ruam.
Rasa gatal biasanya bermula dari telapak tangan, telapak kaki, lalu pelan-pelan akan menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Selain itu, ICP dapat menyebabkan masalah bagi bayi yang belum lahir. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan kelahiran mati.
Selain itu, beberapa bayi yang lahir dari perempuan dengan ICP juga berisiko untuk memiliki detak jantung yang lambat dan kekurangan oksigen selama persalinan (gawat janin).
7. Hives penyakit gatal kulit yang disebabkan oleh alergen
Hives adalah benjolan yang muncul secara tiba-tiba pada kulit. Hives ini termasuk dalam kelompok bintik merah atau bercak, bahkan beberapa kasus ada masalah kulit yang terasa seperti terbakar.
Kondisi kulit yang bisa muncul pada kehamilan ini dapat menjadi tanda reaksi alergi terhadap makanan, serbuk sari, gigitan serangga, atau pemicu lainnya. Setelah tubuh mendeteksi alergen, maka tubuh akan melepaskan histamin dan menyebabkan rasa gatal-gatal pada kulit.
Itulah beberapa jenis alergi kulit saat hamil yang harus Mama waspadai.
Semoga informasi kali ini bisa membantu ya, Ma.
Baca juga:
- Mama Wajib Tahu! Ini 7 Penyebab Kanker Kulit
- Kulit Wajah Berminyak? Kenali 7 Faktor Penyebab Utamanya!
- Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Saat Hamil agar Kulit Bayi Bersih