Mana yang Lebih Akurat untuk Menguji Kehamilan, Tes Darah atau Urine?
Mana yang lebih akurat, ya, Ma? Atau keduanya sama-sama akurat?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika ingin melakukan tes kehamilan, mungkin kamu berpikir bahwa satu-satunya untuk menguji kehamilan adalah dengan tes urine. Padahal, tes darah juga bisa digunakan untuk uji kehmilan.
Tes kehamilan menggunakan darah mungkin masih asing terdengar bagi sebagian orang. Namun, tes darah benar-benar bisa untuk mengonfirmasi kehamilan.
Lantas, mana yang lebih akurat untuk menguji kehamilan, tes darah atau urine?
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum jawabannya. Dibaca sampai tuntas, yuk, Ma!
Bagaimana Cara Kerja Tes Darah untuk Mendeteksi Kehamilan?
Tes darah untuk kehamilan bertujuan untuk mengetahui berapa banyak hormon kehamilan atau hormon yang biasa disebut human chronic gonadotropin (hCG) di dalam tubuh.
Keberadaan hormon tersebut umumnya dapat dideteksi sejak satu hingga dua minggu setelah pembuahan. Dr. Otis Stitt, seorang obgyn dan direktur dari University of Maryland School of Medicine, mengatakan bahwa tes darah dapat dengan cepat dan efisien untuk mendeteksi kehamilan.
Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sejak dini. Jika kamu melakukan tes kehamilan dengan test pack sebelum menstruasi, hasilnya mungkin negatif meskipun kamu sebenarnya hamil.
Tapi, jika kamu melakukan tes darah, hasilnya bisa menunjukkan tanda positif meski saat tes menggunakan urine (test pack) hasilnya negatif. Hal ini dikarenakan hormon hCG dapat cepat terdeteksi melalui darah saat usia kehamilan masih sangat muda.
Apakah Tes Darah Lebih Akurat dari Tes Urine?
Tes darah lebih akurat daripada tes urine, terutama saat mengeceknya di awal usia kehamilan.
Dengan tes darah, kamu bisa langsung mendapati apakah terjadi kehamilan dalam waktu empat sampai enam hari setelah sel telur berhasil dibuahi.
Alasannya adalah bahwa darah harus beredar melalui tubuh sebelum masuk ke ginjal dan kemudian ke dalam urine. Jadi, hormon itu ada dalam darah sebelum ginjal menyaring darah dan mengubah darah menjadi urine.
Pada dasarnya, dengan melakukan tes darah, dokter akan langsung memeriksa ke sumbernya untuk mengukur hormon hCG daripada menguji urine yang jalannya harus melalui ginjal terlebih dahulu.
Seberapa Awal Tes Darah Dapat Mendeteksi Kehamilan?
Tes darah dapat lebih cepat mendeteksi kehamilan daripada tes urine. Jika tes urine membutuhkan waktu paling cepat dua minggu setelah pembuahan untuk bisa mendeteksi hormon kehamilan di dalam tubuh, lain halnya dengan tes darah.
Tes darah biasanya hanya membutuhkan waktu empat sampai enam hari setelah ovulasi atau pembuahan terjadi untuk bisa mendeteksi kehamilan. Untuk itu, tes darah lebih cepat dan efisien bila ingin mendeteksi kehamilan sedini mungkin.
Apakah Tes Darah Bisa Menunjukkan Hasil Tes Kehamilan Negatif Palsu?
Jika kamu mencoba untuk tes kehamilan menggunakan urine dengan test pack, lalu hasilnya negatif padahal sebenarnya kamu hamil, bisa jadi kamu sedang mengalami tes kehamilan negatif palsu atau keliru.
Disebut demikian, karena hasil negatif pada alat tes kehamilan tersebut palsu atau salah. Tes kehamilan yang keliru tidak hanya terjadi pada tes urine. Tes kehamilan negatif palsu juga bisa terjadi saat tes darah.
Tidak ada tes yang benar-benar akurat mencapai 100 persen, meski demikian persentase keberhasilan tes darah dalam mendeteksi kehamilan mencapai 99,5 persen dibandingkan dengan tes urine yang menggunakan test pack tingkat keakuratannya hanya sebesar 97,6 persen.
Tes Darah Bermanfaat jika Kamu Ingin Mengetahui Kehamilan Lebih Cepat
Tes darah untuk mengecek kehamilan adalah tes standar yang biasanya diambil oleh pasangan yang menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Secara sederhana, program bayi tabung bisa dipahami sebagai metode pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, yaitu di laboratorium.
Nantinya sel telur yang diambil dari calon ibu, kemudian dibuahi dan setelahnya akan dipindahkan ke dalam rahim perempuan. Tujuannya adalah untuk “menciptakan” kehamilan pada perempuan.
Untuk itu, pada pasangan yang menjalani program ini biasanya dokter menawarkan tes darah untuk mendeteksi kehamilan yang lebih akurat.
Intinya, tes darah dapat berguna jika kamu ingin secepatnya mendeteksi kehamilan. Jadi, biasanya tes jenis ini lebih dipilih dari jenis tes lain karena mampu mendeteksi kehamilan lebih cepat dan akurat.
Dokter juga biasanya memberikan tes darah untuk mendeteksi kehamilan jika tes dengan urine atau ultrasound belum mampu mendeteksi tanda-tanda kehamilan.
Jadi, sudah tahu kan mana yang lebih akurat untuk menguji kehamilan? Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Tes Darah Ini Bisa Deteksi Risiko Kelahiran Prematur pada Ibu Hamil
- Melakukan Tes Kehamilan di Malam Hari, Bagaimana Tingkat Akurasinya?
- Bagaimana Tingkat Akurasi Tes Kehamilan dengan Baking Soda?