TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

6 Cara Mencegah Kehamilan Ektopik Terulang Kembali

Risiko kehamilan ektopik meningkat jika memiliki riwayat serupa pada kehamilan sebelumnya

Kehamilan ektopik merupakan sebuah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi berkembang di luar rahim atau bisa disebut sebagai kehamilan di luar kandungan. Sementara dalam kehamilan normal, sel telur akan bergerak menuju rahim dan berkembang di dalam rahim. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Salah satunya adalah kehamilan ektopik sebelumnya yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kondisi serupa di kehamilan berikutnya.

Bagi Mama yang pernah mengalami kehamilan ektopik, mungkin Mama khawatir kondisi itu akan terulang kembali. Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan ektopik terulang kembali?

Berikut Popmama.com rangkum 6 cara mencegah kehamilan ektopik terulang kembali. Yuk, simak sampai tuntas!

Kehamilan Ektopik Berisiko Terulang Kembali di Kehamilan Selanjutnya

Freepik/atlascompany

Bagi perempuan yang pernah mengalami kehamilan ektopik, risiko untuk mengalaminya kembali juga meningkat di kehamilan berikutnya.

Dilansir dari Medscape, perempuan yang memiliki riwayat kehamilan ektopik mengalami peningkatan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik berikutnya sebesar 7 hingga 13 kali lipat. 

Secara keseluruhan, perempuan yang pernah mengalami kehamilan ektopik memiliki peluang 50-80% untuk mengalami kehamilan normal (kehamilan di dalam rahim) dan 10-25% peluang untuk mengalami kehamilan ektopik di kehamilan selanjutnya.

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kehamilan ektopik terulang kembali, namun ada beberapa langkah yang dapat Mama lakukan untuk mengurangi risikonya.

1. Mengobati penyakit pada organ reproduksi sebelum kehamilan

Freepik/freepik

Salah satu langkah penting untuk mencegah kehamilan ektopik terulang adalah mengobati penyakit atau infeksi pada organ reproduksi sedini mungkin. 

Beberapa masalah reproduksi yang perlu diperhatikan dan diobati di antaranya adalah perlengketan saluran tuba, kelainan bawaan struktur saluran tuba, infeksi klamidia, endometriosis, dan infeksi ginekologi. 

Mengobati penyakit pada organ reproduksi tidak hanya mengurangi risiko kehamilan ektopik, tetapi juga meningkatkan peluang untuk kehamilan yang sehat. Pasalnya, organ reproduksi yang sehat adalah salah satu kunci program hamil yang berhasil dan perkembangan janin yang baik.

2. Menunda kehamilan setelah mengalami kehamilan ektopik

Freepik/freepik

Setelah mengalami kehamilan ektopik, kehamilan selanjutnya sebaiknya lebih dipersiapkan. Perempuan yang mengalami kehamilan ektopik disarankan baru bisa kembali memulai program hamil lagi setelah menunggu sekitar 3 bulan.

Setelah operasi atau pengobatan untuk kehamilan ektopik, sebaiknya gunakan alat kontrasepsi yang aman untuk memberi waktu bagi tubuh untuk pulih sepenuhnya sebelum mencoba hamil lagi. Metode kontrasepsi yang dapat digunakan termasuk kondom, pil KB, suntik KB, atau metode kontrasepsi lainnya yang disarankan oleh dokter.

3. Rutin memeriksa kehamilan ke dokter kandungan

Freepik/pressfoto

Jika sudah hamil kembali setelah kehamilan ektopik, sangat penting bagi Mama untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala di dokter kandungan. Rutin memeriksa kandungan dilakukan untuk memastikan bahwa kehamilan berada di dalam rahim dan memantau perkembangan janin. 

Pemeriksaan kehamilan dapat meliputi ultrasound untuk memastikan lokasi kehamilan dan mendeteksi dini jika ada kelainan pada kehamilan.

4. Skrining prenatal

Freepik/wavebreakmedia_micro

Langkah lain yang tak kalah penting adalah melakukan skrining prenatal selama kehamilan. Skrining prenatal dapat mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini untuk mendapatkan penanganan yang tepat waktu. 

Skrining prenatal dapat mencakup tes darah, ultrasound, dan tes lainnya yang direkomendasikan oleh dokter untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi jika adanya masalah kehamilan sejak dini.

5. Mencegah penyakit menular seksual

Freepik/freepik

Untuk mencegah kehamilan ektopik terulang kembali, penting juga untuk mencegah penyakit menular seksual (PMS). Penyakit seperti gonore dan klamidia dapat menyebabkan infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya dapat merusak tuba falopi dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. 

Kenali pula gejala penyakit menular seksual, seperti gatal dan nyeri. Mengidentifikasi dan mengobati PMS sejak dini penting untuk mengurangi kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan ektopik.

6. Menerapkan pola hidup sehat

Freepik/freepik

Menerapkan pola hidup sehat juga merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehamilan ektopik terulang kembali. 

Hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok karena dapat merusak kesehatan reproduksi, termasuk rahim dan indung telur. Selain itu, penuhi asupan nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin dan mineral.

Tak hanya pola makan yang sehat, rutin berolahraga juga berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan yang ideal, yang penting untuk keseimbangan hormon dan kesehatan reproduksi. 

Itu dia 6 cara mencegah kehamilan ektopik terulang kembali. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest