Apa Itu Kehamilan Ektopik dan Bagaimana Cara Penanganannya?
Ketahui juga cara penanganannya ya Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan ektopik merupakan salah satu komplikasi kehamilan di mana sel telur yang dibuahi tidak bisa menempel pada tempat yang semestinya. Sel telur yang telah dibuahi dan berhasil menjadi embrio seharusnya menempel pada dinding rahim. Begitulah kehamilan yang semestinya.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tidak normal dikarenakan janin tidak bisa berkembang disebabkan embrio berada di tempat yang bukan sebagaimana mestinya.
Kehamilan ektopik merupakan kondisi yang harus segera dideteksi, Mama bisa mengonsultasikannya segera kepada dokter kandungan mama. Bila terlambat dideteksi, kondisi ini bisa membahayakan nyawa ibu hamil.
Bagaimana Kehamilan Ektopik Terjadi?
Banyak ibu hamil kurang memahami bagaimana proses kehamilan ektopik terjadi. Ini membuat penangan jadi sering terlambat. Berikut ini Popmama.com rangkum proses terjadinya kehamilan ektopik yang harus diwaspadai oleh ibu hamil:
1. Memulai harapan dan proses
Perempuan akan melepaskan sel telur dari indung telurnya setelah masa haid. Sel telur tersebut adalah sel telur yang siap untuk dibuahi. Sel telur tersebut akan berjalan menuju ke saluran telur kemudian bertemu sperma untuk dibuahi lalu menuju ke rahim saat proses pembuahan berhasil.
2. Setelah haid
Ketika haid usai dan Mama melakukan hubungan seksual, sperma pasangan akan masuk ke dalam rahim dan mencari sel telur yang bisa untuk dibuahi. Hasil pembuahan tersebut akan dinamakan dengan zigot.
3. Perjuangan zigot
Zigot akan berenang dan menuju ke rongga rahim. Di sini proses perjuangan zigot dimulai.
Zigot menuju rongga rahim kemudian akan ada pembelahan sel. Ketika sampai di rongga rahim, sel ini akan menempelkan dirinya ke dinding rahim agar bisa terus tumbuh.
4. Kegagalan pada proses kehamilan
Tidak semua proses kehamilan tadi bisa terwujud melalui proses yang normal. Dalam perjalanan zigot menuju ke rahim, bisa saja menemukan banyak halangan.
Halangan yang terjadi bisa membuat perjalanan zigot menjadi melambat dan terganggu. Akibatnya adalah zigot akan menempel bukan di dinding rahim. Jika ini terjadi, maka kehamilan ektopik bisa terjadi. Zigot itu bisa tumbuh di tempat-tempat seperti:
- Saluran telur. Lokasi ini adalah lokasi paling sering ditemukannya kehamilan ektopik. Tepatnya di daerah ampula, daerah yang lebar di saluran telur.
- Rongga perut.
- Ovarium atau indung telur.
- Kornu uteri.
- Leher rahim atau serviks.
Zigot bisa berubah menjadi embrio namun bukan pada tempatnya. Ketika usianya lebih dari tiga bulan zigot itu tidak bisa berkembang lagi sehingga akan menimbulkan keluhan pada ibu hamil yang mengalaminya. Penanganan medis harus segera dilakukan sedini mungkin, jangan sampai Mama terlambat mengatasi hal tersebut.
5. Apa yang harus dilakukan jika mengalami kehamilan ektopik terganggu?
Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh dengan normal jika tidak berada dalam rahim. Karena itu, penangannya adalah jaringan ektopik harus diangkat untuk menghindari komplikasi yang dapat berakibat fatal pada ibu hamil.
Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat secepatnya. Kehamilan ektopik yang terdeteksi dini umumnya bisa ditangani dengan suntikan methotrexate. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan sekaligus menghancurkan sel-sel yang sudah terbentuk.
Dokter akan memantau kadar hCG pasien setelah menerima suntikan. Jika kadar hCG dalam darah pasien tetap tinggi, hal ini biasanya mengindikasikan bahwa pasien membutuhkan suntikan methotrexate lagi.
Efek samping dari menyuntikan obat ini ke tubuh mama adalah merasa mual dan muntah. Sakit perut juga dapat muncul pada tiga hari atau satu minggu setelahnya.
Kehamilan ektopik juga dapat ditangani dengan operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan melalui operasi lubang kunci atau laparoskopi.
Tuba falopi yang ditumbuhi jaringan ektopik akan diperbaiki kalau masih memungkinkan.
Itulah beberapa hal terkait kehamilan ektopik yang perlu Mama waspadai. Mama juga perlu mengonsumsi banyak asam folat untuk menutrisi tubuh mama agar risiko kehamilan ektopik bisa dihindari.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Wajib Tahu! Inilah Tes Kesehatan saat Pemeriksaan Kehamilan Pertama
- Ini Dia Alasan Kenapa Tes Skrining Prenatal Penting Dilakukan!
- Mama, Yuk Coba Gunakan 10 Cara Alami Ini untuk Cek Kehamilan