Posisi Seks yang Diperbolehkan dan Dilarang saat Hamil
Berhubungan seksual selama hamil masih bisa dilakukan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa pasangan terkadang takut untuk berhubungan seksual selama kehamilan karena khawatir membahayakan kesehatan janin dalam kandungan. Padahal, berhubungan intim saat hamil masih diperbolehkan selama kondisi kandungan dianggap sehat dan kuat.
Berhubungan seksual masih bisa dilakukan dengan teknik khusus sehingga memberikan rasa nyaman untuk Mama maupun suami. Pasalnya, berhubungan seksual saat hamil kerap terhalang beberapa masalah, mulai dari perubahan mood hingga bentuk tubuh.
Untuk membantu Mama dan pasangan, Popmama.com akan mengulas posisi seks yang boleh dan dilarang saat hamil.
Bolehkah Berhubungan Seksual saat Hamil?
Pasangan mama mungkin khawatir hubungan seksual akan menyakiti bayi dalam kandungan. Perlu diingat bahwa hubungan seksual tidak berdampak pada bayi. Si Kecil akan tetap aman selama hubungan seksual berlangsung. Sebab bayi berada dalam posisi yang sangat terlindungi di dalam rahim.
Penetrasi seksual juga tidak menyebabkan terjadinya keguguran. Pasalnya, bayi dilindungi oleh cairan ketuban dan hubungan seksual tidak akan memengaruhi keamanannya di dalam rahim.
Manfaat Berhubungan Seksual saat Hamil
Sebelum membahas posisi hubungan seksual yang tepat selama kehamilan, Mama sebaiknya memahami terlebih dahulu manfaat dari hubungan seksual itu.
Faktanya adalah hubungan seksual saat hamil memiliki banyak manfaat seperti melancarkan peredaran darah. Saat peredaran darah lancar, maka pasokan oksigen dan nutrisi untuk janin akan lebih lancar pula.
Selanjutnya, hubungan seksual juga bisa memperkuat otot dasar panggul. Hal ini berhubungan dengan kesiapan mama menghadapi persalinan. Terakhir, hubungan seksual dapat meningkatkan sistem imunitas mama sehingga tidak mudah terserang penyakit selama kehamilan.
Posisi Seks yang Diperbolehkan saat Hamil
Seperti diketahui, berhubungan seksual selama kehamilan memiliki banyak tantangan karena Mama harus beradaptasi dengan perubahan mood dan bentuk tubuh. Guna memberikan rasa nyaman bagi Mama dan pasangan, maka diperlukan posisi hubungan intim yang tepat.
Mama dan pasangan bisa mencoba posisi woman on top atau suami dan istri saling berhadapan dengan tubuh istri berada di atas tubuh suami. Posisi ini mudah dilakukan pada trimester pertama dan kedua kehamilan.
Kemudian, Mama juga dapat mencoba hubungan seksual dengan posisi memiringkan tubuh sehingga tubuh mama dan pasangan membentuk menyerupai huruf V. Posisi selanjutnya adalah doggy style dengan menggunakan bantuan bantal untuk menyangga perut mama.
Begitu juga posisi seks sambil duduk juga diperbolehkan untuk dilakukan, terutama ketika trimester pertama kehamilan. Posisi seks sambil duduk tidak akan memberikan tekanan pada perut mama.
Posisi Seks yang Dilarang saat Hamil
Pada dasarnya, tidak ada posisi bercinta yang dilarang selama kehamilan selama mendapat persetujuan dari dokter. Namun, Mama sebaiknya menghindari posisi misionaris atau tubuh suami dan istri saling berhadapan dengan tubuh suami di atas.
Ketika melakukan hubungan seksual dengan posisi misionaris, perut mama akan tertekan, terutama ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Posisi misionaris juga dikhawatirkan membuat mama merasa sesak napas.
Itu tadi informasi mengenai posisi seks yang boleh dan dilarang saat hamil. Terpenting adalah Mama selalu berkomunikasi dengan suami untuk menentukan posisi bercinta yang tepat. Mama juga dapat konsultasi ke dokter untuk memilih posisi seks yang aman selama kehamilan.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Masih Amankah Berhubungan Seksual saat Hamil Trimester Kedua?
- Bolehkah Berhubungan Seks saat Janin Sudah Masuk Panggul?
- Berdarah setelah Berhubungan Seksual saat Hamil, Normalkah?