TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Remaja SMP Hamil dan Gugurkan Kandungan, Ini Bahaya Hamil saat Remaja

Awalnya ada tiga remaja SMP yang ingin konsultasi seputar kandungan dan gangguan menstruasi

Freepik/dianagrytsku

Apakah Mama mengetahui berita viral baru-baru ini tentang remaja SMP yang hamil dan berencana ingin menggugurkan kandungannya? Cerita tersebut awalnya diunggah oleh dr. Rizal Fitni, SpOG, melalui akun Instagramnya @rizalfitni.spog, lalu beredar viral di media sosial. 

Melalui unggahannya tersebut, dokter Rizal menceritakan awalnya ada tiga remaja SMP yang ingin konsultasi seputar kandungan dan gangguan menstruasi. Saat diperiksa, remaja yang disebut sebagai A diketahui tengah hamil. 

Ketika ditanya, A mengaku hamil setelah berhubungan seksual dengan pacar temannya, C. Dokter Rizal pun heran karena C bersama B turut mengantar A untuk memeriksakan kandungannya. Bahkan, kata A, temannya si C juga membelikan obat penggugur kandungan. 

Unggahan dokter Rizal itu pun menuai komentar pro dan kontra dari warganet. Apakah Mama percaya cerita tersebut berdasarkan kisah nyata? Sebenarnya apa risiko hamil saat usia remaja? Berikut rangkuman penjelasan seputar cerita remaja SMP tersebut yang dirangkum Popmama.com dilansir dari tayangan video di akun Youtube dokter Rizal. 

1. Berita remaja SMP hamil adalah kisah nyata

Freepik

Dokter Rizal pun mengklarifikasi unggahannya di Instagram. Melalui tayangan video di akun Youtubenya, dokter Rizal memastikan cerita remaja SMP yang hamil dan ingin menggugurkan kandungan merupakan kisah nyata. 

Namun, kejadiannya memang tak sepenuhnya sama seperti cerita yang dia unggah di akun Instagramnya. Cerita tersebut pun telah mendapat persetujuan dari remaja SMP itu untuk diunggah di akun Instagram dokter Rizal. 

“Pertama yang kita garis bawahi, ini riil. Saya menangani kasus ini, tapi ceritanya enggak 100 persen sama. Pasien sudah berkali-kali kontrol dan tujuannya saya upload cerita itu biar sama-sama belajar,” kata dokter Rizal. 

2. Kronologi remaja SMP hamil periksa ke dokter

Freepik/cookie_studio

Dokter Rizal menceritakan awalnya tiga remaja SMP itu datang ke tempat praktiknya. Mereka datang mengenakan seragam SMP dan masih jam sekolah. Menurut dokter Rizal, memang banyak remaja SMP yang datang ke tempat praktiknya. 

Mereka umumnya datang didampingi orangtua dan ingin konsultasi masalah menstruasi. Namun, tiga remaja SMP itu berbeda. Mereka tidak langsung menyampaikan tujuannya. 

“Mereka dorong-dorongan, saling tunjuk,” ujar dokter Rizal. 

Dokter Rizal lalu memaksa mereka untuk segera menyampaikan tujuan kedatangannya. Lalu, remaja A berani bicara dan mengaku hanya ingin memeriksa kandungannya. Remaja A mengatakan dirinya sedang menstruasi dan ingin memastikan kondisi rahimnya. 

Ketika diperiksa, dokter Rizal menemukan fakta bahwa remaja A sedang hamil. Teman si remaja A yakni remaja B dan C pun tertawa ketika dokter Rizal menyampaikan hasil pemeriksaanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi janin dalam keadaan baik termasuk si remaja A. 

Bayi Digugurkan Menggunakan Obat

Pixabay/medical prudens

Mengetahui hasil pemeriksaan itu, remaja A pun terkejut. Dia mengaku sudah mengonsumsi obat penggugur kandungan. Dia menganggap darah yang keluar merupakan darah menstruasi. 

Dokter Rizal pun terkejut mendengar pengakuan remaja A. Dia pun menanyakan dari mana remaja A mendapatkan obat penggugur kandungan tersebut. 

Remaja A mengaku mendapatkan obat tersebut dari C. Sebab, C pernah hamil dan berhasil menggugurkan kandungan menggunakan obat yang dibeli secara online. 

“Dia jelasin kalau si C pernah hamil dan menggugurkan kandungan menggunakan obat yang dibeli online,” kata dokter Rizal. 

4. Remaja A dihamili pacar dari remaja C

Freepik

Tak berhenti sampai di situ, remaja A pun mengaku hamil setelah berhubungan seksual dengan pacar dari remaja C. Dokter Rizal kembali kaget mendengar pengakuan A tersebut. 

Bahkan ketika menceritakan hal itu, tak ada rasa penyesalan dari A maupun C. 

“Si C enggak ada ekspresi, santai aja,” ujar dokter Rizal. 

Dokter Rizal kemudian menyarankan ketiga remaja tersebut pulang ke rumah dan menyampaikan kabar kehamilan itu ke orangtua. 

5. Berhasil gugurkan janin menggunakan obat

Flickr/Marek BerezaFollow

Seminggu kemudian, remaja A kembali lagi ke tempat praktik dokter Rizal. Kali ini dia datang sendiri dan mengenakan baju bebas. Dia lalu bercerita kalau dia berhasil menggugurkan janinnya menggunakan obat sepulang dari tempat praktik dokter Rizal. 

Dia mengetahui janinnya telah gugur di rumah remaja C. 

“Dia cerita setelah pulang dari tempat praktik, di rumah dia pendarahan dan janinnya keluar. Dia pulang ke rumah C,” ucap dokter Rizal. 

Remaja A selanjutnya dirawat di rumah sakit dengan alasan pendarahan akibat menstrurasi. Pasalnya, dia tidak menceritakan kehamilannya kepada dokter yang merawatnya. 

Dia pun kembali datang ke tempat praktik dokter Rizal untuk memastikan apakah janinnya benar-benar telah keluar dari rahimnya. Dia juga mengaku tidak menceritakan seputar kehamilannya kepada orangtuanya karena takut.

6. Hamil karena pergaulan bebas

Freepik/bearfotos

Dokter Rizal lalu menanyakan awal mula remaja A bisa dihamili pacar dari si C. Remaja A pun menceritakan bahwa dia telah bersahabat dengan B dan C sejak kelas 1 SMP. Dia sering menginap di rumah si C karena C sering ditinggal sendiri oleh orangtuanya. 

Dari situlah dia kenal pacar dari C yang masih duduk di bangku SMA. Mereka pun sering menonton video-video dewasa dan mencoba mempraktekkannya. Awalnya, remaja A mengaku hanya coba-coba karena penasaran. 

Dia pun sering menginap di rumah C karena jarang bertemu dengan orangtuanya. Oleh karena itu, dokter RIzal menganggap kehamilan si A disebabkan pergaulan bebas dan kurangnya pengetahuan mereka tentang seks. Dokter Rizal berharap orangtua lebih mengontrol dan mengawasi anak-anaknya sehingga tidak terjebak dalam pergaulan bebas. 

Bahaya Hamil saat Usia Remaja

Freepik/rawpixel

Perlu Mama ketahui bahwa kehamilan remaja di bawah usia 16 thaun bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi remaja dan janin. Sebuah lembaga penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa janin yang lahir dari perempuan berusia remaja bisa mengalami perkembangan intelektual dan berisiko lahir dalam keadaan cacat. 

Sementara itu, bagi perempuan berusia remaja yang hamil, mereka rentan terserang anemia, tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan mengalami depresi. Remaja yang hamil pun bisa terganggu pendidikannya karena sekolah kerap memutuskan untuk mengeluarkan siswa yang hamil. 

Jadi, Mama harus mengawasi pergaulan anak-anak, khususnya yang berusia remaja. Pendidikan seputar seks juga penting sehingga mereka bisa membedakan mana yang boleh dilakukan saat remaja dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Nah itulah informasi seputar bahaya kehamilan di usia remaja. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga :


 

The Latest