Di Isolasi Hingga Sembuh, Begini Perjuangan Pasien Corona yang Hamil
Begini kisah Farah, pasien virus corona hamil pertama di Malaysia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak beberapa bulan yang lalu hingga saat ini, virus corona atau COVID-19 masih menyebar ke banyak negara di dunia, bahkan penyebarannya jauh semakin cepat.
Sama seperti Indonesia, negara tetangga Malaysia juga masih berjuang melawan penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok yang satu ini. Untuk mencegah penyebarannya, Malaysia pun memberlakukan sistem lockdown terhitung sejak 18 Maret yang lalu hingga 31 Maret 2020.
Diketahui, pada Sabtu (22/03/2020), jumlah kasus virus corona di Malaysia mencapai 1.183 kasus dengan delapan orang meninggal dunia dan 114 lainnya sembuh.
Salah satu pasien yang sembuh dari corona adalah Farah Salwani, pasien kasus ke-69 di Malaysia sekaligus pasien hamil pertama di malaysia yang terinfeksi virus corona.
Dilansir dari IDN Times, berikut Popmama.com merangkum cerita perjuangan Farah hingga bisa sembuh menghadapi virus corona.
1. Awal mula Farah terjangkit virus corona
Diwawancari langsung oleh IDN Times, Farah menceritakan bagaimana awal mula ia mendapat kabar bahwa dirinya terkena virus corona. Mulanya, Farah mengalami demam selama tiga hari berturut-turut, dan nyeri di tubuh serta sedikit batuk.
"Saat itu saya sedang mengandung di awal trimester, jadi pada awalnya saya kira saya mengalami alergi mengandung," ujarnya pada Sabtu (22/03/2020) malam.
Melalui Instagramnya @farah_salwani, ia juga menceritakan bagaimana hari-harinya saat menjalani masa isolasi dari virus corona.
2. Farah menjalani tes swab sebanyak lima kali
Diketahui, perempuan berusia 32 tahun ini adalah pasien positif corona yang sedang hamil pertama di Malaysia. Farah dinyatakan positif virus corona oleh Rumah Sakit Kuala Lumpur dan ia juga harus menjalani tes swab sebanyak lima kali.
Tes swab adalah pengambilan sampel spesimen lendir dari saluran pernapasan yang akan diuji di laboratorium. Dari lima tes tersebut, tiga di antaranya menunjukkan bahwa dirinya positif COVID-19.
Mengetahui hal tersebut, Farah pun akhirnya terpaksa diisolasi hingga 12 hari di rumah sakit.
3. Farah mengalami sesak napas saat berada di ruang isolasi
Selama menjalani masa isolasi di rumah sakit, Farah tidak mengalami demam sama sekali. Namun ia masih kerap merasakan alergi hamil. Untuk membuat sistem imunnya membaik, Farah memaksa dirinya untuk memakan apa yang diberikan agar lekas pulih.
"Saya paksa diri saya untuk makan. Saya percaya untuk sehat dan cepat keluar dari hospital, saya perlu makan apa yang hospital sudah sediakan," ujarnya.
Namun, pada hari ketiga dan keempat, Farah mengalami sesak napas, dan dia tidak tahu pasti, apakah itu disebabkan virus corona atau tidak.
"Saya tidak pasti sesak napas tersebut disebabkan covid atau alergi mengandung atau karena rasa stres di rumah sakit," tambah Farah.
Baca juga:
Ibu Hamil Tunda ke Dokter Kandungan Bila Tidak Dalam Kondisi Gawat
4. Kondisi Farah selama berada di rumah sakit
Sesak napas mulai berkurang saat Farah menggunakan bantuan oksigen. Di Instagram storynya, dia juga sempat menuliskan ia sempat diajarkan cara menggunakan oksigen sendiri, karena tenaga kesehatan di Malaysia sibuk menangani pasien lainnya.
"Alhamdulillah, semuanya baik saja setelah dokter memberi saya sedikit bantuan oksigen. Selepas itu, saya tiada apa-apa masalah," katanya.
Hari-hari Farah selanjutnya dilalui dengan lancar. Ia kerap membagikan kisahnya di dalam ruangan melalui Instagram story. Dia juga sering menceritakan bagaimana para tenaga kesehatan merawat dia dengan baik.
5. Farah dinyatakan telah sembuh dari virus corona
Setelah menjalani masa isolasi di rumah sakit, kini Farah telah sembuh dari virus corona. Saat ditanya mengenai tips agar cepat pulih dari corona, Farah menjawab bahwa semangat untuk sehatlah yang menjadi kunci hingga ia bisa sembuh dari COVID-19.
Walaupun saat di rumah sakit Farah sempat mengalami alergi mengandung, namun ia coba untuk tidak memikirkan alergi tersebut.
"Kawan-kawan dan family juga banyak membantu semasa proses karantina saya. Baik dari segi kata-kata semangat dan juga bantuan dari segi masa (waktu), uang dan tenaga," ujar Farah.
6. Tips dari Farah agar bisa melalui masa isolasi dan kembali pulih
Tak hanya semangat untuk sembuh, Farah juga selalu mengikuti arahan setiap tenaga medis merawatnya. Ia juga berusaha agar tidak stres selama berada di ruang isolasi.
"Saya jadikan kuarantin itu peluang saya untuk merasa me time sebagaimana seorang ibu susah untuk mendapatkan masa-masa begitu," jelas Farah.
Walaupun tidak ada selera makan, Farah tetap memaksa untuk makan dan mengisi perutnya. Saat itu Farah memang tidak makan nasi, namun ia tetap berusaha menghabiskan sayur dan buah-buahan yang disediakan.
"Saya juga mengonsumsi suplemen vitamin C mengikut dose yang dinasihatkan. Air juga perlu diminum dengan banyak," ujarnya.
7. Lakukan pencegahan virus corona mulai dari diri sendiri
Hingga saat ini, 170 negara termasuk Indonesia dan Malaysia sedang bersama-sama melawan virus corona. Farah pun merasa bersyukur karena ia akhirnya bisa sembuh melawan virus mematikan tersebut.
"Tidak semua orang mampu melawan COVID-19 ini. Alhamdulillah Allah izinkan saya dan suami untuk sembuh dari sakit ini," tandas Farah.
Kini, Farah berharap semua orang bisa bertanggung jawab dan melakukan perannya masing-masing, seperti mematuhi imbauan pemerintah seperti menggunakan masker, mencuci tangan, hingga menerapkan social distancing atau menjaga jarak di masyarakat.
"Dan jangan panik. Semoga kita semua selamat dari wabah dan semoga wabah ini segera berakhir, agar kita semua dapat menjalani kehidupan normal semula," tutupnya.
Nah, itulah ketujuh fakta perjuangan Farah, seorang pasien hamil yang terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Semoga kita semua dapat terhindar dari virus berbahaya tersebut dan senatiasa sehat!
Baca juga:
- #dirumahaja: Ini Lho, 10 Topik Obrolan dengan Anak saat Makan Bersama
- Di Rumah Saja, Ini 7 Camilan yang bisa Dibuat dalam 5 Menit
- 6 Langkah Cuci Tangan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona pada Anak