Benarkah Sakit Gigi Tanda Awal Kehamilan?
Ketahui juga masalah lain yang dapat terjadi pada rongga mulut di awal kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebenarnya masalah sakit gigi dan ngilu pada ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah mengalaminya bisa jadi merupakan pertanda kehamilan.
Namun mengingat proses kehamilan yang sangat rumit hingga membutuhkan waktu sampai 12 hari sejak berhubungan seksual, maka tanda ini juga harus dilihat dari kapan
Mama mulai sakit gigi atau sakit gusi. Selain itu, perhatikan juga riwayat kesehatan gigi Mama sebelum hamil.
Perempuan yang sehat dan tidak pernah sakit gigi pun mungkin akan merasakan sakit gigi saat di awal kehamilan.
Tanda ini dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang meningkat dan adanya penyerapan kalsium dari sel yang membentuk janin di tubuh sang Mama.
Namun untuk lebih pastinya, akan lebih baik jika Mama membuktikannya dengan alat tes kehamilan yang akurat serta melihat gejala kehamilan awal lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum penyebab beserta gangguan gigi dan rongga mulut lainnya yang terjadi pada awal kehamilan.
1. Penyebab sakit gigi atau ngilu pada ibu hamil
Selain dilihat dari hormon kehamilan dan riwayat kesehatan gigi ibu hamil, Mama juga perlu memerhatikan beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya.
Ada beberapa hal yang memengaruhi kondisi gigi dan rongga mulut ibu hamil, berikut beberapa diantaranya:
- Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan meningkatkan kemungkinan munculnya peradangan di gusi (gingivitis).
Pada gingivitis, gusi membengkak dan terkadang berdarah saat ibu hamil menyikat gigi.
Penyakit lain yang dapat timbul oleh kehamilan adalah penyakit periodontal, yaitu penyakit pada jaringan pendukung gigi. Kondisi ini dapat timbul akibat gingivitis yang tidak ditangani dengan baik.
Kondisi lain terkait gusi pada kehamilan adalah timbulnya benjolan di gusi yang dinamakan epulis gravidarum atau tumor kehamilan.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan kesulitan saat berbicara atau makan.
Selama perubahan hormon, sistem kekebalan tubuh juga terganggu hingga kurang dapat melindungi tubuh dari bakteri yang menyebabkan penyakit gigi dan gusi.
Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan agar rajin menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari, menggunakan dental flossing (benang gigi) minimal sekali sehari, dan berkumur dengan cairan kumur antiseptik.
- Muntah
Hormon-hormon kehamilan membuat cincin otot yang menjaga makanan di dalam lambung melemah.
Memuntahkan makanan atau minuman membuat gigi terkena asam lambung yang kuat.
Muntah yang berulang-ulang pada akhirnya dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Kumurlah dengan air putih setelah muntah. Dilanjutkan berkumur dengan cairan kumur berfluoride atau mengoleskan secuil pasta gigi ke seluruh gigi. Kemudian bilas dengan air hingga bersih. Satu jam setelah muntah, barulah menyikat gigi.
- Kekurangan kalsium
Selain dua hal di atas, dahulu dipercaya bahwa bila ibu hamil kekurangan asupan kalsium, maka giginya akan lebih rentan berlubang karena kebutuhan kalsium bayi diambil dari gigi sang Mama.
Namun kepercayaan itu tidak sepenuhnya benar karena kebutuhan kalsium bayi akan terlebih dahulu diambil dari tulang ibu hamil bila asupan kalsiumnya kurang.
Bila sudah sangat berkekurangan, barulah gigi Mama juga dapat terkena dampak. Untuk itu, ibu hamil harus mencukupi asupan kalsium.
Jumlah kalsium yang cukup akan melindungi massa tulang ibu hamil dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dalam kandungan. Kalsium bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu, keju, dan yoghurt.
2. Masalah gigi dan rongga mulut lainnya
Selain sakit gigi dan ngilu, ada beberapa masalah gigi dan rongga mulut lainnya yang dapat terjadi pada awal kehamilan.
Berikut beberapa diantaranya:
- Gigi goyang
Kondisi mudah goyangnya gigi pada ibu hamil merupakan kondisi lanjutan akibat dari keadaan radang gusi.
- Mulut kering (Xerostomia)
Salah satu keluhan yang dialami oleh ibu hamil adalah mulut yang terasa kering, dan hal ini dapat dikaitkan juga dengan perubahan hormon yang terjadi.
Hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi hal ini adalah dengan perbanyak konsumsi air putih dan mengunyah permen karet guna merangsang keluarnya air liur.
- Sialorrhea atau ptyalism
Produksi air liur yang berlebihan ini jarang ditemui pada ibu hamil dan biasanya dimulai pada minggu kedua atau ketiga lalu mereda pada akhir trimester pertama.
Keadaan ini bukan merupakan sesuatu yang serius.
- Kelainan jaringan pendukung gigi
Kondisi ini juga kebanyakan terjadi karena kondisi lanjutan dari radang gusi yang dialami.
- Erosi pada gigi
Ibu hamil sering mengalami muntah terutama pada pagi hari, dimana asam yang terkandung dalam muntahan ini dapat merusak lapisan terluar dari gigi (email).
Kerusakan atau erosi gigi ini dapat dicegah dengan cara berkumur setelah muntah agar dapat menetralisir.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai sakit gigi yang terjadi pada ibu hamil di trimester awal.
Untuk mencegah terjadinya hal buruk pada gigi Mama di masa kehamilan, maka ada baiknya jika Mama rutin membersihkan dan menjaga kesehatan gigi.
Baca juga: Ini Dia Penyebab dan Cara Atasi Sakit Gigi Pada Masa Kehamilan