1000 HPK, Kunci Cegah Stunting yang Dimulai Sejak Masa Kehamilan
1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) adalah periode emas seorang anak, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah stunting merupakan salah satu masalah yang sedang diatasi oleh pemerintah sejak lama. Apa itu stunting? Stuntingadalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
1000 hari pertama kehidupan seorang anak dimulai sejak pembuahan, Ma. 1000 hari pertama ini merupakan periode emas perkembangan anak.
1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Selama masa tersebut asupan nutrisi yang baik sabgat perlu diperhatikan untuk perkembangan anak.
Nah, karena itu, pencegahan stuntingbisa dilakukan sejak seorang ibu hamil. Bahkan agar Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat, Mama perlu mempersiapkan diri sebelum hamil.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media dengan mengangkat tema mengenai Nutrisi 1000 HPK (hari pertama kehidupan).
Seminar ini diadakan pada Selasa, 29 Oktober 2024 dengan narasumber dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K) - Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI.
Penjelasan tentang 1000 HPK bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu 1000 Hari Pertama Kehidupan?
Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga 2 tahun pertama kehidupan (730 hari) yang biasa disebut dengan golden period atau periode emas.
Mengapa disebut periode emas? Di periode ini, pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sangat cepat dan pesat. Pertumbuhan dan perkembangan di periode ini bisa berdampak terhadap kualitas dan kesehatannya di masa depan.
Saat di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang. Kemudian, 2 tahun setelah kelahiran, si Kecil mulai beradaptasi dengan lingkungannya serta merupakan puncak perkembangan fungsi kognitif anak.
Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Pesat Terjadi di 1000 Hari Pertama Kehidupan
dr. Cut Nurul Hafifah menyebutkan jika otak tumbuh dan berkembang dengan pesat di 1000 hari pertama kehidupan. Setelah itu, otak memang terus tumbuh dan berkembang, namun tidak sepesat sebelumnya, Ma.
Pada masa 1000 hari pertama kehidupan, asupan gizi perlu diperhatikan mulai dari calon pengantin, calon ibu, janin hingga setelah si Kecil lahir.
Apabila asupan gizinya kurang maka berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya, timbul penyakit tidak menular, pertumbuhan kognitif terhambat sehingga kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan tinggi badan sehingga berisiko pendek bahkan stunting.
Pemenuhan Gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Status gizi perempuan baik sebelum hamil hingga menyusui juga perlu diperhatikan karena akan memengaruhi status gizi anaknya kelak. Jadi, jika Mama berencana untuk hamil, Mama disarankan untuk berkonsutasi dengan dokter sebelum program hamil. Dokter bisa memeriksa kondisi Mama dan melakukan tindakan yang diperlukan agar Mama siap untuk hamil dengan kondisi sehat.
Selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mengonsumsi tablet MMS, mendapatkan informasi yang lengkap tentang ASI dan manfaatnya, perawatan bayi, menyiapkan makanan pendamping ASI, imunisasi.
dr. Cut Nurul Hafifah menyebutkan, untuk mempersiapkan bayi mendapatkan ASI eksklusif, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultasi saat hamil.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada kehidupan 730 hari selanjutnya, yaitu asupan nutrisi yang bergizi, beragam, dan seimbang. Tidak cuma gizi saja yang harus diperhatikan, Ma. Pola asuh pun penting dalam 1000 hari pertama kehidupan ini. Orangtua bisa menerapkan pola asuh yang baik, misalnya, melakukan pencegahan penyakit dan imunisasi, deteksi dan stimulasi tumbuh kembang si Kecil.
Perlu diingat, ibu hamil yang mengalami stunting berpotensi melahirkan bayi yang stunting. Hal ini bisa menjadi “lingkaran setan” yang harus diputus, Ma.
Apa yang Harus Dilakukan oleh Ibu Hamil?
Pemeriksaan kehamilan rutin merupakan salah satu usaha pencegahan stunting selama masa kehamilan. Selama masa kehamilan, Mama disarankan untuk periksa minimal 6 kali. 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester ketiga.
Mengutip dari laman Kemenkes, paling sedikit dilakukan 2 kali pemeriksaan oleh dokter atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan pada trimester pertama dan ketiga dengan memakai USG. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau kesehatan ibu dan janin salah satunya melalui penimbangan berat badan ibu dan pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemenuhan gizi ibu hamil dan janin.
Pada ibu yang masuk kategori kekurangan energi kronis (KEK) pemberian makanan tambahan untuk mengejar kenaikan berat badan selama kehamilan harus dilakukan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin agar dokter bisa memantau kehamilan Mama.
Selain melakukan pemeriksaan rutin, ibu hamil juga disarankan untuk minum tablet tambah darah atau MMS selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil perlu mengonsumsi beragam jenis bahan makanan seperti makanan pokok, protein hewani, kacang-kacangan, buah dan sayur.
Pastikan Mama selalu terhidrasi sepanjang hari dengan minum air 8-12 gelas/hari (2-3 liter)/hari, ya.
Faktor yang Memengaruhi Tinggi Anak
Lalu apa yang memengaruhi pertumbuhan seorang anak? Faktor-faktornya dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
- Masa kehamilan: kondisi kehamilan yang baik bisa memengaruhi tinggi anak sekitar 30%.
- Masa bayi: masa bayi ini bisa memengaruhi tinggi hingga 15%. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tinggi, yaitu pemenuhan nutrisi, kesehatan yang baik dan masa kecil yang bahagia, dan hormon tiroid.
- Masa kanak-kanak: memengaruhi sekitar 40% dari tinggi anak kelak. Faktor-faktornya antara lain genetik, hormon pertumbuhan, hormon tiroid, kesehatan dan masa kecil yang bahagia.
- Masa pubertas: memengaruhi sekitar 15% dari tinggi anak. Faktor-faktornya antara lain hormon estrogen dan testosteron, serta hormon pertumbuhan.
Itu penjelasan tentang 1000 HPK. 1000 HPKadalah periode emas yang dimulai sejak pembuahan. Oleh karena itu, ibu hamil juga perlu memperhatikan asupan nutrisi agar janin tumbuh dan berkembang dengan baik.
Diskusikan dengan dokter mengenai kebutuhan nutrisi Mama saat hamil dan cara menjaga kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Cukupi Gizi Mama saat Program Hamil sebagai Langkah Cegah Stunting
- Cegah Stunting, Ini Takaran Protein Hewani untuk MPASI
- Cara Mencegah Stunting pada Anak yang Bisa Mama Lakukan