Amankah Ibu Hamil Muntah Kuning Pahit?
Mual dan muntah sering dialami saat hamil muda, namun amankah jika muntah kuning dan pahit?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mungkin lebih memperhatikan rasa sakit, nyeri, ketidaknyamanan, dan cairan tubuh sehari-hari dibandingkan biasanya.
Ibu hamil mengalami gejala kehamilan yang mungkin membuat tidak nyaman tapi biasanya tidak berbahaya. Di sisi lain, Mama mungkin mengalami tanda-tanda peringatan akan masalah serius. Oleh karena itu, maka tidak heran jika Mama jadi lebih waspada saat hamil.
Salah satu yang sering dialami oleh ibu hamil adalah muntah. Meski normal, Mama tentu khawatir juga muntah itu berwarna kuning dan mulut terasa pahit setelah muntah. Apakah kondisi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan? Atau malah sebaliknya?
Amankah ibu hamil muntah kuning pahit? Untuk mengatahui jawabannya, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Amankah Ibu Hamil Muntah Kuning Pahit?
Muntah saat hamil adalah normal. Tapi bagaimana jika warnanya kuning dan mulut terasa pahit setelah muntah?
Cairan kuning pahit yang Mama muntahkan adalah cairan perut. Mama paling sering melihatnya di pagi hari, sebelum makan, atau jika Mama muntah berulang kali.
Cairan di perut ini mengandung enzim untuk membantu mencerna makanan. Namun saat Mama muntah dan tidak ada makanan di perut, Mama bisa mengeluarkan sebagian enzim itu. Enzim itulah yang membuat muntah berwarna kuning atau kuning kehijauan dan terasa pahit.
Muntah yang Normal selama Kehamilan
Selama kehamilan, muntah bisa menjadi gejala normal dari mual di pagi hari atau refluks. Mual sering kali menjadi yang paling buruk pada trimester pertama dan sebagian besar mereda pada minggu ke-20, meskipun bagi beberapa perempuan hal ini tidak pernah benar-benar hilang sampai bayi lahir.
Tergantung pada apakah Mama baru saja minum cairan dan seberapa sering Mama muntah, konsistensi muntahan kuning mungkin berbeda-beda.
Bisa jadi sangat cair dan bening, berbusa, atau bahkan kental dan berlendir. Ini semua masuk dalam kategori “normal”.
Selain muntah berwarna cerah, Mama mungkin juga mengalami gejala mual di pagi hari seperti yang biasa terjadi:
- perasaan mual dan mabuk darat,
- keram perut,
- kehilangan selera makan,
- dehidrasi,
- rasa pahit atau logam di mulut.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Muntah Kuning dan Pahit?
Jika Mama memuntahkan cairan perut saat pertama kali bangun di pagi hari, ada baiknya mencoba makan sesuatu yang ringan sebelum bangun dari tempat tidur. Cobalah biskuit atau roti, kacang almond atau kacang mete, atau bahkan sedikit apel atau pisang.
Mama juga bisa mengonsumsi snack di malam hari jika terbangun.
Penting agar Mama tidak mengalami dehidrasi, jadi teruslah minum banyak air. Minum dalam jumlah sedikit dan sering mungkin lebih baik daripada minum dalam jumlah banyak sekaligus. Siapkan air di samping tempat tidur yang bisa Mama minum di malam hari jika terbangun.
Mama mungkin merasakan rasa pahit atau logam di mulut setelah muntah cairan perut. Namun usahakan untuk tidak langsung menyikat gigi. Cairan lambung melunakkan enamel gigi untuk sementara, jadi menyikat gigi segera setelah muntah dapat merusak enamel.
Sebagai gantinya, cobalah minum segelas air, atau bilas mulut dengan air dan buang. Sedikit lemon dalam air atau menghisap es batu dapat membantu.
Kapan Mama Harus Khawatir?
Muntah berlebihan saat hamil disebut hiperemesis gravidarum (HG). Jika Mama muntah berkali-kali dalam sehari, sulit makan atau minum tanpa merasa sakit, dan berat badan turun, Mama mungkin menderita HG.
Segera temui dokter atau bidan jika Mama mengalami gejala berikut ini:
- warna urine sangat gelap atau Mama tidak kencing selama lebih dari 8 jam,
- merasakan sakit atau demam,
- sangat lemah atau merasa lemas,
- ada darah di muntahan,
- muntah beberapa kali sehari,
- tidak bisa menyimpan makanan atau air selama 24 jam atau lebih,
- mengalami sakit kepala parah, masalah penglihatan, nyeri hebat di bawah tulang rusuk, atau pembengkakan mendadak pada wajah, tangan, atau kaki.
Dan bicarakan dengan dokter atau bidan jika berat badan Mama terus turun seiring berjalannya waktu.
Ada obat yang dapat membantu meringankan muntah. Namun, selalu bicarakan dengan dokter atau bidan sebelum mengonsumsi obat apa pun, baik herbal maupun alami.
Jika Mama memuntahkan cairan yang warnanya lebih hijau zaitun atau hijau kecokelatan dibandingkan kuning, itu mungkin empedu. Mama harus segera mencari nasihat medis jika merasa muntah empedu.
Muntah warna kuning mungkin mengkhawatirkan, tetapi pada sebagian besar kasus, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Artinya Mama muntah saat perut kosong - cairan kuning itu adalah asam lambung.
Mama mungkin bisa mencegahnya dengan mengonsumsi makanan kecil terlebih dahulu di pagi hari. Namun Mama biasanya tidak akan bisa menghentikan mual di pagi hari sepenuhnya.
Untungnya, bagi sebagian ibu hamil, mual di pagi hari akan hilang pada akhir trimester pertama, termasuk muntah kuning dan pahit.
Jadi Mama sekarang sudah mengetahui tentang amankah ibu hamil muntah kuning pahit. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Wajarkah Ibu Hamil Mual Muntah di Malam Hari? Ketahui Faktanya!
- Waspada! Ini 3 Penyebab Muntah Darah saat Hamil
- 7 Minuman untuk Mengatasi Mual dan Muntah saat Hamil Muda