Bagaimana Cara Memberitahukan Kehamilan pada Anak? Ini Panduannya, Ma
Terkadang respons anak akan berita kehamilan tidak sesuai dengan harapan, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dikaruniai anak lagi setelah memiliki anak tentu akan membawa keceriaan baru bagi keluarga. Sebelum memberitakan mengenai kehamilan kepada anak, Mama mungkin bertanya-tanya bagaimana reaksi anak. Mama mungkin akan mendapatkan pelukan hangat serta jeritan bersemangat dari calon kakak.
Tetapi alih-alih mendapatkan respons yang bersemangat, si sulung bisa jadi justru mengajukan pertanyaan: “Kenapa harus punya adik?”
Apakah ia berpikir bahwa Mama tidak sayang lagi padanya? Atau Mama mungkin khawatir jika ia tidak akan menyukai adiknya kelak.
Momen ini mungkin tidak berjalan seperti yang Mama harapkan. Tapi mereka adalah makhluk kecil dengan pikiran dan emosi yang besar. Pengumuman mengenai kehamilan dapat mengubah dunia mereka sepenuhnya. Jadi, sangat penting untuk melakukannya dengan benar, Ma.
Ini berarti menemukan keseimbangan yang baik antara fakta dan empati, menurut Erica Reischer, seorang psikolog yang berbasis di California dan penulis What Great Parents Do.
“Jangan melakukan pemberitahuan secara berlebihan,” sarannya. "Dan jika mereka benar-benar menunjukkan reaksi tertentu yang tidak seperti Mama harapkan, lanjutkan saja."
Sebagai permulaan, hindari acara pengumuman akan kehamilan yang berlebihan. Alih-alih mengundang banyak orang, Mama dapat melakukannya dengan suami dan anak saja. Lalu bagaimana selanjutnya?
Berikut Popmama.com merangkum beberapa cara mengumumkan kehamilan pada anak berdasarkan usianya. Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut, Ma!
Memberitahukan Kehamilan pada Balita
Betapapun mudah berubahnya balita, mereka adalah usia yang termudah dalam hal menyampaikan berita awal kehamilan. Mereka tidak sepenuhnya memahami bahwa bayi yang Mama bicarakan secara abstrak akan mencuri perhatian mama dan mainannya dalam beberapa bulan. Jadi hal ini belum menjadi masalah besar bagi mereka.
Buat pengumuman tetap sederhana dan lugas, kata pelatih orangtua Dawn Huebner. “Saya adalah pendukung terminologi yang benar, jadi saya akan mengatakan sesuatu seperti, Mama memiliki bagian khusus di tubuh yang disebut rahim. Di situlah bayi tumbuh. Mama memiliki bayi dalam rahim, dan beberapa bulan lagi bayi itu akan lahir, dan kamu akan memiliki adik laki-laki atau perempuan."
Karena sulit bagi balita untuk sepenuhnya memahami bahwa ada calon bayi di perut mama, jadi Mama dapat menunggu ketika baby bump mulai terlihat. Tetapi ini juga dapat berarti menyembunyikan berita kehamilan sehingga anak mungkin akan mendengar berita ini secara tidak sengaja dari orang lain.
Si Kecil akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kehamilan dan bayi. Jadi, persiapkan diri untuk memberikan jawaban sesuai umurnya.
Seiring berjalannya waktu, pertimbangkan untuk mendapatkan boneka yang bisa menjadi "bayi" untuk calon kakak. Mama dapat menunjukkan berbagai cara yang dapat dilakukannya untuk membantu setelah bayi yang sebenarnya lahir.
Memberitahukan Kehamilan pada Anak Prasekolah
Setiap kelompok usia memiliki tantangannya sendiri-sendiri, tetapi anak-anak prasekolah bisa menjadi sangat rumit. Mereka terbiasa memiliki Mama hanya untuk diri mereka sendiri, mereka lebih sadar daripada balita, serta belum bisa mengendalikan emosi seperti anak-anak yang lebih tua. Di usia ini, mereka memiliki banyak pertanyaan mengenai dunia di sekitar mereka termasuk kehamilan mama.
Mereka akan mengajukan pertanyaan berikut: “Bagaimana bayi tumbuh? Bagaimana mereka keluar? Kamar siapa yang akan digunakan bayi? Akankah bayi menyentuh mainan saya? Apakah ia laki-laki atau perempuan?”
Bersikaplah jujur, jelaskan sesuai usianya, dan jangan berlebihan dengan detail. Meskipun terkadang terasa seperti interogasi, ingatlah bahwa ini adalah percakapan. Selain itu, cara terbaik ketika mengajarkan anak adalah saat mereka mengajukan pertanyaan.
Anak prasekolah mungkin bersemangat satu menit, membuat rencana yang rumit tentang kapan bayinya lahir, dan marah di menit berikutnya, tidak menyukai perubahan yang terjadi. Jadi, bersiaplah, Ma.
Jangan pernah memberi tahu anak bahwa perasaan mereka tidak menyenangkan atau tidak diterima. Anak-anak di usia ini sedang belajar untuk mengelola dan mengatur perasaan yang besar. Cara terbaik untuk melakukannya adalah meminta orangtua mengakui dan menerima mereka. Jelaskan bahwa Mama mencintai dan menghargainya, apa pun yang mereka rasakan.
Memberitahukan Kehamilan pada Anak Usia Sekolah
Jika menurut Mama memberitahu anak yang lebih besar bahwa Mama sedang hamil lebih mudah karena mereka seperti orang dewasa kecil dalam banyak hal, pikirkan lagi.
Kuncinya adalah jangan mencoba membujuk mereka keluar dari emosi mereka. “Memberitahu anak-anak bahwa bukan itu yang mereka rasakan tentang sesuatu tidak pernah benar-benar mengubah perasaan mereka,” jelas Reischer.
Sebaliknya, jika mereka tidak tampak senang dengan berita ini, akuilah dan kemudian menanyakan apa yang mungkin membuat mereka khawatir dan apa yang mungkin membuat segalanya lebih baik. Anak-anak yang lebih besar mungkin dapat menjelaskannya.
Meskipun setiap anak memiliki kekhawatiran yang berbeda, beberapa yang umum mungkin berkisar tentang bagaimana seorang bayi dapat mengubah kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan Mama. Huebner berkata, bersiaplah untuk pertanyaan bagaimana jika— “Bagaimana jika bayi mengacaukan barang-barangku? Bagaimana jika Mama terlalu sibuk untuk bermain dengan saya? ”
Berikan kepastian bahwa akan ada cukup untuk semua orang, cukup cinta, cukup waktu, cukup ruang, apa pun yang dikhawatirkan anak. Sertakan anak yang lebih besar dalam perencanaan dan persiapan untuk bayi, tetapi jangan biarkan bayi menjadi pusat dari semua interaksi.
Mengatasi Akibatnya
Pekerjaan mama belum selesai setelah Mama mengumumkan kehamilan. Pertanyaan dan kekhawatiran baru mungkin muncul. Anak yang lebih kecil menunjukkan kekesalan tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam gangguan tidur dan nafsu makan, atau dalam kemampuan untuk mengendalikan impuls dan bekerja sama.
Perilaku buruk adalah tanda bahwa anak-anak membutuhkan bantuan untuk mengelola perasaan yang sulit, jadi penting bagi orangtua untuk bersikap suportif daripada menghukum.
Jadi perhatikan setiap perubahan, dan ingat, tidak peduli berapa usia anak sulung kita, mereka masih sangat membutuhkan Mama. Sedikit pengertian dan banyak cinta dapat membantu mereka menavigasi fase baru kehidupan ini. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Nah, itulah cara mengumumkan berita kehamilan pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Mama, Ini Cara Jitu Mengajarkan Anak untuk Menghargai Orang Lain
- Wajib Tahu! Alasan Anak Menggigit Kuku dan Bagaimana Menghentikannya
- Apakah Anak Mama Perlu Melakukan Meditasi? Ini Manfaatnya!