Bau Badan Mendadak Muncul saat Hamil, Apakah Ini Normal?
Lagi-lagi ini disebabkan oleh peningkatan hormon saat hamil, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bau badan bisa menjadi salah satu dari banyak perubahan yang mungkin Mama alami selama kehamilan. Sebagian ibu hamil mungkin dapat mengelolanya dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, sedangkan beberapa membutuhkan perhatian dokter.
Bau badan tidak selalu memberikan bau yang tidak sedap atau tidak normal; bisa juga bau normal karena berkeringat.
Dalam ulasan Popmama.com kali ini, akan dibahas tentang alasan di balik bau badan saat hamil dan tindakan yang dapat Mama lakukan untuk mengatasinya.
Apakah Normal Memiliki Bau Badan selama Kehamilan?
Tingkat metabolisme basal meningkat selama kehamilan, meningkatkan aliran darah dan suhu tubuh. Hal ini membuat kelenjar keringat menjadi aktif dan dapat meningkatkan jumlah keringat yang dihasilkan.
Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin mengalami peningkatan indra penciuman selama kehamilan. Kedua faktor ini bisa memudahkan ibu hamil untuk mencium bau badannya, meski itu hanya bau keringat biasa. Namun selain peningkatan jumlah keringat, bisa jadi Mama juga mengalami perubahan bau badan.
Apa Penyebab Bau Badan selama Kehamilan?
Bau badan bisa berubah selama kehamilan dan tetap ada sampai beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Berikut beberapa alasan yang bisa menyebabkan bau badan menyengat saat hamil.
- Perubahan hormonal: Peningkatan kadar hormon, terutama estradiol dan progesteron, dapat meningkatkan indra penciuman ibu hamil. Kedua hormon ini cenderung menyebabkan bau yang lebih kuat di daerah genital dan ketiak, yang bisa menjadi alasan mengapa Mama mencium bau badan.
- Meningkatnya keringat: Meningkatnya berat badan dan kelebihan berat badan saat hamil membuat tubuh tetap hangat. Karena itu, Mama mungkin cenderung lebih banyak berkeringat, bahkan di iklim yang lebih dingin. Keringat memang tidak berbau, tetapi jika mengendap di tubuh, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan menimbulkan bau tak sedap.
- Perubahan pola makan: Makanan yang Mama makan juga dapat memengaruhi komposisi tubuh. Makanan laut dapat memengaruhi keringat dan keputihan, daging merah dapat memengaruhi bau badan, dan sulfur dalam sayuran tertentu (seperti kubis, kembang kol, dan brokoli) diserap oleh aliran darah, menyebabkan bau tak sedap.
- Keputihan: Peningkatan suplai darah selama kehamilan dapat mengubah tingkat pH di vagina yang dapat menyebabkan bau yang berbeda. Tetapi jika baunya menyertai keputihan yang tidak normal, sensasi terbakar atau gatal, itu bisa menjadi tanda infeksi vagina.
Cara Alami Mengatasi Bau Badan saat Hamil
Mama mungkin tidak dapat menghilangkan bau badan saat hamil sepenuhnya, tetapi Mama dapat mengurangi bau tak sedap ini dengan cara:
- Mandi dua kali sehari: Mandi santai dua kali sehari menggunakan sabun anti bakteri yang lembut. Selain itu, keringkan tubuh dengan handuk bersih sebelum mengenakan pakaian. Jangan lupa untuk mencuci rambut setiap kali terasa berminyak.
- Cukur rambut di ketiak atau vagina: Cukur rambut di vagina dan ketiak untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan bau badan.
- Tetap terhidrasi: Minum lebih banyak air karena dapat mengontrol bau badan dan juga membuang racun dari tubuh.
- Kenakan pakaian yang tepat: Kenakan kain katun yang bernapas dan dapat menurunkan suhu tubuh. Selain itu, jangan mengenakan pakaian yang sama setelah mandi. Jangan gunakan pakaian poliester dan rayon. Rendam pakaian dalam dan kaus kaki dalam air cuka untuk menghilangkan bau tak sedap.
- Makan dengan benar: Hindari makanan berbau seperti bawang bombay dan bawang putih. Makan lebih banyak buah dan sayuran karena baunya tidak terlalu menyengat.
- Jaga kebersihan vagina: Jaga kebersihan vagina dengan mencuci area intim dengan pembersih biasa dan tanpa pewangi. Ini membantu dalam menjaga bakteri dan tingkat pH di area vagina.
- Deodoran dan antiperspiran: Mama dapat menggunakan deodoran berbau ringan atau bedak talkum untuk mengurangi bau badan dan mengurangi keringat. Mama juga dapat menggunakan tisu bayi untuk menyeka keringat dari ketiak, di bawah payudara, dan area bikini.
Tindakan ini mungkin aman dan tidak akan membahayakan Mama atau janin.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Konsultasikan dengan dokter jika bau badan tidak kunjung membaik dengan tips perawatan di rumah. Selain itu, jika Mama mengalami beberapa gejala berikut:
- Mengalami perubahan bau badan,
- tiba-tiba mulai berkeringat berlebihan,
- mengalami bau badan tak tertahankan.
Dokter mungkin menyarankan perawatan untuk mengontrol bau sampai batas tertentu.
Nah, itu beberapa penyebab bau badan saat hamil. Yang terpenting, selalu menjaga kebersihan badan selama hamil ya, Ma.
Apakah Mama juga mengalami masalah ini saat hamil?
Baca juga:
- Alami Perubahan Emosi yang Dramatis saat Hamil, Normalkah?
- Normalkah? Ini Penyebab Penurunan Berat Badan saat Trimester Ketiga
- Normalkah Mengalami Keputihan Berwarna Cokelat saat Hamil Tua?