Bolehkah Ibu Hamil Makan Seblak Ceker?
Seblak merupakan makanan khas Bandung yang digemari oleh banyak orang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mungkin ngidam makanan tertentu. Misalnya seblak ceker. Seblak adalah makanan khas Bandung yang disukai oleh banyak orang. Rasanya enak, seblak cocok dimakan kapan saja.
Namun ibu hamil perlu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Pasalnya, makanan tertentu mungkin dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan kesehatan ibu hamil.
Hal ini membuat Mama bertanya-tanya: bolehkah ibu hamil makan seblak ceker? Nah, sebelum mengonsumsinya, simak dulu penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Seblak Ceker?
Hingga kini, belum ada larangan terkait mengonsumsi seblak ceker saat hamil. Namun Mama juga perlu memperhatikan jumlah kalori saat mengonsumsi seblak ceker.
Selain ceker, pada semangkuk seblak juga terdapat kerupuk, mi, sosis, kencur, bawang putih, garam, dan penyedap rasa.
Mengutip dari laman Fatsecret Indonesia, dalam satu prosi seblak (ukuran 200 gram) mengandung:
- Kalori: 262 kkal
- Lemak: 13,31 gram
- Protein: 8,15 gram
- Karbohidrat: 31,15 gram
- Sodium: 551 mg
- Serat: 4,5 mg
- Kalium: 472 mg
Selama tidak ada masalah, ibu hamil boleh mengonsumsi seblak, namun sebaiknya tidak berlebihan.
Rasa pedas pada seblak ceker juga bisa mengiritasi usus mama. Jadi, bagi Mama yang tidak tahan makan pedas, sebaiknya mengurangi takaran sambal atau cabai pada seblak, ya.
Mama juga harus memastikan ceker dimasak dengan matang, untuk menghindari risiko kontaminasi virus dan bakteri.
Untuk amannya, Mama juga bisa membuat seblak ceker sendiri di rumah agar kebersihannya lebih terjamin.
Dampak Mengonsumsi Seblak Ceker secara Berlebihan
Seblak ceker mungkin memiliki kandungan garam yang tinggi, Ma. Ibu hamil perlu berhati-hati dalam mengonsumsi garam, terutama bila Mama memiliki risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia.
Umumnya rasa gurih dan asin pada seblak berasal dari kandungan sodium atau garam yang ada dalam bumbunya. Idealnya asupan garam tidak melebihi 2.000 mg natrium atau setara dengan 1 sendok teh per hari.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi garam yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Di antaranya dehidrasi, pembengkakan di bagian tubuh, kejang otot, gangguan fungsi ginjal, sakit kepala dan penurunan kemampuan kognitif.
Konsumsi seblak berlebihan dan terlalu sering juga bisa memicu penambahan berat badan berlebih pada ibu hamil.
Mungkin selama ini Mama tidak menyadari kalau seblak mengandung karbohidrat dan lemak yang cukup tinggi. Ini bisa berasal dari berbagai campuran bahan makanan yang ada di dalam semangkuk seblak. Kalau terlalu sering mengonsumsinya, hal ini tentu berpotensi meningkatkan berat badan atau obesitas.
Faktanya beberapa seblak yang dijual di pasaran mengandung MSG (Monosodium Glutamate). Penggunaannya yang berlebihan bisa memincu gangguan fungsi organ tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak.
Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat mengonsumsi MSG secara berlebihan diantaranya mual, muntah, sakit kepala, lemas, nyeri dada hingga gangguan irama detak jantung.
Kandungan Nutrisi Ceker Ayam
Ceker ayam sebagian besar terdiri dari jaringan ikat — kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang. Namun, ceker ayam tetap cukup bergizi dan mengandung cukup banyak vitamin dan mineral.
Satu porsi 2 ceker ayam (70 gram) mengandung:
- Kalori: 150
- Protein: 14 gram
- Lemak: 10 gram
- Karbohidrat: 0,14 gram
- Kalsium: 5% dari nilai harian (DV)
- Fosfor: 5% dari DV
- Vitamin A: 2% dari DV
- Folat (vitamin B9): 15% dari DV
Sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan pada kulit, tendon, otot, tulang, dan ligamen.
Ceker ayam juga merupakan sumber folat (vitamin B9) yang baik, yang membantu sintesis DNA dan membantu mencegah kelainan lahir.
Kandungan lemaknya sebagian besar berasal dari kulitnya, yang biasanya dibuang saat dimasak. Namun, ceker ayam sering digoreng atau disajikan dengan saus, yang dapat meningkatkan kandungan karbohidrat, lemak, dan kalorinya secara signifikan.
Manfaat Konsumsi Ceker Ayam
Konsumsi ceker ayam dipercaya bisa memberikan beberapa manfaat kesehatan, seperti:
- Dapat meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit
Bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan kulit.
Sebuah studi selama 6 bulan pada 105 perempuan dengan selulit sedang menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur secara signifikan mengurangi selulit dan kekasaran kulit dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Lebih jauh lagi, dalam tinjauan terhadap 11 studi pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit.
Selain itu, studi pada hewan menunjukkan bahwa kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi pembentukan kerutan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet B (UVB), yang merupakan jenis sinar ultraviolet yang menyebabkan kulit terbakar.
Kolagen dapat bekerja dengan meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang diyakini dapat membantu mencegah penuaan kulit. Dapat membantu mengurangi nyeri sendi
- Kolagen dalam ceker ayam dapat meredakan nyeri sendi
Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis. Jenis artritis ini mengikis atau merusak tulang rawan, yang menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kesulitan bergerak.
Sebuah studi selama 3 bulan pada 191 orang dengan osteoartritis lutut menyimpulkan bahwa dosis harian kolagen yang berasal dari tulang rawan ayam secara signifikan mengurangi penanda nyeri, kekakuan, dan disfungsi fisik.
Sebuah studi selama 12 minggu pada 139 atlet dengan nyeri lutut menemukan hasil yang serupa. Mereka yang mengonsumsi 5 gram kolagen setiap hari mengalami peningkatan signifikan dalam intensitas nyeri selama beraktivitas dan berkurangnya kebutuhan untuk perawatan tambahan. Nah, ibu hamil yang kerap mengalami nyeri sendi bisa mengonsumsi ceker ayam, ya.
- Dapat membantu mencegah pengeroposan tulang
Asupan kolagen dapat meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang.
Sebuah studi selama 1 tahun pada 102 perempuan menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen — suatu bentuk kolagen yang terdegradasi — per hari meningkatkan kepadatan dan sintesis mineral tulang sekaligus menurunkan degradasi tulang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Demikian pula, dalam sebuah studi pada 39 perempuan, mereka yang mengonsumsi suplemen kolagen menunjukkan kehilangan kepadatan mineral tulang yang jauh lebih sedikit daripada kelompok kontrol.
Para peneliti percaya bahwa kolagen dapat memberikan efek ini karena merupakan komponen utama massa tulang.
Karena kandungan kolagennya yang tinggi, ceker ayam juga dikaitkan dengan manfaat berikut:
- Membantu mengontrol gula darah. Sebuah studi pada hewan menentukan bahwa protein ceker ayam dapat membantu meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang peptida-1 mirip glukagon (GLP-1), hormon yang mengaktifkan produksi insulin.
- Meningkatkan kesehatan jantung. Kolagen merupakan komponen vital arteri dan vena, bersama dengan elastin. Penelitian menunjukkan bahwa rasio elastin terhadap kolagen yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit jantung.
Itu penjelasan tentang bolehkah ibu hamil makan seblak ceker. Jawabannya boleh, namun jangan dikonsumsi secara berlebihan, Ma.
Apakah Mama juga suka makan seblak ceker?
Baca juga:
- Resep Ceker Mercon Pedas Manis, Kelezatan yang Memikat
- Bolehkah Ibu Hamil Makan Ceker Ayam? Ini Faktanya
- Baik untuk Mama dan Janin, Ini 10 Manfaat Makan Ceker Ayam Saat Hamil