Cara Menyelamatkan Janin yang Pertumbuhannya Terhambat
Ketahui penyebabnya dan cara mengatasinya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, kunjungan perawatan prenatal menjadi bagian integral dari rutinitas Mama. Saat pemeriksaan, dokter mengukur ukuran janin untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhannya.
Mereka akan melakukannya dengan mengukur tinggi fundus—atau jarak dalam sentimeter dari puncak tulang kemaluan ke puncak rahim. Mengukur tinggi fundus memberi dokter gambaran yang lebih baik tentang bagaimana janin tumbuh dan apakah ukurannya sesuai dengan usia kehamilan Mama.
Jika tinggi fundus lebih kecil dari yang diharapkan, pertumbuhan janin mungkin terhambat. Kadang-kadang juga disebut sebagai pembatasan pertumbuhan janin atau kecil untuk usia kehamilan.
Apa penyebab kondisi ini?
Selain itu, bagaimana cara menyelamatkan janin yang pertumbuhannya terhambat? Untuk mendapatkan jawabannya, yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin terhambat terjadi ketika janin yang tumbuh tidak menerima nutrisi dan makanan yang cukup, biasanya dari masalah dengan plasenta atau aliran darah di tali pusat.
Janin dengan pertumbuhan terhambat biasanya memiliki berat kurang jika dibandingkan dengan janin lain di usia kehamilan yang sama.
Beberapa kondisi medis pada ibu hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, antara lain:
- penyakit ginjal,
- diabetes tingkat lanjut,
- penyakit jantung atau pernapasan,
- malnutrisi atau anemia,
- tekanan darah tinggi atau hipertensi akibat kehamilan,
- penggunaan alkohol atau narkoba selama kehamilan,
- merokok selama kehamilan.
Pertumbuhan janin terhambat juga bisa disebabkan oleh kondisi solusio plasenta atau plasenta previa, infeksi pada jaringan di sekitar janin, atau kelainan kromosom pada janin.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi jika Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin terhambat bisa menyebabkan berat lahir rendah. Berat lahir rendah memiliki risiko lebih besar untuk banyak masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, pendarahan otak, penyakit kuning, dan infeksi.
Meskipun tidak semua komplikasi serius, beberapa mungkin memerlukan rawat inap di NICU.
Efek jangka panjang pertumbuhan janin yang terhambat juga mungkin terjadi, termasuk penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, cacat perkembangan, sindrom metabolik, dan obesitas.
Apakah Bisa Mencegah Pertumbuhan Janin yang Terhambat?
Pertumbuhan janin terhambat dapat terjadi selama kehamilan apa pun. Diet sehat dan penambahan berat badan yang tepat juga penting untuk memastikan kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko pertumbuhan janin terhambat.
Cara terbaik untuk memantau kesehatan janin dan risiko pertumbuhan terhambat adalah dengan memenuhi semua janji temu dengan dokter. Meskipun diagnosis mungkin berada di luar kendali Mama, perawatan prenatal secara teratur bisa mencegah risiko ini.
Diagnosis Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin terhambat biasanya ditemukan selama perawatan prenatal rutin. Ini dapat ditemukan saat dokter atau bidan mengukur rahim Mama yang sedang tumbuh. Perbedaan ukuran yang lebih besar dari 2 minggu menunjukkan perlunya pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan lebih lanjut bisa terdiri dari:
- Ultrasonografi janin: Seorang teknisi menggunakan gambar dari ultrasonografi untuk mengukur bayi dan diagnosis didasarkan pada pengukuran janin dibandingkan dengan usia kehamilan.
- Ultrasonografi doppler: Jenis ultrasonografi khusus ini memeriksa aliran darah ke plasenta dan melalui tali pusat ke bayi. Penurunan aliran darah dapat mengindikasikan pertumbuhan janin terhambat.
Cara Menyelamatkan Janin yang Pertumbuhannya Terhambat
Perawatan tergantung pada usia kehamilan Mama. Setelah 34 minggu, opsi terbaik adalah menginduksi persalinan lebih awal.
Sebelum itu, dokter akan terus memantau pertumbuhan janin, tingkat cairan ketuban, dan kesehatan secara keseluruhan. Janji temu untuk pemeriksaan kehamilan mungkin menjadi lebih sering. Dan tergantung pada kondisi janin, persalinan prematur mungkin diperlukan.
Jika Mama memiliki kondisi tertentu yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, seperti diabetes, dokter akan menangani kondisi tersebut. Dokter juga akan menyarankan cara untuk memastikan Mama tetap sehat, makan makanan bergizi, dan menambah berat badan yang sesuai.
Memang tidak ada jaminan bahwa mengonsumsi makanan tertentu akan meningkatkan berat badan janin. Namun mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan tentu dianjurkan.
Mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, karbohidrat sehat, dan protein memberikan semua nutrisi yang Mama dan janin butuhkan selama kehamilan. Bicaralah dengan dokter tentang perubahan signifikan pada diet selama kehamilan.
Jika janin memiliki masalah pertumbuhan, Mama mungkin menerima pemantauan lebih sering. Ini mungkin berarti kunjungan dan pemeriksaan pranatal yang lebih sering, seperti ultrasonografi atau tes non-stres. Dokter juga dapat merekomendasikan istirahat di tempat tidur.
Selain itu, bila Mama merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba, ini saatnya untuk menghentikan semuanya, ya.
Jika Mama khawatir dengan ukuran janin yang sedang tumbuh, hal terpenting yang dapat Mama lakukan adalah memprioritaskan kesehatan Mama dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Jika pengukuran tinggi fundus tampak sedikit lebih kecil, cobalah untuk tidak khawatir. Dokter akan menentukan apakah pemeriksaan lain diperlukan. Dokter juga akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk memastikan perawatan terbaik agar Mama dan janin tetap aman.
Itu penjelasan tentang cara menyelamatkan janin yang pertumbuhannya terhambat. Semoga kehamilannya selalu sehat, Ma!
Baca juga:
- 5 Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
- Hamil 6 Bulan: Perkembangan Janin dan Gejala yang Dirasakan
- Begini Tahap Perkembangan Janin di Trimester Pertama Kehamilan