TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ciri-Ciri Hamil Positif Palsu, Seakan Merasakan Gerakan Janin

Dalam beberapa kasus, perempuan bisa mengalami kehamilan palsu

Freepik

Kehamilan biasanya merupakan saat yang menyenangkan bagi calon orangtua. Namun kehamilan tidak selalu berakhir dengan kelahiran bayi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, perempuan percaya bahwa mereka hamil, namun ternyata gejala yang mereka alami bukan disebabkan oleh kehamilan, melainkan oleh hal lain. Hal ini dikenal dengan sebutan kehamilan palsu.

Kehamilan palsu, yang secara klinis disebut pseudocyesis, adalah keyakinan bahwa Mama sedang mengandung, padahal sebenarnya Mama tidak sedang mengandung. Perempuan dengan pseudocyesis memiliki banyak, jika tidak semua, gejala kehamilan. Namun hanya satu yang kurang, yaitu keberadaan janin.

Bagaimana ciri-ciri hamil positif palsu? Nah, untuk mengetahui penjelasannya, Popmama.com sudah merangkum informasinya untuk Mama pada ulasan berikut ini.

Ciri-Ciri Hamil Positif Palsu

Freepik/Jcomp

Perempuan dengan pseudocyesis memiliki banyak gejala yang sama dengan mereka yang sebenarnya sedang hamil, antara lain:

  • gangguan periode menstruasi atau periode menstruasi terlewat,
  • perut bengkak,
  • payudara membesar dan empuk, perubahan pada puting, dan kemungkinan produksi ASI,
  • seakan merasakan gerakan janin,
  • mengalami mual dan muntah,
  • pertambahan berat badan.

Gejala ini bisa berlangsung hanya beberapa minggu, sembilan bulan, atau bahkan beberapa tahun.

Apa Penyebab Kehamilan Palsu?

Freepik.com/partystock

Dokter berusaha memahami masalah psikologis dan fisik yang menjadi akar dari kehamilan palsu. Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologis dapat mengelabui tubuh agar “berpikir” bahwa dirinya hamil.

Ketika seorang perempuan merasakan keinginan yang kuat untuk hamil, yang mungkin disebabkan oleh infertilitas, keguguran berulang, menopause yang akan datang, atau keinginan untuk menikah, tubuhnya mungkin menunjukkan beberapa tanda kehamilan (seperti perut buncit, payudara membesar, dan bahkan sensasi gerakan janin).

Otak perempuan kemudian salah mengartikan sinyal-sinyal tersebut sebagai kehamilan dan memicu pelepasan hormon (seperti estrogen dan prolaktin) yang menyebabkan gejala kehamilan sebenarnya.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa kemiskinan, kurangnya pendidikan, pelecehan seksual pada masa kanak-kanak, atau masalah hubungan mungkin berperan dalam memicu kehamilan palsu.

Pemeriksaan untuk Kehamilan Palsu

Untuk menentukan apakah seorang perempuan mengalami kehamilan palsu, dokter biasanya akan mengevaluasi gejalanya, melakukan pemeriksaan panggul dan USG perut -- tes yang sama yang digunakan untuk merasakan dan memvisualisasikan janin selama kehamilan normal.

Dalam kasus kehamilan palsu, tidak ada janin yang terlihat pada USG dan tidak akan ada detak jantung apa pun. Namun terkadang dokter akan menemukan beberapa perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, seperti rahim yang membesar dan leher rahim yang melunak.

Tes kehamilan urine akan selalu negatif dalam kasus ini, kecuali pada kanker langka yang menghasilkan hormon serupa dengan kehamilan.

Kondisi medis tertentu dapat menyerupai gejala kehamilan, termasuk kehamilan ektopik, obesitas, dan kanker. Kondisi ini mungkin perlu diperiksa dengan tes.

Cara Mengatasi Hamil Positif Palsu

Freepik/jcomp

Ketika seorang perempuan yakin bahwa dirinya sedang hamil, terutama dalam jangka waktu beberapa bulan, akan sangat mengecewakan jika mereka mengetahui bahwa sebenarnya mereka tidak hamil.

Dokter perlu menyampaikan berita dengan sabar dan memberikan dukungan psikologis, termasuk terapi, untuk membantu pasien pseudocyesis pulih dari kekecewaannya.

Memiliki keturunan merupakan harapan bagi sebagian orangtua. Dalam beberapa kasus, harapan ini pun dapat memengaruhi orangtua.

Contohnya terjadinya kehamilan palsu. Bila Mama merasakan gejala kehamilan, segera periksakan diri ke dokter, ya. Selain itu, Mama juga perlu bersiap untuk kemungkinan yang terburuk, seperti kehamilan palsu.

Itu penjelasan tentang ciri-ciri hamil positif palsu. Apakah Mama pernah mengalami hal serupa?

Baca juga:

The Latest