TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hati-Hati! Ini Kram yang Harus Diwaspadai saat Hamil

Kram dialami oleh sebagian ibu hamil, namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai, Ma

Freepik/diana.grytsku

Kram saat kehamilan itu normal, Ma. Jika dialami di trimester pertama, itu artinya tubuh sedang bersiap untuk menumbuhkan janin.

Sedangkan jika dialami di trimester ketiga, meregangnya otot yang menopang rahim membuat Mama mengalami kram.

Meski normal, kram juga bisa menjadi gejala gangguan kehamilan, Ma. Bagaimana cara mengetahuinya? Mama harus mengenali gejala-gejala kram yang harus diwaspadai.

Nah, kali ini Popmama.com akan mengulas tentang kram yang harus diwaspadai saat hamil. Seperti apa, ya?

Kram pada Trimester Pertama dan Kedua

Freepik/pch.vector

Selama trimester pertama, tubuh sedang mempersiapkan janin yang sedang tumbuh. Perubahan ini dapat menyebabkan kram yang biasanya ringan. Ini biasanya normal dan tidak perlu dikhawatirkan selama rasa sakit tidak menjadi intens, kronis, atau terjadi bersamaan dengan gejala lain yang lebih mengkhawatirkan, seperti perdarahan vagina.

Saat kehamilan berlanjut, rahim akan terus tumbuh dan berkembang. Saat itu, Mama mungkin akan merasakan kram ringan hingga sedang di perut bagian bawah atau punggung bawah. Ini mungkin terasa seperti tekanan, peregangan, atau tarikan. Bahkan mungkin mirip dengan kram menstruasi. Kondisi ini normal, ya, Ma.

Mama mungkin akan terus mengalami kram sesekali. Karena rahim adalah otot, setiap kali berkontraksi, ada potensi sedikit ketidaknyamanan. Ini bisa disebabkan oleh kandung kemih penuh, sembelit, gas, atau kembung, yang dialami banyak ibu hamil

Kram juga dapat terjadi selama berolahraga—menunjukkan bahwa Mama harus meluangkan waktu untuk beristirahat. Selain itu, mengalami beberapa kram setelah berhubungan seks juga normal.

Ibu hamil juga lebih rentan terhadap infeksi jamur dan infeksi saluran kemih, yang keduanya dapat menyebabkan kram ringan. Bila ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter.

Kram di Trimester Ketiga

Freepik/senivpetro

Saat rahim terus tumbuh lebih besar hingga melahirkan, kram perut akibat peregangan dan pertumbuhan juga dapat terus terjadi selama kehamilan.

Di trimester ketiga, ligamen bundar atau otot yang menopang rahim akan mulai meregang. Selama waktu ini, Mama akan merasakan nyeri tajam atau nyeri tumpul di perut bagian bawah

Jika Mama memiliki kehamilan kembar, rasa sakit atau kram ekstra selama paruh kedua kehamilan mungkin dirasakan karena tubuh memberi ruang ekstra untuk janin.

Sementara beberapa kram normal, waspadai gejala persalinan prematur. Ini termasuk sakit punggung yang tumpul, tekanan panggul yang intens, darah atau cairan dari vagina, kram atau kontraksi yang meningkat intensitas dan frekuensinya, atau lebih dari lima kontraksi atau kram dalam satu jam.

Kram yang Harus Diwaspadai

Freepik/odua

Meski kram mungkin sering dialami oleh ibu hamil, ada beberapa hal yang harus Mama waspadai. Segera ke dokter jika Mama mengalami kram dengan gejala berikut:

  • Mengalami enam atau lebih kontraksi dalam satu jam

Memiliki enam atau lebih kontraksi dalam satu jam bisa menjadi tanda persalinan prematur. Juga, perhatikan gejala persalinan prematur lainnya, termasuk perubahan keputihan, tekanan panggul, dan sakit punggung yang tumpul.

  • Kram disertai dengan pusing, sakit kepala ringan, atau perdarahan

Segera ke dokter jika Mama mengalami kram dan gejala lain seperti pusing, pusing, atau perdarahan vagina. Jika Mama belum pernah memeriksakan kehamilan, ini bisa menjadi gejala kehamilan ektopik. Perdarahan juga bisa menjadi gejala keguguran atau plasenta previa, suatu kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim.

  • Mengalami kram terus-menerus

Jika Mama mengalami kram terus-menerus, memiliki kehamilan kembar, memiliki riwayat persalinan prematur atau kehamilan ektopik, atau didiagnosis dengan serviks yang memendek, hubungi dokter.

  • Mengalami sakit punggung atau perut yang hebat disertai mual, muntah, dan demam

Kram punggung dan nyeri di daerah perut bisa menjadi gejala radang usus buntu, batu ginjal, atau penyakit kandung empedu.

  • Kram tidak membaik seiring waktu

Penting juga untuk diperiksa jika perubahan posisi fisik dan waktu tidak mengurangi sensasi kram.

  • Memiliki tanda-tanda preeklamsia

Gejala preeklamsia termasuk nyeri di sisi kanan atas perut, sakit kepala, pembengkakan, perubahan penglihatan, dan penambahan berat badan secara tiba-tiba. Ini biasanya muncul pada trimester ketiga.

Cara Meredakan Kram saat Hamil

Freepik/frimufilms

Jika Mama mengalami kram kehamilan yang tampaknya tidak mengkhawatirkan, Mama dapat melakukan beberapa hal untuk meredakannya. Seperti berdiri, beristirahat, minum cairan, dan mengonsumsi asetaminofen jika diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit.

Jangan gunakan bantal pemanas di perut karena menaikkan suhu inti berbahaya selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.

Mama dapat mencoba mandi air hangat. Peregangan dan istirahat duduk sepanjang hari juga dapat membantu, terutama jika kram memburuk setelah lama berada dalam satu posisi.

Yang terpenting, selalu hubungi dokter jika mengalami kram yang tidak biasa atau yang tidak mereda.

Nah, itu penjelasan mengenai kram yang harus diwaspadai saat hamil. Meski kram dialami oleh ibu hamil, namun jika disertai dengan gejala-gejala lain, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, Ma.

Baca juga:

The Latest