Hati-Hati, Ini 10 Mitos seputar Kehamilan yang Harus Ditinggalkan
Mempercayai mitos dapat berakibat fatal untuk kehamilan, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mendapatkan banyak informasi. Karena terlalu banyak, seringkali sulit dibedakan mana yang mitos dan mana yang fakta.
Padahal, mengikuti informasi yang salah berisiko untuk kehamilan, Ma. Alih-alih menerima semua informasi, Mama harus mencari tahu lebih lanjut mengenai kebenarannya.
Di bawah ini Popmama.com akan menguraikan 10 mitos seputar kehamilan sehingga Mama tidak terjebak dalam mitos yang keliru. Tentu saja, setiap kehamilan berbeda, jadi ikuti perintah dokter di atas segalanya.
1. Konsumsi makanan sehat sehari tiga kali
Mama seharusnya makan enam atau tujuh makanan kecil dan sehat sepanjang hari (setiap dua sampai tiga jam).
“Makan dengan sering dan dari berbagai kelompok makanan akan menjaga gula darah dalam kisaran konstan, ini baik untuk ibu dan janin,” kata Stuart Fischbein, MD, salah satu penulis Fearless Pregnancy. Sekarang bukan waktunya untuk diet, tapi jangan terlalu stres tentang makanan.
2. Sedikit alkohol tidak akan membahayakan janin
Memilih untuk menyesap sedikit saat bersulang atau tidak mengonsumsi alkohol sama sekali pada akhirnya merupakan keputusan pribadi.
Tetapi ketahuilah bahwa banyak penelitian telah mengaitkan minum alkohol selama kehamilan dengan peningkatan risiko gangguan spektrum alkohol janin (FASD). Baik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan ibu hamil harus benar-benar menghindari alkohol selama kehamilan.
“Cacat lahir yang terkait dengan alkohol selama kehamilan dapat dicegah sepenuhnya,” kata presiden ACOG Mark S. DeFrancesco. “Sangat penting bahwa semua penyedia layanan kesehatan, terutama dokter kandungan, menjelaskan kepada pasien bahwa tidak ada jumlah penggunaan alkohol yang aman selama kehamilan.”
3. Hentikan asupan kopi
Faktanya, kafein dapat menembus sampai ke plasenta. Tapi secangkir kecil kopi atau teh sekali sehari tidak berisiko. Konsumsi 200 miligram kafein sehari dianggap aman.
Jadi, berapa banyak kopi atau teh yang bisa Mama konsumsi? Itu semua tergantung pada jenis minuman dan kandungan kafeinnya. Kadar kafein dalam kopi dapat sangat bervariasi berdasarkan jenis biji, lama pemanggangan, dan cara penyeduhan.
4. Ucapkan selamat tinggal pada keju
Mama tidak harus menghindari semua keju. Beberapa jenis, seperti cheddar dan Swiss, dapat dikonsumsi karena sudah dipasteurisasi. Produk lembut yang tidak dipasteurisasi seperti Brie, feta, dan keju kambing lah yang mungkin membawa penyakit yang berisiko pada kehamilan.
5. Ibu hamil makan untuk 2 orang, jadi boleh makan dalam jumlah banyak
Saat hamil, sebagian ibu hamil mengalami momen mengidam. Namun ini bukan berarti Mama dapat makan segala macam makanan dengan jumlah yang banyak.
Saat hamil, Mama memiliki sedikit lebih banyak kelonggaran dalam hal jumlah makanan yang dikonsumsi. Tetapi rata-rata ibu hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra sehari. Meskipun penting untuk memastikan agar asupan nutrisi selalu terpenuhi, Mama harus menargetkan kenaikan berat badan kehamilan yang sehat.
6. Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi seafood
Seafood sebenarnya sangat sehat untuk kehamilan. Ikan mengandung protein dan asam lemak omega 3, yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan janin.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi dua hingga tiga porsi makanan laut rendah merkuri setiap minggu, pilihlah makanan laut seperti salmon, udang, dan nila. Sayangnya, ikan todak, tuna matabesar, tilefish, marlin, king mackerel, dan orange roughy memiliki tingkat merkuri tertinggi dan tidak boleh dikonsumsi saat hamil.
Bagaimana dengan sushi? Nah, ini yang harus ditinggalkan selama hamil, konsumsi Ikan mentah. Ikan mentah mungkin mengandung parasit dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit bawaan. Konsumsilah sushi yang sudah matang ya, Ma.
7. Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat
Banyak obat yang dijual bebas aman selama kehamilan, jadi Mama tidak perlu menahan migrain atau pilek yang dialami saat hamil. Tetapi konsultasikan dulu dengan dokter mengenai obat yang tepat untuk Mama.
Banyak obat dari resep dokter yang boleh digunakan selama kehamilan, tetapi sekali lagi, ikuti perintah dokter. Bagaimana dengan suplemen dan herbal? Ini baik untuk dikonsumsi saat hamil, namun ada beberapa jenis herbal yang harus dihindari oleh ibu hamil.
8. Tinggalkan olahraga
Olahraga ringan bisa menjadi cara yang baik untuk mengontrol berat badan dan mempersiapkan tubuh untuk kelahiran bayi. Ibu hamil boleh berolahraga selama 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu. "Sedang" yang berarti detak jantung meningkat dan Mama mulai berkeringat, tetapi masih dapat berbicara dengan normal.
Hindari saja olahraga yang melibatkan berbaring telentang (yang mengurangi aliran darah ke otak dan rahim). Bicaralah dengan dokter kandungan tentang jenis olahraga yang aman untuk kehamilan yang dapat Mama lakukan.
9. Singkirkan pewarna rambut
Hamil tidak harus mengorbankan penampilan, Mama hanya harus bertindak cerdas. Meskipun ada risiko teoretis yang terkait dengan pewarna rambut (karena bahan kimia diserap melalui kulit kepala), Fischbein mengatakan, penelitian belum menunjukkan apa pun yang meyakinkan.
Mama disarankan untuk menghindari pewarna setidaknya selama trimester pertama, saat organ janin terbentuk. Candice Wood, MD, seorang ob-gyn di Banner University Medical Center Phoenix, menyarankan untuk memilih pewarna nabati alami daripada produk permanen. Atau pilih sesuatu yang semipermanen dan jangan biarkan perawatan selama lebih lama dari yang diperlukan. Saat berada di salon atau di rumah, pastikan ruangan berventilasi baik saat Mama melakukan perawatan rambut ini.
Mama juga dapat mewarnai rambut dengan beberapa pewarna yang terbuat dari bahan alami.
10. Ucapkan selamat tinggal pada manicure
Meski sedang hamil, bukan berarti Mama harus melewati beragam perawatan tubuh, seperti merawat kuku. Gunakan produk yang tidak mengandung dibutyl phthalate, toluene, atau formaldehyde.
Hindari menghirup aroma dari cat kuku, pilih tempat yang berventilasi baik saat Mama melakukan perawatan. Yang terpenting, pastikan salon mensterilkan semua peralatannya. Peralatan yang tidak steril berisiko menyebabkan infeksi.
Nah, itu beberapa mitos seputar kehamilanyang mungkin sering Mama dengar saat hamil. Sebelum memutuskan untuk menuruti informasi yang Mama peroleh, pastikan untuk mencari kebenarannya.
Apa mitos yang sering Mama dengar saat hamil?
Baca juga:
- Jangan Percaya, 5 Mitos Tentang Keguguran yang Harus Ditinggalkan
- Sebabkan Cacat, Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit, Mitos atau Fakta?
- Cek Dulu, Ini 5 Mitos dan Fakta Kehamilan Kembar yang Banyak Beredar