Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Ibu Hamil saat Tahun Baru
Tahun Baru identik dengan kumpul dan makan bersama keluarga, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Begitu hamil, Mama mungkin mulai mencari informasi tentang makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Mama mungkin menemukan setidaknya beberapa favorit dalam daftar tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa menjalankan diet kehamilan bisa menjadi lebih sulit selama liburan yang banyak menyajikan makanan lezat. Terutama ketika sedang merayakan hari spesial, misalnya perayaan Tahun Baru.
Tahun Baru identik dengan berkumpul bersama keluarga dan makan bersama. Bila Mama sedang hamil saat perayaan Tahun Baru, Mama perlu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman tertentu.
Ada alasan yang tepat untuk hal ini: Sistem kekebalan tubuh ibu hamil tidak sekuat biasanya saat ini dan sistem kekebalan tubuh janin juga belum berkembang. Hal ini berarti ibu hamil dan janin lebih rentan terhadap bakteri yang ada di dalam tubuh.
Pada ulasan berikut ini, Popmama.com membahas tentang makanan dan minuman yang harus dihindari ibu hamil saat tahun baru.
1. Cocktail dan alkohol
Saat perayaan Tahun Baru, disediakan beragam minuman. Mulai dari minuman ringan hingga yang mengandung alkohol. Pakar kesehatan termasuk American Academy of Pediatrics (AAP), Food and Drug Administration (FDA) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan tidak ada jumlah alkohol yang aman selama kehamilan. Jadi, meski jumlah alkoholnya sedikit, ibu hamil disarankan untuk menghindari cocktail dan minuman beralkohol lainnya.
Untuk minuman pesta liburan yang meriah dan menyegarkan, buatlah mocktail. Campurkan jus cranberry dengan air soda, hiasi dengan setangkai mint dan sajikan dalam gelas cocktail.
2. Daging olahan serta daging mentah
Salami dan pate di tengah meja prasmanan mungkin terlihat menggoda, tetapi ibu hamil harus menghindari daging yang diawetkan untuk sementara waktu. Nitrat dan nitrit — bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan tersebut — dapat berdampak negatif pada perkembangan bayi, dan jenis daging ini juga dapat menimbulkan risiko listeria.
Tak hanya telur dan ikan, Mama juga harus memastikan bahwa daging yang Mama konsumsi telah dimasak hingga matang.
Alasan perlu untuk menghindari konsumsi daging setengah matang adalah untuk menghindari risiko adanya bakteri salmonella pada daging tersebut.
Jadi, masak daging hingga benar-benar matang atau sampai tidak ada lagi bagian daging yang berwarna merah muda.
3. Hidangan laut yang mentah
Makanan laut mentah — seperti tiram, ceviche, salmon asap, dan sushi — sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat mengandung listeria dan bakteri lainnya. Hal yang sama berlaku untuk ikan yang kurang matang, yang juga bisa jadi mengandung parasit.
Untuk makanan laut yang dimasak, ada baiknya pilih jenis yang rendah merkuri seperti kepiting, udang, salmon liar, dan lobster. Konsumsi sekitar dua hingga tiga porsi makanan laut ini per minggu untuk mendukung kesehatan otak ibu hamil dan janin, di antara manfaat lainnya.
Ikan sering direkomendasikan untuk ibu hamil lantaran mengandung protein serta asam lemak omega 3 esensial. Meski demikian, penting untuk Mama agar selektif memilih ikan dengan kadar merkuri yang rendah.
Perlu diketahui, merkuri merupakan zat yang sangat beracun. Merkuri dengan kadar tinggi kerap kali ditemukan pada ikan-ikan yang hidup di air yang tercemar.
Ikan yang mengandung merkuri tinggi antara lain hiu, ikan todak, king mackarel, dan tuna.
4. Kafein
Berpikir untuk minum espresso setelah makan malam? Meskipun tidak apa-apa untuk mengonsumsi hingga 200 miligram kafein setiap hari selama kehamilan (setara dengan secangkir kopi 12 ons), beberapa dokter lebih berhati-hati dan menyarankan lebih sedikit lagi, seperti di bawah 150 miligram setiap hari. Jadi konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui berapa banyak kafein yang bisa Mama konsumsi saat hamil.
Kafein dapat ditemukan di lebih banyak makanan selain kopi dan teh, termasuk cokelat dan makanan rasa cokelat seperti es krim, permen, dan cokelat panas — semuanya merupakan makanan favorit saat perayaan Tahun Baru.
5. Makanan yang terlalu manis atau asin
Mama harus menghindari makanan yang terlalu manis atau terlalu asin ketika kehamilan sudah berusia dua bulan.
Sama seperti makanan atau minuman dalam kemasan, biasanya dalam produk-produk cepat saji, kandungan gula atau garamnya sangat tinggi. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan makrosomia atau perkembangan janin yang terlalu besar.
Selain itu, kandungan garam yang terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan ginjal pada janin sehingga dapat berujung pada kematian.
6. Telur mentah
Telur mentah berisiko mengandung bakteri salmonella.
Jika mengonsumsi telur mentah yang mengandung salmonella, maka Mama dapat mengalami mual, muntah, diare, kram perut hingga demam.
Bahkan dalam beberapa kasus, mengonsumsi telur mentah atau setengah matang saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
7. Sari apel serta jus yang tidak dipasteurisasi
Minuman liburan klasik lain yang harus dihindari: sari apel segar. Bakteri seperti E. coli dan salmonella dapat hadir dalam jus yang tidak dipasteurisasi, jadi hindari sari buah apel "buatan sendiri" seperti yang ditemukan di perkebunan apel, kios buah, dan pasar petani
Untuk alternatif yang manis dan aman dengan semangat yang sama, taburkan sedikit kayu manis, dan gula pada irisan apel segar.
Makanan Apa Saja yang Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil saat Perayaan Tahun Baru?
Makanan laut merupakan menu umum saat perayaan Tahun baru dan sangat bergizi. Makanan laut dimasak hingga matang dan dikonsumsi hangat boleh dimakan oleh ibu hamil. Ini termasuk kerang, seperti udang atau lobster, semua ikan lainnya, dan tiram (yang dapat dipanggang dengan saus di atasnya).
Produk krim pasteurisasi segar (dikocok, tidak dikocok, krim asam, krim fraîche, mascarpone dan sejenisnya) aman dikonsumsi asalkan dibeli dalam kemasan tertutup, disimpan dalam lemari es, dan dikonsumsi dalam waktu 2 hari setelah dibuka.
Ikuti aturan dasar ini: Jika suatu hidangan biasanya disantap panas, pastikan Mama memakannya dalam keadaan panas. Dan jika harus disajikan dingin, makanlah dalam keadaan dingin. Hindari apa pun yang sudah didiamkan cukup lama hingga mendekati suhu ruangan. Untuk makanan panas, artinya makanan apa pun yang sudah berada di luar selama lebih dari 1 jam; untuk hidangan yang seharusnya disajikan dingin, apa pun yang telah didiamkan selama lebih dari 2 jam.
Sebenarnya kemungkinan ibu hamil tertular penyakit bawaan makanan cukup rendah, tetapi dampak yang mungkin terjadi selama kehamilan lebih serius, jadi sebaiknya Mama berhati-hati.
Jika Mama ingin menyantap makanan panas yang sudah dingin, masukkan saja ke dalam microwave selama beberapa menit untuk membunuh bakteri apa pun yang mungkin ada.
Selain makanan yang disajikan mentah, cobalah untuk memperhatikan daging yang kurang matang. Cara terbaik untuk mengetahui apakah unggas atau daging sudah cukup matang adalah, tentu saja, dengan mengujinya menggunakan termometer, tetapi karena itu biasanya tidak memungkinkan, ada beberapa petunjuk visual dan sentuhan yang dapat Mama gunakan.
Ayam harus terasa padat dengan cairan yang bening, tidak merah muda, sedangkan ikan sudah matang jika cairannya berubah buram. Tidak percaya pada penilaianmu sendiri? Ibu hamil disarankan untul memilih irisan luar—irisan tersebut selalu yang paling matang.
Tahun Baru kerap dirayakan dengan kumpul dan makan bersama. Ada beragam makanan dan minuman disajikan saat perayaan. Meski begitu, ibu hamil perlu berhati-hati saat memilih makanan yang akan dikonsumsi, ya.
Sekarang Mama sudah mengetahui makanan dan minuman yang harus dihindari ibu hamil saat tahun baru. Selamat merayakan Tahun Baru, Ma!
Baca juga:
- Kenapa Ibu Hamil Sering Ngidam Makanan yang Rasanya Asam?
- Ngidam Makanan Jepang? Ini Menu Sushi yang Aman untuk Ibu Hamil
- Makanan untuk Menguatkan Kandungan, Cegah Keguguran