Obat-obatan yang Perlu Dibawa Ibu Hamil saat Liburan
Pastikan liburan lancar dengan membawa obat-obatan yang tepat, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang akhir tahun, berlibur menjadi agenda rutin keluarga. Entah itu mengunjungi keluarga di luar kota atau berlibur ke tempat wisata.
Meski sedang hamil, Mama juga bisa ikut berlibur untuk sekadar melepas penat atau rasa bosan. Namun, ibu hamil perlu mempersiapkan beberapa hal. Seperti memeriksa kondisi ke dokter sebelum pergi, memeriksa persyaratan penerbangan, kereta api, atau pelayaran terkait ibu hamil, serta membawa obat-obatan.
Setiap ibu hamil ingin menikmati liburan, termasuk Mama. Siapa yang berharap akan merasa tidak enak badan saat libur? Namun, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga, ya, Ma.
Agar liburan berjalan dengan lancar, Mama juga bisa mempersiapkan obat-obatan untuk ibu hamil. Pada ulasan berikut ini, Popmama.com sudah merangkum obat-obatan yang perlu dibawa ibu hamil saat liburan. Ada obat apa saja, ya?
1. Obat mual
Di trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami mual dan muntah atau morning sickness. Apabila Mama masih mengalami morning sickness menjelang liburan, maka obat untuk mengatasi mual dan muntah bisa dibawa untuk mengatasinya, Ma.
Selain obat, ada beberapa cara alami untuk mengatasi morning sickness atau mual dan muntah yang sering dialami oleh ibu hamil di trimester pertama. Ada yang mengonsumsi permen, teh jahe, atau vitamin B6 untuk mengatasi mual itu.
Bila Mama sudah mencoba beberapa cara namun tidak berhasil, dokter bisa merekomendasikan metoclopramide atau promethazine. Tanyakan kepada dokter apakah kedua obat itu aman untuk kondisi kehamilan Mama.
2. Obat pereda nyeri, sakit kepala, flu, dan penurun panas
Sakit kepala, nyeri kehamilan, demam, dan flu adalah hal biasa. Hal ini juga bisa dialami saat liburan, Ma. Ada beberapa cara alami untuk mengatasi nyeri, tergantung di bagian tubuh mana nyeri yang Mama rasakan. Jika Mama mengalami nyeri di kaki, Mama bisa meredakannya dengan merendam kaki di air hangat.
Saat liburan, Mama mungkin merasa perlu pereda nyeri yang aman untuk kehamilan. Aspirin dan ibuprofen biasanya harus dihindari selama kehamilan, tetapi acetaminophen adalah cara yang aman untuk mengobati nyeri, sakit kepala, dan demam.
Pastikan Mama berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai obat-obatan ini, ya.
3. Obat batuk
Batuk pun bisa dialami oleh Mama saat liburan. Meski batuk itu sering dialami oleh banyak orang, ibu hamil tak boleh sembarangan minum obat batuk. Pasalnya, beberapa obat dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur.
Ketika batuk, ada baiknya pilih obat batuk untuk ibu hamil yang aman. Pastikan obat batuk tidak mengandung kodein, iodine, hydrocodone, atau salisilat karena dapat mengganggu kesehatan janin. Jadi, untuk berjaga-jaga saat liburan, Mama bisa membawa obat batuk yang aman untuk ibu hamil.
4. Vitamin
Bila Mama mengonsumsi vitamin prenatal tertentu saat hamil, ini juga perlu dibawa selama liburan, ya. Vitamin prenatal sangat penting bagi ibu hamil. Vitamin ini mengandung asam folat dan zat besi, dua nutrisi yang penting untuk kehamilan.
Terkadang, makanan saja tidak mencukupi kebutuhan asal folat dan zat besi harian ibu hamil. Mereka juga mendapatkan jumlah vitamin dan mineral lain yang tepat untuk kehamilan. Jadi, jangan dihentikan meski Mama sedang liburan, ya.
Pastikan Mama mendapatkan DHA (asam lemak omega-3), yang penting untuk perkembangan otak, saraf, dan mata janin. Periksa juga kalsium, yang dibutuhkan janin untuk pembentukan tulang, dan vitamin D, yang penting untuk tulang dan gigi.
5. Obat sembelit
Sembelit ini dapat menyerang siapapun, termasuk ibu hamil yang sedang liburan. Adanya peningkatan hormon progesteron dan tekanan dari rahim yang semakin besar bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya.
Ibu hamil yang sembelit biasanya mengalami tekstur feses kering dan keras, buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, serta rasa tidak nyaman di dalam perut. Bila ini terjadi saat liburan, tentu akan membuat Mama merasa tidak nyaman. Jadi, Mama bisa membawa obat untuk mengatasi sembelit untuk berjaga-jaga.
6. Obat asam lambung
Asam lambung merupakan salah satu masalah yang kerap dialami oleh ibu hamil. Rasa cemas berlebih atau stres bisa menjadi penyebabnya, Ma.
Persiapan liburan atau perjalanan panjang mungkin bisa memicu peningkatan asam lambung. Jadi, obat asam lambung jangan lupa dibawa saat liburan, Ma.
Obat asam lambung biasanya digunakan untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada.
Sebagian ibu hamil merasakan ketidaknyamanan yang membara di dada akibat mulas pada paruh kedua kehamilan. Mama mungkin dapat mengurangi sensasi terbakar dengan makan lebih sedikit, lebih sering, dan menghindari beberapa makanan (pedas atau asam).
7. Obat alergi dan obat yang biasa diminum saat hamil
Alergi bisa terjadi kapan saja, termasuk saat Mama liburan. Bila Mama memiliki alergi khusus, pastikan Mama membawa obat alergi yang biasa Mama pakai.
Kehamilan bisa memperburuk alergi atau bahkan membuat Mama menjadi alergi terhadap zat yang tidak pernah mengganggu Mama sebelumnya. Jadi, Mama juga perlu membawa obat alergi untuk berjaga-jaga, ya.
Selain itu, Mama mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan obat pribadi lainnya. Obat yang biasa diminum saat hamil ini perlu dibawa, ya, Ma.
8. Obat mata
Hormon kehamilan dapat membuat mata terasa lebih kering dan iritasi. Mama pasti tidak mau mengalami masalah mata saat liburan.
Ada obat tetes mata yang dijual bebas namun pastikan apakah tetes mata yang dijual bebas terbuat dari bahan-bahan yang aman untuk kehamilan. Jika ragu, minta rekomendasi obat tetes mata yang aman bagi ibu hamil.
Perubahan penglihatan umum terjadi pada kehamilan, tetapi tanyakan kepada dokter jika Mama mengalami perubahan penglihatan yang parah saat liburan. Terkadang, beberapa dari perubahan ini bisa menjadi tanda dari kondisi yang serius.
Yang Harus Dilakukan Ibu Hamil sebelum Berlibur
Sebelum Mama memesan tiket kapal laut atau pesawat, periksa kebijakan maskapai penerbangan atau operator pelayaran untuk ibu hamil. Beberapa maskapai penerbangan akan mengizinkan ibu hamil terbang hingga 36 minggu, tetapi yang lain mungkin memiliki batas waktu lebih awal.
Pelayaran mungkin tidak mengizinkan ibu hamil bepergian setelah 24–28 minggu kehamilan, dan Mama mungkin perlu memiliki surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa Mama layak untuk bepergian dalam kondisi hamil.
Buatlah janji temu dengan dokter atau spesialis kesehatan perjalanan yang dilakukan setidaknya 4-6 minggu sebelum Mama berlibur. Mereka dapat membantu Mama mendapatkan vaksin, obat-obatan, dan informasi khusus untuk destinasi tertentu.
Membahas masalah kesehatan, rencana perjalanan, dan aktivitas yang direncanakan dengan penyedia layanan kesehatan memungkinkan mereka memberikan saran dan rekomendasi yang lebih spesifik.
Pastikan untuk membawa salinan catatan imunisasi resmi saat berlibur.
Persiapkan hal-hal yang tidak terduga. Penting untuk merencanakan kejadian yang tidak terduga sebanyak mungkin. Melakukan hal itu dapat membantu Mama mendapatkan perawatan kesehatan yang berkualitas atau menghindari terdampar di destinasi. Beberapa langkah yang dapat Mama ambil untuk merencanakan kejadian tak terduga adalah dengan mendapatkan asuransi perjalanan, mempelajari tempat mendapatkan perawatan kesehatan selama perjalanan, dan mengemas perlengkapan kesehatan perjalanan.
Pastikan polis asuransi kesehatan mencakup komplikasi kehamilan dan neonatal selama di luar negeri. Jika tidak, dapatkan asuransi kesehatan perjalanan yang mencakup hal-hal tersebut. Pertimbangkan juga untuk mendapatkan asuransi evakuasi medis.
Kenali tanda dan gejala yang memerlukan perhatian medis segera, termasuk nyeri panggul atau perut, pendarahan, kontraksi, gejala preeklamsia (pembengkakan tidak biasa, sakit kepala parah, mual dan muntah, dan perubahan penglihatan), dan dehidrasi.
Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil saat Berlibur?
Kaki ibu hamil mungkin bengkak selama penerbangan panjang, jadi kenakan sepatu yang nyaman dan pakaian longgar dan cobalah berjalan-jalan setiap satu jam atau lebih. Duduk dalam waktu lama, seperti dalam penerbangan panjang, meningkatkan kemungkinan Anda mengalami pembekuan darah, atau trombosis vena dalam.
Ibu hamil juga lebih mungkin mengalami pembekuan darah. Untuk mengurangi risiko pembekuan darah, dokter mungkin merekomendasikan stoking kompresi atau latihan kaki yang dapat Mama lakukan di kursi.
Pilih makanan dan minuman yang aman. Makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat menyebabkan diare dan penyakit lain pada pelancong serta mengganggu perjalanan ibu hamil. Umumnya, makanan yang disajikan panas biasanya aman untuk dimakan, begitu pula makanan kering dan kemasan. Minuman dalam botol, kaleng, dan panas biasanya aman untuk diminum.
Itu daftar obat yang obat-obatan yang perlu dibawa ibu hamil saat liburan. Semoga informasi di atas bisa membantu Mama dalam mempersiapkan liburan, ya.
Baca juga:
- Ayo, Liburan ke Pantai dan Dapatkan 5 Manfaat Baiknya di Saat Hamil
- 5 Rekomendasi Bidet Portable yang Bisa Dibawa Ibu Hamil saat Liburan
- Mau Pergi Berlibur Saat Hamil? Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan