Penyebab Munculnya Flek Cokelat saat Hamil Muda Tanpa Nyeri
Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang tubuh memproduksi lebih banyak keputihan – termasuk keputihan berwarna cokelat – saat hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen. Namun apakah normal jika Mama mengalami flek atau keputihan cokelat di awal kehamilan meski tidak merasakan nyeri?
Saat hamil, Mama perlu mengamati setiap keputihan atau flek. Entah itu tekstur, warna, atau baunya, semuanya bisa menjadi petunjuk bagi Mama mengenai kondisi kehamilan atau kesehatan mama.
Nah, supaya Mama bisa selalu waspada, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang penyebab munculnya flek cokelat saat hamil muda tanpa nyeri. Semoga informasi berikut ini bisa menambah wawasan, Ma.
Apakah Normal jika Mengalami Keputihan Berwarna Cokelat di Awal Kehamilan?
Keputihan atau flek berwarna cokelat biasanya merupakan darah lama. Darah berubah menjadi cokelat saat mengering dan darah terkadang membutuhkan waktu beberapa saat untuk keluar.
Keputihan berwarna cokelat bisa jadi merupakan hal yang normal, misalnya jika Mama mengeluarkan sedikit darah setelah berhubungan seks atau pemeriksaan panggul. Tapi itu juga bisa menjadi pertanda adanya masalah, seperti infeksi vagina.
Pada awal kehamilan, keluarnya flek berwarna cokelat mungkin menandakan sesuatu yang serius, seperti keguguran, kehamilan ektopik, atau kehamilan mola. Nantinya, keputihan berwarna cokelat bisa menjadi tanda persalinan prematur atau adanya masalah pada plasenta.
Dalam banyak kasus, kemungkinan besar Mama akan melihat pendarahan berwarna merah, namun ada kemungkinan darah tersebut tampak berwarna cokelat.
Mengutip dari laman Baby Center, keputihan berwarna cokelat memang mengkhawatirkan saat hamil, tapi hal ini biasa terjadi dan tanpa disertai rasa nyeri. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna cokelat tidak memiliki hal berbahaya yang perlu dikhawatirkan.
Penyebab Normal Munculnya Flek Cokelat di Awal Kehamilan
Berikut kemungkinan penyebab flek cokelat saat Mama sedang hamil:
- Pendarahan implantasi
Sekitar tujuh hingga 14 hari setelah Mama hamil (kira-kira pada waktu Mama mungkin akan mendapatkan menstruasi), sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam rahim. Jika hal ini terjadi, hal ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan sedikit pendarahan vagina. Sebagian calon mama mungkin mengalami kram ringan bersamaan dengan pendarahan implantasi. Namun ada juga yang tidak merasakan apa-apa.
- Seks
Ibu hamil mungkin mengeluarkan flek berwarna cokelat dan berlumuran darah setelah berhubungan seks. Gesekan saat berhubungan seks dapat menyebabkan trauma pada jaringan vagina atau leher rahim, terutama jika ibu hamil tidak mendapat pelumasan yang baik, dan dapat menyebabkan bercak. Dan leher rahim (yang saat ini sangat sensitif) bisa memar karena penetrasi yang dalam.
- Pemeriksaan panggul
Jaringan serviks sangat halus selama kehamilan, jadi Mama mungkin melihat keluarnya bercak atau cairan berwarna cokelat setelah dokter melakukan pemeriksaan panggul atau memeriksa serviks.
Hal Lain yang Menyebabkan Munculnya Flek Berwarna Cokelat saat Hamil Muda
Beberapa penyebab munculnya flek cokelat saat hamil muda memang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, flek cokelat juga bisa menjadi gejala yang perlu diwaspadai, seperti:
- Infeksi
Keluarnya darah atau keputihan berwarna cokelat bisa menjadi tanda infeksi vagina atau serviks, seperti bakterial vaginosis (BV), trikomoniasis, klamidia, atau gonore. Mengalami infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur dan ketuban pecah dini (PROM). Dokter dapat menguji infeksi dan mengobati dengan antibiotik jika perlu.
- Keguguran
Pendarahan atau bercak seringkali merupakan tanda awal keguguran. Keguguran paling sering terjadi pada trimester pertama, meski bisa terjadi kapan saja hingga 20 minggu. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami flek atau pendarahan di awal kehamilan tidak mengalami keguguran.
- Kehamilan ektopik
Hal ini terjadi pada awal kehamilan, ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim. Pendarahannya cenderung merah tetapi mungkin tampak cokelat, seperti warna darah kering. Tanda-tanda lainnya termasuk nyeri perut atau panggul dan nyeri bahu. Hanya 1 hingga 2 persen kehamilan yang bersifat ektopik, namun penting untuk segera mendapatkan pengobatan, karena berpotensi berbahaya bagi Mama.
- Kehamilan anggur
Hamil anggur atau yang dikenal juga sebagai mola hidatidosa adalah kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut membentuk sekumpulan kista yang bentuknya menyerupai anggur putih. Pendarahan berwarna merah cerah atau keluarnya cairan berwarna cokelat dapat dimulai sejak usia 6 minggu. Gejala lain termasuk mual dan muntah parah, kram perut, dan tekanan atau nyeri panggul. Mama juga mungkin mengeluarkan kista (kantung berisi cairan). Penting untuk segera mendapatkan pengobatan pada kehamilan anggur.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun keputihan biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada baiknya Mama memberitahukan dokter bila Mama mengalaminya.
Hubungi dokter jika keputihan disertai gejala-gejala berikut ini:
- pendarahan atau bercak apa pun (merah cerah atau cokelat),
- keputihan apa pun dengan bau yang menyengat, atau berwarna hijau atau kuning dan berbusa,
- nyeri atau kram perut atau panggul,
- sakit bahu,
- mual dan muntah yang parah.
Meski keputihan atau flek saat hamil itu normal namun tidak ada salahnya untuk lebih waspada ya, Ma. Amati gejala-gejala yang muncul bersamaan dengan flek atau keputihan.
Itu penjelasan tentang flek cokelat saat hamil muda tanpa nyeri. Apakah Mama juga pernah mengalaminya?
Baca juga:
- Berbahayakah Keputihan saat Hamil Muda? Ini Penjelasannya!
- Ciri-Ciri Keputihan Normal dan Abnormal saat Hamil
- 6 Warna Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan Ibu Hamil