TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fakta Mengenai Detak Jantung yang Aman pada Ibu Hamil

Cari tahu berapa angka detak jantung yang aman pada ibu hamil

Unsplash/SharonMcCutcheon

Perubahan detak jantung selama kehamilan adalah hal yang normal, tidak terkecuali saat Mama sedang berolahraga.

Dulu, dokter akan menyarankan para ibu hamil yang ingin berolahraga, terutama yang baru saja memulai, untuk selalu memonitor detak jantung mereka agar tetap berada pada angka BPM yang aman demi menjaga kesehatan ibu dan sang Janin.

Tapi tahukah Mama bahwa saat ini tidak ada ketentuan yang mengharuskan Mama untuk menjaga angka detak jantung di angka BPM tertentu agar tetap aman selama kehamilan?

Untuk mencari tahu faktanya, berikut Popmama.com telah rangkum fakta mengenai detak jantung yang aman pada ibu hamil.

Ketentuan Maksimal Detak Jantung pada Ibu Hamil Dulu dan Sekarang

Pixabay/PublicDomainPictures

Dulu, perempuan yang sedang hamil direkomendasikan untuk menjaga detak jatungnya di bawah 140 denyut per menit. Namun, saat ini aturan tersebut sudah dihilangkan, Ma.

Para ahli sekarang mengatakan bahwa Mama tidak perlu mengikuti batasan detak jantung tertentu saat berolahraga selama kehamilan.

Namun, memang ada baiknya agar Mama menjaga detak jantung di bawah 140 denyut per menit.

Fakta Mengenai Detak Jantung Maksimal pada Ibu Hamil

Freepik

Sesuai penjelasan di atas, dulu memang para dokter banyak yang merekomendasikan untuk menjaga detak jantung agar tidak lebih dari 140 denyut per menit.

Menurut Carolyn Piszczek, M.D, seorang dokter kandungan di Portland, Oregon mengatakan bahwa penggunaan detak jantung sebagai tolak ukur batasan aktivitas ibu hamil sangat tidak dapat diandalkan.

Hal ini dikarenakan banyaknya perubahan fisiologis yang terjadi dalam rangka mendukung pertumbuhan janin, sehingga detak jantung saja tidak akan mempengaruhi pertumbuhan janin.

Lakukan Olahraga Secukupnya

Pexels/Andrea Piacquadio

Saat berolahraga, American College of Obstetricians and Gynocologists (ACOG) menyarankan agar Mama hanya perlu berfokus pada olahraga aerobik sedang setidaknya 150 menit setiap minggu alih-alih berfokus pada angka detak jantung.

Maksudnya olahraga aerobik sedang adalah, melakukan aktivitas yang membuat detak jantung meningkat, Mama mulai berkeringat namun masih bisa berbicara dengan normal.

Karena sedang hamil, ada baiknya saat berolahraga Mama mengatur pernapasan dengan baik serta tidak berolahraga terlalu keras sampai Mama kehabisan napas.

Jangan Paksa Diri Mama untuk Olahraga

Freepik.com/ArthurHidden

Memaksakan diri untuk lanjut berolahraga ketika Mama sudah tidak kuat juga bukanlah pilihan yang tepat, Ma.

Hal ini dikarenakan jika memaksakan diri terlalu keras, suhu tubuh mama akan meningkat yang dapat menyebabkan cacat lahir.

Tidak hanya itu, memaksakan diri mama untuk berolahraga bisa menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya akan menimbulkan risiko terjadinya persalinan prematur.

Segera Hentikan Olahraga jika Mama Mengalami Beberapa Gejala Ini

Freepik.com/wayhomestudio

Dikutip melalui The Bump, ACOG atau American College Obstetricians and Gynocologists memberikan saran jika Mama mengalami gejala ini, Mama harus segera menghentikan olahraga dan langsung menemui dokter.

Beberapa gejalanya adalah:

  • Merasa pusing atau mau pingsan,
  • Sakit kepala,
  • Perdarahan dari vagina,
  • Nafas yang terasa pendek sebelum mulai b,erolahraga,
  • Betis terasa nyeri atau bengkak,
  • Cairan bocor dari vagina,
  • Kontraksi uterus yang menyakitkan,

Nah itulah tadi ulasan mengenai  fakta mengenai detak jantung yang aman pada ibu hamil. Olahraga memang penting untuk dilakukan saat hamil demi menjaga kesehatan tubuh, namun tidak ada salahnya jika dilakukan dengan cara yang baik, kan?

Baca juga:

The Latest